Proses Produksi Tepung Ubi Jalar

14 yang diberi nama Tepung Ubi Jalar Cap Hurip telah sampai ke Jakarta, Bogor, dan Tangerang dengan produk utama yaitu tepung ubi jalar. Struktur kepengurusan kelompok Tani Hurip dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Struktur Kepengurusan Kelompok Tani Hurip

4.2 Proses Produksi Tepung Ubi Jalar

Usaha pengolahan tepung ubi jalar yang dijalankan kelompok Tani Hurip menggunaan bahan baku ubi yang berasal dari hasil pertanian Desa Cikarawang. Saat ini kelompok Tani Hurip mengolah 100 kg ubi jalar setiap minggunya. Adapun diagram alir proses produksi dijelaskan pada Gambar 2 berikut. Gambar 2. Diagram alir pengoahan tepung ubi jalar Proses produksi keseluruhan dilakukan di rumah ketua kelompok Tani Hurip yaitu Ahad Bastari. Proses produksi dimulai dari proses penerimaan ubi segar dari petani ubi di Desa Cikarawang. Penerimaan ubi segar dilakukan di teras rumah ketua kelompok Tani Hurip, ubi dikupas dengan pisau untuk memisahkan kulit luar ubi dengan daging ubi, kemudian dicuci dengan air hingga ubi bersih dari kotoran atau tanah yang masih menempel. Proses selanjutnya adalah proses penyautan atau pemarutan. Ubi disaut menjadi bentuk kecil-kecil dan tipis. Tujuan dari proses penyautan adalah untuk memperluas bidang permukaan sehingga dalam proses pengeringan ubi akan lebih cepat kering. Hasil sautan ubi kemudian diperas dan hasil perasannya ditampung. Air hasil perasan ubi dan ubi yang telah diperas akan diendapkan dan kemudian dikeringakan dengan sinar matahari. Hasil air perasan yang dikeringkan akan menjadi pati sedangkan ubi yang telah kering akan digiling sehingga dihasilkan tepung ubi jalar. Produk akhir adalah campuran dari tepung hasil gilingan dengan pati hasil pengeringan air perasan ubi yang kemudian dikemas dan diberi label. 15 Dalam setiap pengolahan 5 kg ubi segar akan dihasilkan 2 kg tepung ubi jalar yang berarti tingkat rendemen pengolahan tepung ubi jalar adalah sebesar 40. Jadi, dalam setiap pengolahan 100 kg ubi akan menghasilkan 40 kg tepung ubi jalar. Tepung ubi jalar yang telah siap dikemas dalam kemasan 500 gram dan siap untuk dipasarkan. Selama satu kali periode proses produksi, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah empat orang ditambah satu tenaga kerja tambahan yang bertugas mengawasi proses pengeringan. Dalam proses penyautan, pemerasan, pengilingan, dan pengemasan sudah mengunakan mesin. Mesin yang digunakan antara lain hammer mill, mesin sautan, dan mesin pemeras sentrifugal yang semuanya mengunakan motor bakar sebagai sumber tenaganya dan untuk proses pengemasan menggunakan plastic sealer. Sedangkan untuk tahapan produksi yang lain masih menggunakan alat-alat sederhana seperti pisau untuk pengupasan, baskom unuk proses pencucian, dan nampan bambu yang digunakan selama proses pengeringan.

4.3 Rencana Pengembangan Usaha Kelompok Tani Hurip