V. EKONOMI GULA
5.1. Kondisi Pasar Gula Dunia
Pasar gula dunia saat ini sangat berfluktuasi dan arahnya tidak menentu. Paradigma konvensional yang ada tentang pasar gula dunia yang ditentukan hanya
oleh faktor penawaran dan permintaan sudah mulai bergeser. Terjadinya konflik politik dan kuatnya intervensi pemerintah baik di negara maju maupun negara
berkembang menyebabkan terdistorsinya pasar gula dunia. Munculnya hambatan tarif dan non tarif dalam perdagangan dunia berdampak sangat signifikan terhadap
kondisi pergulaan Indonesia. Produksi gula dunia senantiasa mengalami peningkatan selama kurun
waktu 1990-2000. Produksi gula dunia tahun 19891990 adalah sebesar 109.22 juta ton, meningkat menjadi 133.88 juta ton pada tahun 19992000 Tabel 1.
Artinya selama periode waktu tersebut produksi gula mengalami peningkatan rata- rata sebesar 1.97 persen per tahun. Pada periode yang sama konsumsi gula dunia
sebesar 108.45 juta ton 19891990, meningkat menjadi 130.54 juta ton pada tahun 19992000, yang berarti terjadi peningkatan rata-rata sebesar 1.82 persen
per tahun. Berdasarkan angka pertumbuhan tersebut terlihat bahwa peningkatan
konsumsi sedikit lebih rendah dari peningkatan produksi. Akan tetapi stok akhir mengalami penurunan rata-rata sebesar -2.10 persen per tahun, stok awal juga
bertambah negatif sebesar -2.83 persen per tahun. Penurunan stok akhir secara tajam terjadi pada tahun 19931994 yakni sebesar 19.25 juta ton, padahal tahun
sebelumnya 19921993 stok akhir sebesar 37.36 juta ton sementara angka konsumsi tetap.
Ada dua hal yang menarik apabila membandingkan laju peningkatan produksi dan konsumsi pada periode tersebut yakni: 1 laju peningkatan produksi
gula dunia per tahun tetap lebih tinggi dari laju peningkatan konsumsi meskipun terpaut dengan angka yang sangat kecil, tetapi stok awal maupun stok akhir pada
periode 19891990-19992000 menunjukkan pertumbuhan yang negatif; 2 di lain pihak laju peningkatan konsumsi yang lebih rendah pada periode 19891990-
19992000 tidak menyebabkan terjadinya laju pertumbuhan yang negatif pada stok awal dan stok akhir. Hal ini telah memberikan pertanda awal bahwa
perdagangan gula dunia yang terjadi saat ini tidak lagi menunjukkan situasi perdagangan gula dunia yang sebenarnya. Gula telah menjadi komoditi yang
strategis untuk dikuasai dalam percaturan politik dunia seperti komoditi pangan lainnya Suparno, 2004.
Tabel 1. Produksi, Penawaran dan Konsumsi Gula Dunia Tahun 19891990 sampai 19992000 juta ton
Tahun Stok Awal
Produksi Impor Penawaran Ekspor Konsumsi Stok Akhir
8990 30.49
109.22 29.38
169.09 30.04
108.45 30.45
9091 30.79
115.26 29.07
175.12 29.91
110.43 34.75
9192 36.23
116.24 28.72
180.49 29.74
111.26 39.49
9293 40.18
111.46 30.31
181.95 31.65
112.94 37.36
9394 21.57
109.73 29.56
160.87 29.57
112.05 19.25
9495 19.25
116.12 30.29
165.66 30.29
112.87 22.50
9596 55.50
122.30 34.14
178.94 34.14
118.47 26.33
9697 26.33
122.91 35.81
185.05 35.81
123.05 26.30
9798 26.20
125.21 34.80
186.21 34.80
125.07 26.34
9899 26.34
130.46 35.57
192.36 35.57
125.76 31.04
9920 31.04
133.88 36.73
201.73 36.73
130.54 34.38
Rata- Rata
28.28 119.34