BAB I KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER
Dr. Bagus Takwin dan Dra. Wuri Prasetyawati, M.Psi.
I.1 Pendahuluan
Saat ini masalah karakter marak menjadi persoalan yang banyak dibahas akhir-akhir ini. Berbagai kejadian yang ada ditinjau dari sudut pandang karakter untuk menilai layak atau
tidaknya fenomena tersebut terjadi. Dengan demikian, masalah karakter diangkat menjadi masalah utama yang terjadi selama ini. Pendidikan karakter merupakan kegiatan pengajaran
yang membantu mahasiswa untuk mengenali nilai-nilai universal serta nilai yang melandasi mahasiswa untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip kebaikan yang dianut oleh
lingkungannya. Pendidikan karakter ini harus melingkupi keseluruhan ranah perilaku mahasiswa baik secara kognisi, afeksi maupun perilaku. Pendidikan karakter yang bersifat
kognitif mengajarkan mahasiswa untuk mengenali nilai moral dan pengaruhnya terhadap pendidikan. Pendidikan karakter yang bersifat afektif mengajarkan mahasiswa untuk
mengenali emosi dan sikap dalam mengaplikasikan nilai tertentu. Pendidikan karakter yang bersifat perilaku mengajarkan mahasiswa mengidentifikasi tingkah laku yang tepat dalam
menjalankan nilai tertentu Goldberg, 2003. Pembentukan karakter memang menjadi salah satu kunci dari kemajuan dan
pembangunan bangsa Takwin, 2012. Hal ini dilihat dari pendapat beberapa tokoh Indonesia. Bung Hatta dalam Takwin, 2012 sudah menekankan pentingnya pembentukan karakter
bersama dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan.. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah
memerdekakan manusia. Manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang kuat Dewantara dalam Takwin, 2012. Pembentukan karakter juga merupakan isu penting dalam
pendidikan mengingat tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter Santoso dalam Takwin, 2012. Dengan demikian, pada dasarnya karakter menjadi bagian penting
dalam membentuk kepribadian bangsa sejak dulu. Karakter merupakan kumpulan tata nilai yang terwujud dalam suatu sistem daya
dorong yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang dapat ditampilkan secara mantap Arief dalam Saifuddin Karim, 2011. Karakter juga merupakan internalisasi nilai-nilai
yang semula berasal dari lingkungan menjadi bagian dari kepribadiannya. Karakter menjadi
nilai yang ada dalam diri seseorang yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan menjadi nilai intrinsik yang melandasi
sikap dari tingkah laku kita. Oleh karena itu, karakter harus dibentuk, dibangun, dan ditumbuhkembangkan. Dalam bidang psikologi, pembentukan karakter diperhatikan sebagai
hal yang membentuk manusia seutuhnya. Pembahasan mengenai karakter menjadi bagian dari pembahasan dalam pendekatan psikologi positif yang melihat manusia sebagai makhluk
yang memiliki kekuatan yang dapat dikembangkan dalam menghadapi masalah yang ada di sekitarnya Selligman dalam Peterson Selligman, 2004. Masalah akan selalu ada dalam
kehidupan manusia dan bagaimana manusia menghadapinya dengan menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya menjadi hal yang penting dibandingkan memusatkan perhatian pada
kelemahan yang manusia miliki. Hal ini menekankan pada kekuatan karakter manusia dalam menjalani hidupnya.
Dalam kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, karakter didefinisikan sebagai nilia-nilai yang khas yang terinternalisaasi dalam diri dan ditampilkannya dalam
perilaku. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan
Pemerintah Republik Indonesia, 2010. Kemendiknas RI 2011 telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari agama,
Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
I.2 Kriteria Karakter yang Kuat