6
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang amat mendasar dan menentukan arah pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2008:725, “Konsep merupakan 1 rancangan atau buram surat, dsb; 2 ide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; 3 gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal-hal lain”. Dengan kata lain, konsep digunakan sebagai kerangka atau pijakan untuk menjelaskan, mengungkapkan, menggambarkan, atau pun memaparkan
suatu objek atau topik bahasan. Sesuai dengan judul penelitian ini, Nilai-nilai Spiritual Tokoh-tokoh dalam
Novel Lalita Karya Ayu Utami, konsep yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut.
2.1.1 Nilai-nilai Spiritual
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Suyitno 1986:3, menyatakan “Sastra sebagai produk
kehidupan, mengandung nilai-nilai sosial, filsafat, religi, dan sebagainya baik yang bertolak dari pengungkapan kembali maupun yang mempunyai penyodoran konsep
baru”. Nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas, dan luhur untuk dikerjakan dan diperhatikan.
7
Spiritual adalah suatu keadaan manusia yang merasa adanya kekuatan yang lebih besar dari kekuatan manusia, dan merasa bahwa manusia haruslah hidup untuk sesama.
Spiritual menurut Tischler dalam Desiana, 2011:12 adalah kebutuhan bawaan manusia untuk berhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri manusia itu. Istilah
“sesuatu yang lebih besar dari diri manusia” adalah sesuatu yang di luar diri manusia dan menarik perasaan akan diri orang tersebut. Jadi, nilai-nilai spiritual adalah hal-hal
yang baik dalam suatu keadaan manusia yang merasakan adanya kekuatan yang lebih besar daripada diri manusia tersebut, dan merasa adanya tujuan dari hidup.
2.1.2 Tokoh-tokoh
Tokoh adalah unsur intrinsik yang terpenting dalam sebuah karya sastra. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar 2011: 563 pengertian tokoh adalah pemegang
peran dalam roman atau drama. Nurgiyantoro 1998:179 membedakan tokoh menjadi tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh tambahan atau tokoh bawahan. Beliau
mengatakan: Kriteria yang digunakan untuk menentukan tokoh sentral bukanlah frekuensi
kemunculan tokoh dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatannya di dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Tokoh sentral dan tokoh bawahan
terdiri dari tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Ketika membaca sebuah novel, pembaca sering mengidentifikasikan diri, memberi simpati dan empati, atau
melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tertentu. Tokoh yang disikapi demikian disebut tokoh protagonis. Tokoh protagonis merupakan
pengejawantahan dari norma-norma atau nilai-nilai yang ideal bagi pembaca. Sebuah cerita rekaan atau fiksi haruslah memiliki konflik dan ketegangan,
terutama yang dialami oleh tokoh protagonis. Menurut Nurgiyantoro 1998:179, “Biasanya konflik disebabkan oleh tokoh lain. Tokoh penyebab konflik ini kemudian
8
disebut sebagai tokoh antagonis. Tokoh antagonis ialah tokoh yang menjadi penentang
utama atau yang beroposisi dengan protagonis”.
2.2 Landasan Teori