II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pariwisata
Pariwisata telah menjadi industri yang mendunia, suatu bisnis yang semakin berkembang. Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan
tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istrahat dari semua kegiatan
rutinitas. Pariwisata juga merupakan kegiatan orang yang melakukan perjalanan dan tinggal disuatu tempat diluar lingkungan kesehariannya untuk jangka waktu
tidak lebih dari setahun untuk bersantai Leisure. Lebih jauh Morley mengatakan permintaan akan pariwisata tergantung
pada ciri-ciri wisatawan seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri ini masing-masing akan mempengaruhi kecendrungan orang untuk bepergian
mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan perjalanannya. Indonesia memiliki sumber daya wisata yang amat kaya dengan
asset alam, budaya, flora dan fauna dengan ciri khas Asia dan Australia disetiap wilayah perairan dan pulau di Indonesia.
Menurut Wahab 1992, manfaat pariwisata bagi suatu Negara, yaitu sebagai berikut :
1. Pariwisata bagi suatu negara merupakan salah satu faktor penting untuk
menggalang persatuan bangsa dan rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang sangat beraneka-ragam.
2. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi, karena
kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional. 3.
Pariwisata internasional sangat berguna sebagai sarana untuk meningkatkan saling pengertian internasioal dan sebagai alat penenang dalam ketegangan
politik karena apabila orang-orang dari berbagai warga bertemu dan saling memperhatikan pola kehidupan rumah tangga, maka tentunya mereka akan
saling berpengertian lebih baik. 4.
Pariwisata juga berperan meningkatkan kesehatan serta menjauhkan diri dari segala kehidupan rutin sehari-hari, semua ini akan menambah daya tahan dan
sangat menurunkan ketegangan saraf.
9
2.2 Agrowisata
Agrowisata merupakan bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan wisatawan dan
pengunjung yang tinggal disuatu desa atau tempat tertentu. Agrowisata juga merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro
agribisnis sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata No. 47W.004MPPT-89 dan No.204KptsHK05041989, tentang koordinasi
pengembangan agrowisata bahwa defenisi agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan pertanian sebagai objek wisata dengan tujuan
memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian.
2.2.1. Manfaat Agrowisata
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata alam yaitu kegiatan perjalanan dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk
mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar dilingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Pengembangan
agrowisata sesuai dengan kapasitas, topologi dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelesatarian sumber daya lahan dan pendapatan
petani serta masyarakat sekitarnya. Agrowisata dapat berfungsi sebagai pusat informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan menghayati
peristiwa kehidupan suatu kelompok, sebagai pusat promosi pariwisata setempat atau pariwisata regional, sebagai pemusatan kegiatan kelompok masyarakat yang
dapat diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan kelompok tersebut dan juga sebagai arena pendorong tumbuh dan berkembangnya
aspirasi seni dan budaya masyarakat setempat Ridjal, 1997 . Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan dimasing-
masing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing
daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis
10
lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung
akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian.
Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat
pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah
melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Melestarikan sumber
daya alam agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang
diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor
kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari
pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat dan petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian
lingkungannya. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup
seperti museum, ruangan terbuka, atau kombinasi antara keduanya. Tampilan agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas
dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. Agrowisata ruangan terbuka dapat berupa
penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen
utama pengembangan agrowisata ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budidaya dan pasca panen komoditas
pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat
dirasakan. Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi atau pola, yaitu alami dan buatan. Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada
11
areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan
kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan,
atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung
untuk pengamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh,
sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa
Barat, Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya, dan Papua dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budidaya umbi-umbian.
Untuk membantu meningkatkan masyarakat petani yang berada di pedesaan, prioritas pengembangan agrowisata hendaknya lebih diarahkan pada
pengembangan agrowisata ruang terbuka Subowo, 1996. Tirtawinata dan Facahrudin 1996 mengungkapkan beberapa manfaat dari
agrowisata yaaitu : 1.
Memberikan nilai estetika dan keindahan alam, keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis folora dan fauna, warna dan arsitek
bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang serasi dengan alam. 2.
Memberikan nilai rekreasi, rekreasi ditengah alam yang indah dan kenyamanan perlu didukung oleh fasilitas pengunjung serta paket acara.
3. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat,
pemerintah, daerah maupun negara.
