Tahapan Proses Keputusan Pembelian

konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mendasari keputusan konsumen yang saling berhubungan yang terdiri dari faktor lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis.

3.1.3 Tahapan Proses Keputusan Pembelian

Proses yang dapat mempengaruhi suatu keputusan konsumen untuk memperoleh produk dan jasa meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi pasca kunjungan, faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian yaitu pengaruh lingkungan meliputi budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, sikap dan situasi, kedua perbedaan individu yang meliputi sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian gaya hidup dan demografis dan ketiga faktor proses psikologis meliputi pengelolaan informasi, pembelanjaan dan perubahan sikap dan perilaku. Menurut Engel, Blackwell terdapat lima proses dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen: Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi Alternatif Pembelian hasil Gambar 2. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Sumber: Engel et al 1994 a. Pengenalan Kebutuhan Proses membeli diawali saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan yang terdapat didalam diri konsumen dapat disebabkan oleh rangsangan internal yaitu kebutuhan normal seseorang yang meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Selain itu pengalaman masa lampau seseorang belajar menangani motivasi terhadap suatu produk untuk memuaskan keinginannya. Sedangkan rangsangan eksternal berasal dari interaksi langsung dengan keadaan lingkungan yang memberikan suatu penawaran sesuai dengan keinginan konsumen Kotler, 2000. 19 b. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak mengenai produk yang akan kemudian dikonsumsi. Pencarian informasi dapat dibedakan menjadi dua tingkat yaitu perhatian yang meningkat dengan pengertian pencarian informasi sangat standar dimana konsumen akan lebih bersikap menerima informasi tentang suatu produk, perhatian pada iklan dan pembicaraan mengenai produk yang akan dikonsumsi. Tingkat yang kedua yaitu mencari informasi secara aktif dimana konsumen akan mencari bahan bacaan yang berhubungan dengan produk, menelpon teman dan melakukan kegiatan untuk mempelajari komputer lain sebagai perbandingan. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah terbatas menjadi pemecahan masalah yang ekstensif. Sumber–sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Sumber pribadi : Keluarga, Teman, Tetangga, Kenalan 2. Sumber komersil : Iklan, Pameran, Penyalur tenaga penjualan 3. Sumber umum : Media massa, Organisasi konsumen 4. Sumber pengalaman :Pernah menangani, Menguji, Menggunakan produk Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber komersil yaitu sumber yang didominasi oleh para pemasar tetapi informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersil umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi. Dengan mengumpulkan informasi, konsumen belajar tentang merek yang bersaing dan ciri masing-masing merek Kotler, 2002. c. Evaluasi Alternatif Menurut Kotler 2002, informasi yang didapatkan oleh konsumen akan diproses untuk menentukan pilihan dan membuat keputusan akhir. Hal ini membutuhkan proses evaluasi yang tidak sederhana yang dilakukan oleh satu orang konsumen atau seluruh konsumen pada situasi membeli. Kebanyakan model 20 dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen akan berusaha untuk memuaskan suatu kebutuhan dan mencari manfaat–manfaat tertentu pada suatu produk. Konsumen melihat setiap produk sebagai himpunan dari sifat–sifat atau ciri–ciri tertentu dengan kemampuan yang beragam dalam memberikan manfaat dan memuaskan kebutuhan. Konsumen membedakan ciri produk yang relevan dan menonjol, konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada produk yang memberikan manfaat yang dicari. Konsumen mungkin akan mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berbeda pada ciri masing–masing yang akan menimbulkan citra dari suatu merek. Kepercayaan merek konsumen akan beragam sesuai dengan pengalamannya dan sesuai dengan akibat dari perhatian selektif. Konsumen akan sampai pada sikap, pendapat atau preferensi terhadap alternatif merek melalui beberapa prosedur evaluasi dalam membuat keputusan diantara atribut obyek yang banyak Kotler, 2002. d. Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli yang ditunjukkan pada Gambar 3. Penelitian Alternatif Tujuan Membeli Keputusan Membeli Faktor Keadaan Tidak Terduga Sikap Orang Lain Gambar 3. Tahap Antara Evaluasi, Alternatif dan Keputusan Membeli Sumber : Kotler 2002. 21 Faktor yang pertama adalah sikap orang lain yang akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli. Sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang tergantung pada intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor–faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor–faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor–faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan membeli akan sangat dipengaruhi oleh resiko yang diperkirakan. Konsumen tidak dapat merasa pasti mengenai hasil pembelian yang mengakibatkan kecemasan. Jumlah resiko yang diperkirakan akan bervariasi dengan jumlah uang yang dikeluarkan, jumlah atribut yang tidak pasti dan besarnya rasa percaya diri konsumen. Seorang konsumen yang memutuskan untuk melaksanakan tujuan pembelian akan dihadapkan pada membuat 5 sub keputusan membeli yaitu keputusan merek, keputusan mengenai penjualan, keputusan mengenai jumlah, keputusan kapan akan membeli dan keputusan metode membayar. Pada sisi lain pembelian produk yang dilakukan setiap hari akan melibatkan keputusan dan pertimbangan yang lebih sedikit. Engel at al 1994 menyatakan perilaku pengunjung adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang didahuluinya dan mengikuti tindakan tersebut. Munculnya kebutuhan berwisata adalah didorongya oleh kegiatan faktor ekonomi, sosial, psikologi. Pertimbangan-pertimbangan lain yang dilakukan oleh pengunjung sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata yaitu biaya, daerah tujuan wisata, akomodasi yang digunakan, hiburan, waktu dan lamanya berwisata, yaitu diantaranya : 1. Umur, pengaruh pribadi dari setiap umur diduga berpengaruh terhadap keinginan untuk berkunjung ketempat wisata. Perbedaan umur juga berpengaruh akan pemilihan tempat dan objek wisata 22 2. Pendidikan, tingkat pendidikan berpengaruh dalam menentukan tempat wisata, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka wawasannya semakin luas. 3. Jenis kelamin, jenis kelamin antara wanita dan pria akan mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk memilih tempat wisata yang akan dikunjungi, perbedan jenis kelamin terkait dengan keberanian dalam menghadapi rintangan. 4. Tingkat pendapatan, pendapatan merupakan penghasilan yang diterima seseorang. Jumlah pendapatan yang diterima akan mempengaruhi keinginan untuk melakukan perjalanan wisata, semakin tinggi jumlah pendapatan seseorang maka kemungkinan akan semakin tinggi untuk melakukan kegiatan wisata. Preferensi merupakan bagian dari perilaku konsumen preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada, preferensi ini terbentuk dari presepsi terhadap produk, preferensi konsumen berhubungan dengan harapan konsumen akan suatu produk yang disukainya. Harapan konsumen diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk barang atau jasa dan kepuasan pelanggan. Konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang menyatakan bahwa dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi dibawah A tersebut lebih disukai daripada dibawah pilihan B. Evaluasi alternatif adalah tahapan dimana konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Teori preferensi konsumen digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen. Suatu produk atau jasa pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut dari setiap produk, baik barang ataupun jasa dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Preferensi dan perilaku konsumen dalam wisata agro memiliki keterkaitan, dengan mengetahui perilaku konsumen terhadap suatu objek wisata serta preferensi konsumen terhadap objek wisata agro, dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kepuasan pengunjung, mengingat pengunjung memegang peranan penting dalam keberadaan suatu objek wisata. 23

3.1.4 Presepsi Nilai