PT Perkebunan Nusantara VIII PTPN VIII didirikan berdasarkan akta notaris Harun Kamil, SH No 41 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman RI dengan SK No. C28336 HT.01.01 TH. 1996 tanggal 08 Agustus 1996, sebagai tindak lanjut dari peraturan Pemerintah repobilk Indonesia
No.13 tahun 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan Persero PTP XI, PTP XII dan PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII Persero.
5.2 Sejarah Singkat Wisata Agro.
Wisata Agro Gunung Mas didirikan secara bertahap di awali dengan pendirian wisma Ir. H. Achmad Affandi , sekitar Tahun 1983 yang terletak
disekitar areal kompleks perkantoran dan pabrik pengolahan teh. Wisma ini pada awalnya hanya digunakan oleh kalangan sendiri yakni tamu dari Departemen
Pertanian, serta dinas dinas yang terkait atau kepentingan internal perusahaan, misalnya untuk pendidikan dan pelatihan, rapat, seminar dan berbagai kegiatan
lainnya. Menyadari potensi yang dimiliki oleh perkebunan tersebut untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penghasilan bagi perusahaan, pada Tahun
1992 lokasi ini mulai berkembang untuk daerah tujuan wisata. Menunjang kegiatan Pemerintah sebagai pelaksanaan surat keputusan bersama antara Menteri
Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, di Perkebunan Gunung Mas telah diusahakan bidang pariwisata yang telah menjadi salah satu
daerah tujuan wisata DWT. Tahun 1993, Direksi PTPN VIII pada waktu itu masih PTP XII
mengeluarkan SK No.4:1:1 -0401993 Tanggal 23 Febuari 1993, tentang pembentukan bagian wisata agro di Perkebunan Gunung Mas beserta kepala
bagian. Saat itu kantor wisata agro mulai dibuka dengan ditunjukkannya beberapa biro perjalanan. Pengelola wisata agro semula dikelola oleh Pusat Koperasi
Kariawan Puskopar, namun sesuai dengan surat Direksi E1SK2471995 pada tanggal 1 Febuari 1995 pengelolaan wisata agro di Perkebunan Gunung Mas
ditangani oleh seorang kepala urusan yang bertanggung jawab pada kepala administrasi. Perkebunan Gunung Mas juga telah memiliki izin kepariwisataan
dengan nomor 53.SK.005.diparda0691. Tahun 1996 dengan pertimbangan jumlah pengunjung yang cenderung meningkat dan pengelolaan yang baik Wisata Agro
Gunung Mas mendapat penghargaan Adhi Karya Utama Propinsi Jawa Barat. 41
5.3 Keadaan fisik dan Geografis
Perkebunan Gunung Mas terletak pada ketinggian lebih kurang 800-1200 meter diatas permukaan laut, terletak di 2 Kecamatan Cisarua dan
Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Perkebunan Gunung Mas terletak sekitar 80 Km dari Ibu kota Jakarta atau sekitar 90 Km dari
kota Bandung. Menurut klasifikasi Schimd dan Ferguson iklim di Perkebunan Gunung
Mas termasuk iklim sedang dengan curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun antara 2.500 sampai 4.000 mm per tahun. Kawasan ini memiliki temperatur
minimum 15 sampai 18°C. Salah satu unsur iklim adalah curah hujan. Curah hujan bulanan sebesar 50 mm lebih dari 2 bulan. Rata-rata curah hujan dalam
10 tahun terakhir yang sesuai dengan tanaman teh adalah 2.000 mm per tahun, bulan kemarau kurang dari 60 mm setiap tahun ± 2 bulan serta tidak ada bulanan
yang sama sekali tidak hujan. Menurut data laporan manajemen, selama 5 tahun terakhir 1998 sampai 2002, curah hujan rata-rata Kebun Gunung Mas adalah
3.594 mm per tahun, rata rata bulan basah ≤100mmbulan 10 bulan.rata-rata
jumlah hari hujan per tahun adalah 200 hari dengan sebaran 15 hari hujan per bulan. Pola sebaran curah hujan per tahun di Kebun Teh Gunung Mas memiliki
dua puncak hujan yaitu terjadi pada bulan Febuari dan pada bulan November. Pola sebaran curah hujan merupakan tipe hujan “Simple Woves” atau
monomodal atau pola tunggal. Pola seperti ini memiliki perbedaan yang jelas antara jumlah curah hujan pada musim penghujan dengan musim kemarau. Bulan
basah dengan rata-rata jumlah curah hujan 250 mm per bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 10 per bulan terdiri dari bulan Januari, Febuari, Maret, April,
Mei, Juni, Juli, Oktober, November dan Desember merupakan bulan lembab dengan jumlah curah hujan rata-rata 80 mm per bulan. Tingkat kelembapan nisbi
ratra-rata kebun teh Gunung Mas adalah 85,8, 3 unsur radiasi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman teh adalah intensitas,
kualitas dan lamanya penyinaran matahari. Perkebunan Gunung Mas mempunyai luas areal sekitar 1.703,65 Ha. Luas
areal yang diusahakan sebagai kawasan wisata agro adalah 300 Ha yang terdiri
42
dari areal pertanaman teh, hutan wisata dan lapangan untuk kegiatan seperti tea walk, hiking
, olah raga alam bebas, berkemah dan lain-lain.
5.4 Tanah dan Sumber Air