Makna dan tujuan dalam hidup, yaitu individu yang spiritual memahami Misi hidup, individu memiliki metamotivasi yang berarti mereka dapat Kesakralan hidup, individu yang spiritual mempunyai kemampuan untuk Nilai-nilai material, individu yang spiritual ak

9 tokoh-tokoh. Lingkungan dan keadaan memang dapat membuat seseorang mengalami nilai spiritual. Adapun komponen nilai-nilai spiritual tersebut menurut Elkins dkk dalam Desiana, 2011:14-17 adalah sebagai berikut:

a. Dimensi transenden, yaitu individu spiritual percaya akan adanya dimensi

transenden dari kehidupan. Inti yang mendasar dari komponen ini bisa berupa kepercayaan terhadap Tuhan atau apapun yang dipersepsikan individu sebagai sosok transeden. Individu bisa jadi menggambarkannya dengan menggunakan istilah yang berbeda, model pemahaman tertentu atau bahkan metafora.

b. Makna dan tujuan dalam hidup, yaitu individu yang spiritual memahami

proses pencarian akan makna dan proses pencarian hidup. Dari proses pencarian ini, individu mengembangkan pandangan bahwa hidup memiliki makna dan bahwa setiap eksistensi memiliki tujuannya masing-masing.

c. Misi hidup, individu memiliki metamotivasi yang berarti mereka dapat

memecah misi hidupnya dalam target-target konkret dan tergerak untuk memenuhi misi tersebut.

d. Kesakralan hidup, individu yang spiritual mempunyai kemampuan untuk

melihat kesakralan dalam semua hal hidup. Pandangan hidup mereka tidak lagi dikotomi seperti pemisahan antara yang sakral dan sekuler, atau yang suci dan yang duniawi, namun justru percaya bahwa semua aspek kehidupan suci sifatnya dan bahwa yang sakral dapat juga ditemui dalam hal-hal yang bersifat keduniaan.

e. Nilai-nilai material, individu yang spiritual akan menyadari banyaknya sumber

kebahagiaan manusia, termasuk pula kebahagiaan yang bersumber dari 10 kepemilikan material. Oleh karena itu, individu yang spiritual menghargai materi seperti kebendaan atau uang, namun tidak mencari kepuasan sejati dari hal-hal material tersebut.

f. Altruisme, individu yang spiritual akan menyadari adanya tanggung jawab

bersama dari masing-masing orang untuk saling menjaga sesamanya our brother’s keeper. Mereka meyakini tidak ada manusia yang berdiri sendiri, bahwa umat manusia terikat satu sama lain sehingga bertanggung jawab atas sesamanya. Keyakinan ini sering dipicu oleh kesadaran mereka akan penderitaan orang lain.

g. Idealisme, individu yang spiritual memiliki kepercayaan kuat terhadap potensi

baik manusia yang dapat diaktualisasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Memiliki keyakinan bukan saja pada apa yang terlihat sekarang, namun juga pada hal baik yang mungkin diinginkan dari hal itu, pada kondisi ideal yang mungkin dicapai.

h. Kesadaran akan peristiwa tragis, individu yang spiritual menyadari perlu