Kerangka Pemikiran Konseptual Model Pembiayaan Pengembangan UKM Agroindustri : Studi Kasus Usaha Pengolahan Tepung Ubi Jalar di Desa CIkarawang Kecamatan Dramaga

10

III. METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Pengembangan usaha kecil dan menengah UKM merupakan salah satu strategi untuk memperkuat perokonomian nasional. Dalam rangka pengembangan UKM, dijumpai berbgaai permasalahan diantaranya SDM, teknologi, informasi, dan permodalan. Permodalan merupakan salah satu faktor pendukung dalam pengembangan usaha agroindustri terutama bagi usaha dengan skala kecil dan menengah. Sumber permodalan didapat dari modal sendiri dan modal pinjaman. Pada skala UKM modal sendiri biasanya tidak tersedia dalam jumlah besar sedangkan kebutuhan untuk pengembangan usaha membutuhkan jumlah biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dalam pengembangan UKM, sumber modal pinjaman menjadi salah satu alternatif dalam pengadaan modal untuk pengembangan usaha. Kelompok Tani Hurip di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga merupakan kelompok Tani perintis yang memulai usaha pengolahan ubi jalar menjadi tepung ubi jalar. Usaha yang dialankan masih mengolah bahan baku ubi jalar dengan bagian yang sangat sedikit dari jumlah keseluruhan panen ubi jalar yang tersedia di Desa Cikarawang. Dalam peningkatan kapasitas usaha, kelompok Tani Hurip memerlukan tambahan sarana dan infrastruktur yang pada akhirnya memerlukan sejumlah biaya tambahan untuk investasi dan modal kerja dengan jumlah yang tidak sedikit. Pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan formal yaitu bank menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi masalah permodalan. Sumber pinjaman modal didapat dari lembaga keuangan formal yaitu bank dan tersedia dalam dua sistem pembayaran yaitu konvesional dan syariah. Pada dasarnya kedua sistem perbankan ini memiliki prinsip yang sama yaitu menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat serta melakukan jasa- jasa keuangan. Agar pengembangan usaha pengolahan ubi jalar yang dilakukan kelompok Tani Hurip dapat berjalan lancar, tentunya diperlukan analisis kelayakan pengembangan usaha dan bantuan permodalan yang secara finansial akan menguntungkan usahanya dan tidak memberatkan dalam pembayaran angsuran setiap bulannya. Untuk itu perlu dilakukan perbandingan antar skema pembiayaan konvensional dan skema pembiayaan syariah dengan menggunakan ukuran yang sama yaitu nilai present worth of annuity dari pinjaman yang dibayarkan setiap periode tertentu.

3.2 Tata Laksana