3.1.4 Presepsi Nilai
A. Pengertian Presepsi
Presepsi merupakan salah satu faktor fisiologis yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan pilihan pembelian. Menurut Kloter 2002 pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu motivasi, presepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
Presepsi adalah kesan atau pandangan seseorang terhadap objek tertentu. Presepsi seseorang tergantung seberapa jauh suatu objek membuat arti terhadap
seseorang. Presepsi juga melibatkan derajat pengertian kesadaran, suatu arti atau suatu penghargaan terhadap objek tersebut dan merupakan suatu proses aktif,
komunikator menyerap, mengatur dan menafsirkan pengalamannya secara selektif.
B. Presepsi Pelanggan Tentang Nilai Nilai adalah alat untuk memprediksi pilihan pelanggan. Pelanggan akan
membeli jasa atau produk yang dia rasakan memberikan nilai tertingi. Pelanggan akan menimbang keuntungan yang mungkin didapat dibandingkan dengan biaya
yang sedang dan mungkin dikeluarkan. Pelanggan yang memutuskan apakah suatu nilai telah diciptakan atau ditambahkan. Secara sederhana segmen
pelanggan yang berbeda menghargai kombinasi hal yang berbeda beda dalam menafsir daya tarik dari penawaran barang dan jasa. Berikut ini merupakan
komponen atau bentuk bentuk dari nilai. a. Nilai Basis Harga Produk
Nilai basis harga produk merupakan sumber nilai paling dasar. Nilai ini ditandai oleh pelanggan yang akan beralih kepesaing yang menawarkan harga
lebih murah. Pandangan berupa harga ini mungkin terjadi ketika pelanggan lebih memusatkan perhatian pada jasa inti daripada keseluruhan penawaran
sebuah perusahaan, khususnya ketika poduk atau jasa inti tersebut tidak berbeda dengan produk perusahaan lain.
b. Nilai Kemudahan atau Akses Bentuk nilai ini tercipta ketika perusahaan membuat pelanggan mereka mudah
untuk mengakses produk atau jasa mereka dan untuk berhubungan dengan 24
mereka. Nilai kemudahan dan akses diciptakan dengan bersikap terbuka terhadap bisnis yang diinginkan pelanggan, menyediakan lokasi yang nyaman
dan menawarkan berbagai cara untuk mengakses pelayanan. c. Nilai Berbasis Pilihan
Nilai berbasis pilihan memberi pelanggan kesempatan untuk menyeleksi berbagai pilihan yang tersedia atau bagaimana mereka mengakses pilihan
tersebut. Pilihan ini tidak berkembang hanya sampai pada seleksi produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga pilihan bagaimana pelanggan dapat berurusan
dengan perusahaan, bagaimana pelanggan dapat membayar apa yang mereka beli atau bagaimana pelanggan menerima informasi.
d. Nilai Berbasis Kariawan Jenis nilai ini berkaitan dengan level dan tipe pelayanan yang diterima
pelanggan dari kariawan seringkali membawa pelanggan kembali dan kualitas ini sering dihubungkan dengan tindakan dan sikap dari para kariawan.
e. Nilai Informasi Sering kali pelangan tidak menyadari adanya pilihan pilihan yang tersedia bagi
mereka, ketika informasi diberikan kepada pelanggan, mereka dapat membuat keputusan berbasis pengetahuan yang meningkatkan kenyamanan mereka
dalam mengambil keputusan. f. Nilai Asosiasi
Pelanggan terkadang mengalami kepuasan dan kenyamanan karena menjadi pelanggan dari penyedia jasa tertentu yang mereka asosiasikan positif dalam
nilai atau atribut. g. Nilai Keunikan Pelanggan
Nilai jenis ini tercipta ketika perusahaan memperlakukan mereka sebagai seorang individu, pelayanan disesuaikan dengan kepribadian pelanggan.
h. Nilai Hubungan Hal ini mengacu pada nilai yang tercipta ketika sebuah perusahan membuat
pelanggannya merasa lebih nyaman dalam berhubungan dengan perusahaan. Nilai jenis ini tidak langsung terkait dengan produk dari sebuah perusahan dan
harga produk tersebut, namun lebih kepada aspek yang lebih halus yaitu interaksi dengan pelanggan.
25
i. Nilai yang Memuaskan Banyak penyedia jasa yang dihargai bukan hanya produk atau jasa inti mereka,
namun karena produk atau jasa tersebut memampukan mereka melakukan sesuatu.
j. Nilai Kejutan Hal ini mengacu pada keuntungan yang dapat mengejutkan pelanggan dengan
memberikan berita baik atau perlakuan istimewa. Hal ini mengharuskan penyedia jasa untuk mencari kesempatan untuk membuat pelanggan terkesan
dengan program dan tindakan yang tidak terduga. k. Nilai Komonitas
Nilai ini mengacu pada kontribusi yang diberikan pada ekonomi lokal dan komonitas tempat perusahaan tersebut beroperasi. Ini adalah keuntungan yang
tercipta secara tidak langsung melalui donasi dan sponsorship dan melalui fakta bahwa perusahaan mempekerjakan banyak orang.
l. Nilai Ingatan Nilai ini tercipta ketika pelanggan terlibat dalam suatu peristiwa atau
pengalaman yang melekat dalam ingatan mereka selama bertahun tahun. m. Nilai pengalaman
Sangat terkait dengan konsep nilai ingatan adalah penciptaan pengalaman bagi pelanggan. Nilai pengalaman tercipta jika pelanggan terlibat.
3.1.5 Kepuasan Pelanggan