Teori Penawaran Ekspor TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

diperlihatkan oleh perpotongan antara kurva D dan kurva S setelah komoditi X diperdagangkan di antara kedua negara lihat Panel B. Dengan demikian P 2 merupakan harga relatif ekulibrium untuk komoditi X setelah perdagangan internasional berlangsung. Pada Panel B dapat dilihat bahwa apabila P x P y lebih besar dari P 2 maka kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan akan melebihi tingkat permintaan impor sehingga lambat laun harga relatif komoditi x tersebut P x P y akan mengalami penurunan sehingga pada akhirnya akan sama dengan P 2 . Namun apabila P x P y lebih kecil dari P 2 , maka kuantitas komoditi X yang diminta akan melebihi kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan sehingga P x P y akan meningkat dan pada akhirnya akan sama dengan P 2.

2.3. Teori Penawaran Ekspor

Konsep penawaran ekspor dapat diturunkan dari pengertian konsep penawaran. Berdasarkan Lipsey, et al 1997, penawaran suatu komoditas merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan waktu tertentu. Jadi pengertian penawaran ekspor yaitu jumlah komoditi yang ditawarkan oleh suatu negara kepada negara lain. Suatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya ke negara lain yang tidak dapat menghasilkan barang yang dihasilkan oleh negara pengekspor. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran suatu komoditi yaitu Lipsey, et al 1997: 1. Harga komoditi itu sendiri Harga komoditi mempunyai hubungan positif dengan jumlah yang ditawarkan, semakin tinggi harganya semakin besar jumlah yang ditawarkan, ceteris paribus . Hal tersebut terjadi karena peningkatan harga komoditas menyebabkan peningkatan terhadap keuntungan yang mengacu pada peningkatan produksi maupun penjualan hasil produksinya yang pada akhirnya akan meningkatkan penawaran ekspor komoditas tersebut. 2. Tingkat teknologi. Teknologi memiliki korelasi positif dengan jumlah yang ditawarkan. Penggunaan teknologi baru akan berdampak pada efisiensi waktu, tenaga, dan modal yang meningkat. Peningkatan tersebut tercermin dari peningkatan penerimaan dan penurunan biaya pada penggunaan faktor produksi sama, dan dampaknya jumlah penawaran akan komoditi tersebut akan meningkat, ceteris paribus. 3. Harga faktor produksi. Harga faktor produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Perubahan terhadap harga faktor produksi akan memengaruhi keuntungan yang diterima perusahaan. Jika harga faktor produksi tersebut naik, cateris paribus . Maka keuntungan perusahaan akan berkurang, sehingga perusahaan akan menurunkan produksinya dan jumlah yang ditawarkan. 4. Tujuan Perusahaan Perusahaan diasumsikan memiliki satu tujuan tunggal yaitu memaksimumkan laba. Perusahaan bisa saja memiliki tujuan lainnya atau tujuan sebagai substitusi untuk memaksimumkan laba. Namun selama perusahaan memilih laba lebih besar kurva penawaran perusahaan akan memiliki kemiringan atau lereng positif. Penawaran ekspor CPO merupakan hasil pengurangan produksi CPO dengan konsumsi CPO pada waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, penawaran ekspor CPO secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : SX t = Q t – C t 2.1 Dimana : SX t = jumlah ekspor komoditi CPO periode waktu t Q t = jumlah produksi domestik CPO periode waktu t C t = jumlah konsumsi periode waktu t

2.4. Teori Nilai Tukar