Integrasi Pasar Spasial Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Integrasi Pasar

b integrasi pasar vertikal, merupakan tingkat keterkaitan hubungan suatu lembaga pemasaran dengan lembaga pemasaran lainnya dalam suatu rantai pemasaran. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah integrasi pasar spasial, karena pasar domestik terpisah secara geografis dengan pasar dunia.

3.1.1.1. Integrasi Pasar Spasial

Menurut Tomek dan Robinson 1990, integrasi pasar spasial digambarkan sebagai hubungan harga dari pasar yang terpisah secara geografis. Konsep ini dapat diterangkan dengan menggunakan model keseimbangan spasial spatial equilibrium model . Model ini dikembangkan dengan menggunakan kurva excess supply dan excess demand pada dua wilayah yang melakukan perdagangan. Harga yang terbentuk pada masing-masing pasar dan jumlah komoditi yang diperdagangkan dapat diduga melalui model ini. Analisis integrasi pasar spasial membagi pasar dalam dua kategori antara lain pasar yang berpotensi surplus atau berlebih potential surplus market dan pasar yang berpotensi defisit atau kekurangan potential deficit market. Prinsip yang digunakan untuk mengembangkan model perdagangan antar daerah digambarkan dengan bantuan diagram yang menunjukkan fungsi supply dan demand dari masing-masing pasar, dan dijelaskan pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan apabila tidak ada perdagangan maka harga yang terjadi adalah P A di pasar A dan P B1 di pasar B dimana P A P B1 . Kelebihan persediaan di pasar A ES A akan mendorong pelaku pasar di pasar tersebut menjual kelebihan persediaanya ke pasar lain, sedangkan pelaku di pasar B akan Pe P A mendatangkan komoditi dari pasar lain untuk memenuhi kelebihan permintaan ED B1 di pasar B. Pasar A Potensial Surplus Pasar B Potensial Defisit Gambar 2. Kurva Supply dan Demand Pasar Potensial Surplus dan Pasar Potensial Defisit. Sumber: Tomek dan Robinson, 1990. Pengembangan model keseimbangan spasial dapat dilakukan dari Gambar 2 dengan mengembangkan kurva kelebihan penawaran excess supply dan kelebihan permintaan excess demand untuk menjelaskan hubungan harga akibat perdagangan yang terjadi di antara dua pasar. Kelebihan penawaran adalah selisih antara jumlah yang ditawarkan dengan jumlah yang diminta pada suatu tingkat harga pada waktu tertentu, yang akan meningkat dengan semakin tingginya harga dan akan bernilai nol pada saat terjadi keseimbangan pasar A P A . Kelebihan permintaan adalah selisih antara jumlah yang diminta dengan jumlah yang ditawarkan pada suatu tingkat harga dan waktu tertentu, yang akan meningkat P B2 P B1 S A D A D B1 D B2 ES A ED B1 ED B2 S B dengan semakin rendahnya harga dan akan bernilai nol pada saat terjadi keseimbangan pasar B P B1 . Kurva excess supply dan excess demand dapat berubah searah dengan perubahan kekuatan supply dan demand pada masing-masing pasar. Apabila terjadi peningkatan demand akibat peningkatan populasi di pasar B, excess demand akan bertambah dari ED B1 ke ED B2 , sehingga pasar B membutuhkan tambahan supply dari pasar A. Hubungan antara kurva excess supply dan excess demand dalam keseimbangan pasar spasial dapat ditunjukkan oleh Gambar 3. Gambar 3. Kurva Excess Supply Pasar A dan Excess Demand Pasar B dalam Perdagangan. Sumber : Tomek dan Robinson, 1990. QE 1 Q E2 QE QE’ Q P x’ x y y’ ES A ED B1 ED B1 P EB2 P B1 P EB1 P E P EA2 P EA1 P A P B2 -P A P B1 -P A t Apabila tidak ada biaya perdagangan maka kurva excess supply dan excess demand berpotongan pada tingkat harga P E , dan sejumlah Q E akan diperdagangkan pasar A ke pasar B. Volume perdagangan akan semakin rendah dengan adanya biaya perdagangan. Efek biaya perdagangan terhadap jumlah dan harga keseimbangan dapat diilustrasikan dengan mengembangkan garis volume perdagangan volume of trade line, yang digambarkan oleh garis xy. Perdagangan tidak terjadi apabila biaya perdagangan sebesar P B1 -P A dan mencapai maksimum jika tidak ada biaya transfer. Apabila terdapat biaya transfer sebesar t, keseimbangan terjadi pada jumlah yang diperdagangkan sebesar Q E , dengan harga keseimbangan P EA1 di pasar A dan P EB1 di pasar B. Pergeseran kurva demand di pasar B akibat peningkatan jumlah penduduk akan mengakibatkan peningkatan harga di pasar B. Pergeseran ini menyebabkan excess demand meningkat dan menggeser kurva excess demand ke kanan ED B1 ke ED B2 . Perubahan ini menyebabkan garis perdagangan bergeser ke kanan xy ke x’y’. Perdagangan tidak akan terjadi pada saat biaya transfer sebesar P B2 - P A dan mencapai maksimum Q E ’ saat biaya transfer sama dengan nol. Apabila biaya transfer tetap sebesar t maka keseimbangan akan terjadi pada jumlah perdagangan sebesar Q E2 dengan harga keseimbagan P EA2 di pasar A dan P EB2 di pasar B. Keterangan di atas menjelaskan bahwa perubahan harga di suatu pasar akibat perubahan kekuatan pasar, akan menyebabkan perubahan harga di pasar lain yang melakukan perdagangan dengan pasar tersebut. Restriksi perdagangan akan meningkatkan biaya transfer sehingga perdagangan akan terus berlangsung sampai biaya transfer sama dengan selisih harga. Jika hal ini terjadi maka pelaku pasar tidak akan memperoleh keuntungan dalam melakukan perdagangan antar pasar. Hal ini mengakibatkan transfer excess supply maupun excess demand tidak terjadi, dan harga akan bergerak secara individu pada masing-masing pasar. Sementara Barret dan Li 2002 mengemukakan bahwa integrasi pasar dan keterkaitan harga dapat terjadi bila pelaku pasar melakukan perdagangan dan transfer komoditas antar pasar.

3.1.1.2. Integrasi Pasar Vertikal