Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dalam bentuk data deret waktu time series dengan periode waktu 84 bulan yaitu dari bulan Januari 1998 hingga bulan Desember 2004. Jenis data yang dikumpulkan berupa nilai nominal harga gula domestik dan dunia, tarif impor gula Indonesia, produksi gula domestik dan dunia, konsumsi gula domestik dan dunia, volume impor gula Indonesia, kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika, serta data lainnya yang mendukung penelitian ini. Data tersebut diperoleh dari berbagai instansi, diantaranya adalah Dewan Gula Indonesia DGI, Ikatan Gula Indonesia Ikagi, Asosiasi Gula Indonesia AGI, Badan Urusan Logistik Bulog, Badan Pusat Statistik BPS, Departemen Pertanian, Bank Indonesia BI, dan instansi terkait lainnya. Harga gula domestik diperoleh dari DGI yang bertempat di Jakarta. Data harga gula domestik yang dikeluarkan oleh DGI merupakan gabungan harga gula yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Alasan pemilihan DGI disebabkan karena mayoritas penelitian terdahulu tentang gula merujuk kepada instansi ini, dan data yang dikeluarkan oleh DGI sudah diakui oleh kalangan akademik dan pemerintah. Harga gula dunia terdiri dari raw sugar gula kasar dan white sugar gula putih. Data harga gula dunia yang digunakan merupakann harga gula yang terjadi di pasar lelang London Inggris. Pasar lelang London merupakan salah satu pasar lelang terbesar di dunia. Sebagian besar pasar gula negara di dunia menggunakan harga di pasar ini sebagai referensi dalam penetapan harga gula.

4.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kuantitatif dengan pendekatan model vector autoregressive VAR. Tahapan pengolahan data dengan menggunakan metode VAR adalah: a penstasioneran data, b penentuan ordo VAR, c penentuan model integrasi pasar gula, d pendugaan koefisien dengan metode VAR, e uji lag dan uji kebaikan model, kemudian ditarik kesimpulan. Sementara untuk mengolah data digunakan software Mickrofit 4.0.

4.2.1. Penstasioneran Data

Sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan VAR, setiap data yang dimasukkan dalam persamaan model integrasi pasar harus stasioner lebih dahulu. Suatu variabel dikatakan stasioner apabila memiliki mean, variance dan covariance yang konstan. Apabila suatu variabel tidak memiliki mean, variance dan covariance yang konstan, maka variabel tersebut tidak stasioner mengandung unit root . Eror data tersebut dipengaruhi oleh waktu, yang berarti variabel tersebut tidak memiliki keseimbangan dalam jangka panjang, sehingga sulit diestimasi atau jika diestimasi akan memberikan hasil yang sporius rancu. Kestasioneran masing-masing peubah tak bebas dapat diperiksa dengan menggunakan uji Dickey-Fuller Augmented Dickey Fuller. Misalkan data deret waktu tunggal z t adalah: Z t = a + a 1 z t-1 + a 2 z t-2 + ... + a p z t-p + å t dengan model pendiferensian dapat dituliskan sebagai: •Z t = a + ãz t-1 + a 2 z t-2 + ... + a p z t-p + å t Hipotesis ujinya adalah: H : ã = 0 data bersifat tidak stasioner H 1 : ã 0 data bersifat stasioner Nilai ã diduga melalui metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square, OLS dan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t. Statistik uji dapat dituliskan sebagai: ã t statistik = ó ã dimana: ã : nilai dugaan ã ó ã : simpangan baku dari ã Sumber: Seddighi, Lawler dan Katos, 2000. Jika nilai mutlak t statistik nilai mutlak t tabel dalam tabel Dickey-Fuller, maka keputusan yang diambil adalah tolak H yang berarti data bersifat stasioner. Apabila nilai mutlak t statistik nilai mutlak t tabel maka data bersifat tidak stasioner, sehingga tidak dapat digunakan dalam metode VAR. Data yang tidak stasioner dapat distasionerkan dengan melakukan pendiferensiasian data sebanyak satu kali first diference, hal ini disebut order homogenity . Persamaannya adalah sebagai berikut: DY t = Ä Y t = Y t – Y t-1 order pertamadiferensiasi pertama Sumber: Seddighi, Lawler dan Katos, 2000.

4.2.2. Penentuan Ordo Vektor Autoregresi

Metode yang digunakan dalam menentukan ordo VAR adalah berdasarkan nilai SBC Schwarz Bayesian Criterion. Penentuan ordo didasarkan pada nilai SBC yang terkecil untuk setiap uji ADF series data. Jumlah lag optimum ordo dipilih pada saat data stasioner pada suatu lag yang memiliki SBC terkecil. Sementara nilai SBC dihitung dengan menggunakan uji Augmented Dickey Fuller ADF, dengan persamaan sebagai berikut: RSS + K L nT ó 2 SBC n = T dimana: RSS = jumlah kuadrat residual Sum Square Residual K = jumlah variabel penjelas ó 2 = varian regresi

4.2.2. Model Integrasi Pasar Gula

Setelah ordo VAR ditentukan, model integrasi pasar gula domestik dan pasar gula dunia dapat dibangun. Adapun sistem persamaan yang menghubungkan kedua pasar tersebut adalah: PDOM t a a 11 a 12 a 13 a 14 PDOM t å 1 t PRAW t = a + a 21 a 22 a 23 a 24 PRAW t + å 2 t PWHITE t a a 31 a 32 a 33 a 34 PWHITE t å 2 t TI t a a 41 a 42 a 43 a 44 TI t å 3 t dimana: PDOM t = harga gula domestik PRAW t = harga gula dunia jenis raw sugar PWHITE t = harga gula dunia jenis white sugar TI t = tarif impor gula 4.2.4. Pendugaan Koefisien Pendugaan koefisien dilakukan berdasarkan ordo yang telah ditentukan. Pada pendugaan koefisien, setiap variabel yang ada dijadikan sebagai variabel endogen, kemudian diestimasi koefisien variabel yang berpengaruh terhadap variabel tersebut. Pendugaan koefisien ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain yang dijadikan sebagai variabel endogen. Jika terdapat n buah persamaan, hasil pendugaan koefisien dapat membentuk matriks sebagai berikut: Y 1t a 11 a 12 ... a 1t Y t-1 å 1 t Y 2t a 21 a 22 ... a 2t Y t-2 å 2 t ... = ... ... ... ... ... + ... Y nt a n1 a n2 ... a nt Y t-n å nt dimana: Y n = vektor variabel dependen a nt = matriks koefisien regresi Y t-n = vektor variabel penjelas å nt = vektor sisaan 4.3. Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan pemaparan kerangka pemikiran serta identifikasi model terhadap integrasi pasar gula domestik dengan pasar gula dunia, maka hipotesis penelitian yang diambil adalah: 1. Terjadi integrasi pasar gula domestik dengan pasar gula dunia. 2. Kebijakan tarif impor gula mempengaruhi integrasi yang terjadi di kedua pasar.

4.4. Definisi Operasional