e. Status Perkawinan
Status perkawinan dibedakan menjadi belum menikah, menikah, cerai hidup dan cerai mati. Perkawinan adalah mereka yang terikat dalam perkawinan pada
saat pencacahan baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah.
3.1.2 Perilaku Konsumen
Engel, Blackwee dan Miniard 1994 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk produk jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
bahwa masing-masing konsumen memiliki perbedaan selera dan keinginan. Swastha dan Handoko 1997 mengemukakan bahwa usaha mengenalkan
dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen adalah awal dari kegiatan pemasaran suatu perusahaan. Selanjutnya dari keinginan dan kebutuhan tersebut
dirumuskan dan disusun suatu kombinasi dan kebijaksanan produk, harga, promosi dan distribusi setepat tepatnya agar kebutuhan para konsumennya dapat
dipenuhi secara memuaskan. Umar 2000 menyatakan bahwa perilaku konsumen terbagi menjadi 2
bagian yaitu perilaku yang tampak dan yang tak tampak, variabel-variabel perilaku yang tampak antara lain jumlah pembelian, waktu pembelian, karena
siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Sedangkan perilaku konsemen yang tak tampak adalah ingatan terhadap informasi, perasaan
kepemilikan konsumen dan presepsi. Perilaku konsumen menunjuk kepada perbedaan perilaku individu dalam bagaimana mereka mendapatkan, mengolah,
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber dan situasi pembelian, mengkonsumsi dan berkomunikasi tentang merek, produk dan kelompok produk.
Defenisi perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang secara langsung ditujukan untuk mendapatkan, mengkonsumsi suatu produk atau jasa
dimana keputusan yang mengawali dan mengikuti kegiatan tersebut berbeda untuk setiap individuanya dan dapat berubah karena pengaruh dari berbagai pihak
seperti lingkungan, individu dan sebagainya.
16
Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor -
Faktor yang Mempengaruhinya
Sumber : Engel et al 1994
Pengunjung pada dasarnya adalah konsumen yang menikmati jasa wisata yang ditawarkan yaitu wisata agro. Wisata alam Agrowisata merupakan suatu
bentuk industri pariwisata yang mempunyai segmen pasar terbatas, artinya orang orang yang melakukan kegiatan wisata alam adalah orang-orang tertentu dan
biasanya oleh orang-orang yang pada umunya usia produktif. Berbagai keputusan mengenai aktifitas sering kali harus dilakukan oleh
setiap konsumen pada setiap hari. Perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen berusaha memahami bagaimana mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa. Disiplin perilaku konsumen juga berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan
memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut Sumarwan, 2002 .
Perbedaan Individu
Sumberdaya Konsumen Motivasi Keterlibatan
Pengetahuan Sikap
Kepribadian Gaya Hidup Demografi
Proses K putusan
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif Pembelian
Hasil
e Proses Psikologis
Pemrosesan Informasi Pembelajaran
Perubahan Sikap
Strategi Pemasaran
Harga Produk
Promosi
Pengaruh Lingkungan
Budaya Pengaruh Pribadi
Keluarga Situasi
Distribusi Kelas Sosial
17
Kltoter 2002 menyatakan perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu, rumah tangga yang membeli produk untuk
konsumen personal. Pengertian Kloter tentang perilaku konsumen ini lebih menekankan pada produk yang dikonsumsi.
Peter dan Olson 1999 pada buku American Marketing Association, mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Terdapat 3 ide penting dalam definisi tersebut
yaitu : 1.
Perilaku Konsumen adalah Dinamis Definisi tersebut menekankan bahwa perilaku konsumen adalah dinamis yang
berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi
perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Salah satu implikasinya dalam perilaku konsumen adalah bahwa generalisasi perilaku
konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk dan individu atau grup tertentu.
2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi
Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar.
Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus memahami apa yang dipikirkan oleh konsumen
kognisi dan yang konsumen rasakan pengaruh, apa yang konsumen lakukan perilaku dan apa serta dimana kejadian disekitar yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen. 3.
Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah
pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang juga menekankan pertukaran.
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus karena berbagai alasan termasuk bagi para pemasar. Engel et al 1994 mendefinisikan perilaku
18
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mendasari keputusan konsumen yang saling berhubungan yang terdiri dari faktor
lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis.
3.1.3 Tahapan Proses Keputusan Pembelian