2.3. Beberapa Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan analisis perilaku pengunjung wisata Agro yaitu salah satunya adalah Rury Kurnia Herlita 2008, melakukan penelitian
mengenai “Analisis dan Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskriptif, Importance Performance Analysis
IPA, model angka ideal serta Custumer Satisfaction Index CSI. Alat 12
analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai situasi sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi dan suatu sistem pemikiran ataupun kilasan
peristiwa pada masa sekarang Nazir, 2003. Analisis deskiptif digunakan untuk menganalisis karateristik umum konsumen dan proses keputusan konsumen untuk
Berkunjung ke Wisata Agro Gunung Mas. Analisis model angka ideal memberikan informasi berkenaan dengan bagaimana produk atau jasa yang sudah
ada dipandang oleh konsumen. Dalam model angka ideal, konsumen diminta untuk menunjukkkan sampai sejauh mana mereka percaya suatu produk atau jasa
ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol.
Andika 2007 melakukan penelitian mengenai “ Analisis tingkat kepuasan pengunjung Agrowisata Little Farmes Cisarua Kabupaten Bandung Utara” dengan
alat analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif, Importance Performance Analysis
IPA, Costumer Satisfaction Index CSI, nilai Costumer Satisfaction Index
CSI sebesar 79,12 persen menunjukkan bahwa konsumen merasa puas dengan kinerja pelayanan yang diberikan Agrowisata Little Farmes.
Perusahaan perlu meningkatkan kinerja pada atribut kebersihan pada lokasi dan pelayanan informasi.
Ritonga 2004 melakukan penelitian mengenai Analisis Motivasi Presepsi dan Tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agrokusuma, Batu Malang Jawa
Timur, dengan metode pengolahan data deskriptif, model angka ideal dan Importance Performance Analysis
IPA. Dari hasil penelitian dengan menggunakan model angka ideal diperoleh hasil persepsi pengunjung terhadap
atribut yang paling penting adalah manfaat kunjungan, keamanan dan kebersihan, Importance Performance Analysis
IPA menunjukkan bahwa kepuasan konsumen terjadi pada atribut kenyamaan, kebersihan, manfaat kunjungan,
keamanan dan paket wisata. Oktaviani 2006 dalam penelitiannya mengenai “Analisis kepuasan
pengunjung terhadap kinerja Kebun Wisata Pasirmukti Bogor dan implikasinya terhadap bauran pemasaran”. Penelitiannya mengunakan alat analisis Importance
Performance Analysis IPA, Costumer Satisfaction Index CSI, dan analisis
13
GAP untuk melihat tingkat kepentingan atribut-atribut kinerja pelayanan Kebun Raya.
Baehaqie 2003 meneliti tentang “Analisis tingkat preferensi pengunjung pada Agrowisata Taman Buah Mekar Sari, Cileungsi, Bogor”. Metode analisis
yang digunakan adalah Importance Performance Analysis IPA dan Thurstone, secara umum dalam hal perilaku diperoleh bahwa yang menjadi alasan kuat bagi
pengunjung untuk berkunjung ke Taman Buah Mekar Sari adalah kemudahan atau akses untuk mencapai lokasi. Tujuan utama dari pengunjung adalah untuk berlibur
atau berekreasi, dan kunjungan yang dilakukan oleh para responden mayoritas selalu bersama dengan teman teman. Keputusan untuk melakukan kunjungan
didasarkan atas suatu rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya dan biaya yang dikeluarkan untuk satu kali kunjungan berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp
100.000.
14
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Karakteristik Pengunjung
Pengunjung merupakan seorang yang memakai atau menikmati barang ataupun jasa yang diinginkannya. Karakterisitik pengunjung akan berbeda satu
dengan yang lain dan dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi para pengunjung, diantaranya yaitu :
a. Usia
Menurut Hurlock 1980, masa dewasa dibagi menjadi empat yaitu : masa dewasa dini 18-40 tahun, dewasa madya awal 40-59 tahun, dewasa madya
lanjut 60 tahun - kematian, usia dewasa madya merupakan masa penuh stress. b.
Tingkat Pendidikan Menurut Suprijanto 2007 pendidikan dibedakan menjadi 9 jenis yaitu :
pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, pendidikan penyuluhan, pengembangan masyarakat, pendidikan orang deawas, masyarakat
seumur hidup, masyarakat belajar, dan pendidikan formal dan informal. Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap dan
perilaku hidup seseorang, tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplikasikannnya dalam prilaku
dan gaya hidup sehari hari. c.
Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik
yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, penyimpanan uang dan semua kegiatan yang bertujuan
memperoleh penghasilan. d.
Jenis Kelamin Jenis kelamin diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam Women’s Studies Encyclopedia
dijelaskan bahwa jenis kelamin adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, mentalitas, dan karakteristik
emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. 15