Tanah dan Sumber Air

dari areal pertanaman teh, hutan wisata dan lapangan untuk kegiatan seperti tea walk, hiking , olah raga alam bebas, berkemah dan lain-lain.

5.4 Tanah dan Sumber Air

Tipe tanah areal penanaman teh di Indonesia, khususnya diareal kebun teh milik PTPN didomisili oleh jenis tanah Andosol dan Latosol dan Regosol, tekstur tanah untuk tanaman teh mulai dari pasir hingga liat berat, ruang pori lebih dari 40 dengan jumlah air tersedia pada jarak 4 sampai 20 cm untuk setiap meter kedalaman tanah. Tanah yang sesuai untuk tanaman teh adalah subur, kandungan bahan organik tinggi minimal 8 persen kedalaman solum tanah lebih 40 cm, lapisan tanah cukup tebal tidak bercadas mudah meresap air dan kemiringan lahan 35 persen. Wibowo 1997 dan Lembaga Pendidikan Perkebunan 2002. Kebun teh Gunung Mas 2003 tanah tanah areal penanaman teh umumnya bertekstur pasir dan bersuktur remah dengan ketebalan solum tanah 10 cm sampai dengan lebih dari 20 cm. Topografi areal penanaman teh Kebun Gunung Mas lebih kurang 15 persen. Klasifikasi tanah kebun teh Gunung Mas adalah sebagai berikut: 1. Keasamaan tanah pH berkisar antara 4,5-6,0 2. Kondisi tanah cukup gembur,drainase cukup baik, tidak berkapur. 3. Jenis tanah terdiri dari Andosol 330,87 Ha-57 persen, Latosol 116,31 Ha-20 persen dan Regosol 132,92 Ha-23 persen Tinggi tempat seluruh areal kebun Gunung Mas berkisar antara 600 sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian tempat untuk penanaman teh antara 800 sampai 1400 meter diatas permukaan laut dimana afdeling Gunung Mas 1 dan II terletak pada elevasi 800 sampai 1000 meter diatas permukaan laut. Sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan wisata agro, budidaya teh dan perumahan kariawan adalah berasal dari 3 sumber air terjun yang dialirkan ke bangunan DAM, jarak antara air terjun dan bangunan DAM adalah 500 meter, dari bangunan dan disalurkan air ketempat bangunan penyaringan satu dengan penyaringan 2 berjarak 900 meter, terdapat 50 bak pengontrol dengan ukuran 1m x 1m x 1,5m, bak pengontrol terdapat diantara bak penyaringan satu dengan dua sebanyak 20 buah, antara bak penyaringan 2 dan 3 sebanyak 20 bak dan antara bak 3 dan bak 4 terdapat 10 bak, dari bak penyaringan 4 kemudian 43 disalurkan kebagian wisata agro dan pabrik, sedangkan untuk kebutuhan budidaya teh memanfaatkan air rembesan permukaan tanah.

5.5 Kondisi Infrastruktur