kenaikan harga domestik oleh tarif impor. Jadi pengaruh proteksi di negara importir adalah peningkatan harga domestik dan penurunan volume impor.
a. Pasar Dunia b. Pasar Negara Importir P
P S
m
P
m0
S
xm0
P
m1
T
m
P
w
D
m
D
xm0
XM
1
XM XM
2
M
1
M
3
M
4
M
2
Gambar 4. Dampak Pemberlakuan Tarif Impor
Sumber: Salvatore, 1997.
3.1.3. Analisis Model Integrasi Pasar
Analisis keterpaduan pasar dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu: a pendekatan metode korelasi, dengan menghitung Total Sum Square Correlation
antara harga yang bergerak secara bersamaan pada pasar yang diuji, b metode regresi sederhana, dan c Vector Autoregression VAR. Ketiga metode tersebut
menelaah keterpaduan pasar dengan menggunakan harga komoditi dalam deret waktu time series sebagai input data untuk melakukan analisis. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode VAR. Pendekatan dengan menggunakan metode korelasi hanya dapat
menjelaskan tingkat keterkaitan antara pasar tetapi tidak dapat menentukan besarnya pengaruh atau saling mempengaruhi diantara pasar yang diuji. Hutabarat
1988 mengatakan bahwa pendekatan dengan menggunakan koefisien korelasi dapat memberikan kesimpulan yang keliru, karena pergerakan harga yang terjadi
bisa saja dikarenakan pasar memiliki kesamaan faktor yang mempengaruhi harga. Misalkan suatu perdagangan antar pasar dengan biaya tinggi, tetapi pada kedua
pasar tersebut terjadi perubahan yang sama terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga, maka harga yang berlaku dapat bergerak secara bersama-
sama. Hal di atas menyebabkan harga di kedua pasar tersebut dapat menunjukkan korelasi yang tinggi meskipun pasarnya tidak terintegrasi.
Pendekatan lain yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan model regresi sederhana. Model ini menjelaskan bahwa harga di suatu pasar
merupakan fungsi dari harga pada pasar lainnya. Kelemahan dari model ini adalah tidak dapat memisahkan harga sebagai variabel independen dan variabel dependen
karena model dari regresi sederhana ini memiliki sifat inverse. Namun pendekatan dengan metode ini relatif lebih unggul dari metode korelasi karena dapat
menunjukkan nilai keeratan hubungan antara pasar yang terintegrasi. Sedangkan pendekatan menggunakan metode VAR dapat menunjukkan
pasar yang bertindak sebagai pemimpin harga dan pasar yang bertindak sebagai pengikut harga. Metode ini juga dapat menentukan nilai keterkaitan antara pasar
yang diuji. Model ini dikembangkan oleh Ravallion pada tahun 1986 dengan dasar bahwa harga di suatu pasar dipengaruhi oleh harga di masa yang lalu lampau,
karena reaksi dari perubahan arus barang terhadap harga membutuhkan waktu untuk terjadi.
Keunggulan model VAR antara lain mampu mengungkapkan secara terperinci tentang peran pasar acuan, arah transmisi harga, kecepatan transmisi
harga, tingkat keterisolasian dan tingkat keterpaduan pasar Natawijaya, 2001. Model ini juga dapat menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga yang
terjadi di suatu pasar akibat faktor musiman dan faktor lain yang terjadi di pasar tersebut.
3.1.4. Model Vector Autoregression VAR