22
V. MODEL PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN USAHA
5.1 Tipe Pembiayaan
Berdasarkan kebutuhan biaya dalam kegiatan pengembangan usaha pengolahan tepung ubi jalar kelompok Tani Hurip termasuk ke dalam pembiayaan kredit mikro. Kredit mikro adalah pinjaman yang
diberikan untuk melayani modal kerja sehari-hari, sebagai modal awal untuk memulai usaha, atau sebagai modal investasi untuk membeli asset tidak bergerak. Pada umumnya, kredit mikro melayani area geografi
tertentu atau masyarakat tertentu. Adapun persyaratan umum pengajuan kredit antara lain : a.
Usaha telah berjalan minimal 1 sampai dengan 2 tahun b.
Usaha yang diajukan feasiblebankable c.
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Suami atau Istri d.
Fotokoi Kartu Keluarga e.
Fotokopi Surat Nikah f.
Surat Keterangan Usaha dan NPWP g.
Lolos BI Checking h.
Jaminan Fixed Asset HMSHGBBPKB i.
Bukti tagihan rekening listrik, air, telepon Sektor yang dibiayai adalah sektor usaha pertanian, sektor industri, sektor perdagangan, dan sektor jasa.
Berdasarkan kebutuhan pengunaannya, kredit yang diberikan kepada pelaku usaha dibagi kedalam dua jenis yaitu kredit eksploitasi dan kredit investasi. Pengertian kredit eksploitasi adalah kredit berjangka
waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai modal kerja sehingga dapat beralan dengan lancar. Kredit eksploitasi lazim disebut dengan kredit modal kerja karena bantuan
modal kerja digunakan untuk menutupi biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas. Kredit ini berupa pembelian bahan baku, bahan penolong, dan biaya lain seperti upah tenaga kerja, biaya
pengepakanpengemasan, dan distribusi. Tujuan dari kredit ini adalah meningkatkan produksi baik peningkatan kualitatif maupun kuantitatif.
Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal. Pengertian dari penanaman modal
atau investasi adalah pembelian barang-barang modal serta jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi atau modernisasi maupun ekspansi proyek yang sudah ada maupun pendirian proyek baru, pembangunan
pabrik, pembelian mesin-mesin yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas usaha. Baik kredit eksploitasi maupun investasi keduanya memiliki batasan dalam hal jangka waktu
pengembalian pinjaman yaitu 3 tahun untuk kredit eksploitasi dan 5 tahun untuk kredit investasi. Ketentuan ini disesuaikan dengan program pemerintah untuk mendorong kegiatan usaha dengan
kesempatan kerja yang besar atau usaha padat karya. Untuk batas jumlah pinjaman maksimal baik eksploitasi mapun investasi dalam skala mikro adalah 150.000.000 ampai 200.000.000 tergantung bank
penyedia pinjaman. Pada kasus pengembangan usaha pengolahan tepung ubi jalar kelompok Tani Hurip, kebutuhan eksploitasi sebesar Rp 3.862.900 dan untuk kebutuhan investasi sebesar Rp 60.390.000.
Berdasarkan tipe perhitungan pengembalian kredit terdapat dua sistem yang umum dipakai dalam perbankan yaitu sistem konvensional dan sistem syariah. Pada sistem konvensional menggunakan suku
bunga dalam perhitungan pengembalian kredit yaitu persentase yang harus dibayarkan kepada bank dalam
23 rangka pinjaman yang telah ditentukan oleh pihak bank diluar angsuran pinjaman pokok. Sedangkan pada
sistem syariah menggunakan bagi hasil yaitu bagian yang diberikan kepada bank pemberi kredit yang jumlahnya telah disepakati berdasarkan akad tertentu antara nasabah dengan pihak bank. Pada dasarnya
dalam hal pengajuan kredit untuk pengembangan usaha antara pengajuan pada pembiayaan konvensional dan syariah tidak berbeda jauh. Secara umum proses pengajuan pinjaman ke Bank dijelaskan pada gambar
3 berikut.
Sumber : Bank Jabar Cabang Dramaga
Gambar 3 . Alur proses Pengajuan Kredit secara umum di Bank
Dalam pengembalian pinjaman kepada bank terdapat dua jenis angsuran yaitu angsuran pinjaman pokok dan angsuran bunga atau bagi hasil. Angsuran pinjaman pokok adalah jumlah yang harus
dibayarkan tiap periode selama kurun waktu tertentu yang jumlah totalnnya sama dengan jumlah pinjaman di awal atau disebut pinjaman pokok. Sedangkan angsuran bungabagi hasil adalah jumlah yang harus
nasabah Costumer
service
diterima
ditolak Account
officer
diterima Proses:
Analisis Kualitatif Analisi Kuantitatif
diterima Persetujuan Pempimpin Kantor
Cabang Pembantu Persetujuan Pempimpin Kantor
Cabang ditolak
ditolak Pencairan dana
24 dibayarkan tiap periode selama kurun waktu tertentu yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan tingkat suku
bungan pinjaman untuk sistem konvensional dan akad bagi hasil untuk sistem syariah. Jumlah angsuran merupakan hasil penjumlahan angsuran pokok pinjaman dengan angsuran bunga pinjaman.
Setiap bank mempunyai produk pinjaman masing-masing yang menggunakan skema tertentu dalam menentukan jumlah angsuran yang dibebankan kepada nasabah. Pada sistem konvensional secara
umum terdapat dua skema yaitu skema bunga flat dan skema bunga efektif. Sedangkan untuk sistem syariah adalah akad murabahah, akad ijarah, dan akad musyarakah.
5.2 Asumsi Model Pembiayaan