Landasan Teori Dimensi transenden, yaitu individu spiritual percaya akan adanya dimensi

8 disebut sebagai tokoh antagonis. Tokoh antagonis ialah tokoh yang menjadi penentang utama atau yang beroposisi dengan protagonis”.

2.2 Landasan Teori

Dalam penelitian ini digunakan teori psikologi sastra. Menurut Endraswara, 2008:96, “Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktifitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya. Karya sastra dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa”. Menurut Ratna 2011:16: Psikologi sastra adalah pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kejiwaannya. Sebagai hasil rekonstruksi proses mental karya sastra diduga mengandung berbagai masalah berkaitan dengan gejala-gejala kejiwaan. Gejala-gejala yang dimaksudkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, melalui unsur- unsurnya termanifestasikan dalam karya. Sesuai dengan ciri-ciri kejiwaan tersebut pada umumnya unsur-unsur penokohanlah yang paling banyak menarik minat para peneliti. Roekhan dalam Endraswara, 2008:97 mengatakan bahwa “Pada dasarnya, psikologi sastra akan ditopang oleh tiga pendekatan, yaitu: 1 pendekatan tekstual, 2 pendekatan reseptif-pragmatik, 3 pendekatan ekspresif”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan tekstual. Pendekatan tekstual maksudnya yaitu mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra. Demikian pula dalam penelitian ini menganalisis sebuah novel yang ceritanya membahas bagaimana nilai-nilai spiritual tokoh-tokohnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam novel Lalita karya Ayu Utami tersebut terdapat sejumlah peristiwa- peristiwa atau keadaan-keadaan yang mendorong keluarnya nilai-nilai spiritual terhadap 9 tokoh-tokoh. Lingkungan dan keadaan memang dapat membuat seseorang mengalami nilai spiritual. Adapun komponen nilai-nilai spiritual tersebut menurut Elkins dkk dalam Desiana, 2011:14-17 adalah sebagai berikut:

a. Dimensi transenden, yaitu individu spiritual percaya akan adanya dimensi

transenden dari kehidupan. Inti yang mendasar dari komponen ini bisa berupa kepercayaan terhadap Tuhan atau apapun yang dipersepsikan individu sebagai sosok transeden. Individu bisa jadi menggambarkannya dengan menggunakan istilah yang berbeda, model pemahaman tertentu atau bahkan metafora.

b. Makna dan tujuan dalam hidup, yaitu individu yang spiritual memahami