Fitoestrogen Klasifikasi Fitoestrogen SIMPULAN DAN SARAN

kanker, anti alergi, anti kolesterol, dan mencegah osteoporosis Pawiroharsono 2001. Tabel 3 Kandungan fitoestrogen dalam kedelai dan produk olahannya Sumber 100 g Fitoestrogen µg Kacang kedelai 103920.0 Susu kedelai 2957.2 Toge 789.6 Saus kedelai 149.6 Yogurt kedelai 10275.0 Tempe 18307.9 Tahu 27150.1 Sumber: Thompson et al. 2006

2.2. Fitoestrogen

Fitoestrogen merupakan suatu substrat dari tumbuhan yang struktur dan fungsinya mirip dengan estrogen dan banyak ditemukan di dalam makanan Rishi 2002. Fitoestrogen memiliki rumus kimia yang berbeda dengan estrogen. Sifat estrogenik pada fitoestrogen dikarenakan fitoestrogen juga memiliki 2 gugus –OH hidroksil yang berjarak 11.0-11.5 A pada intinya yang sama dengan estrogen. Para peneliti sepakat jarak 11 A dan gugus –OH inilah yang menjadi struktur pokok suatu substrat agar mempunyai efek estrogenik sehingga fitoestrogen dapat berikatan dengan reseptor estrogen pada organ target Achadiat 2007. Target utama fitoestrogen pada jaringan tubuh yang pertama adalah sistem reproduksi karena pada organ tersebut jumlah estrogen reseptor cukup tinggi. Beberapa fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh fitoestrogen di antaranya siklus estrus, pertumbuhan, diferensiasi dan aktivitas fisiologis saluran reproduksi betina, pituitary, kelenjar susu dan beberapa organ dan jaringan reproduksi lainnya Whitten Patisaul 2001.

2.3. Klasifikasi Fitoestrogen

Fitoestrogen diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu isoflavon, lignan dan coumestan Rishi 2002. Klasifikasi fitoestrogen ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Klasifikasi fitoestrogen Rishi 2002. Senyawa isoflavon merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak disintesa oleh tanaman. Kandungan isoflavon banyak terdapat pada tanaman kedelai, kentang, buah-buahan, sayuran, dan minuman beralkohol Whitten Patisaul 2001. Kandungan isoflavon yang lebih tinggi terdapat pada tanaman Leguminoceae, khusunya pada tanaman kedelai terutama pada bagian biji, khususnya pada bagian hipoktil germ yang akan tumbuh menjadi tanaman. Sebagian lagi terdapat pada biji kotiledon yang akan menjadi daun pertama dari tanaman Pawiroharsono 2001. Konsentrasi isoflavon pada produk kedelai sangat beraneka ragam tapi semua makanan kedelai tradisional seperti susu kedelai, tempe dan tahu merupakan sumber isoflavon yang baik Pawiroharsono 2001. Coumestan merupakan kelompok fitoestrogen yang banyak terdapat pada biji bunga matahari, kecambah toge, dan sedikit pada kedelai. Coumestan banyak digunakan untuk terapi herbal pada berbagai negara. Masyarakat Amerika Utara menggunakan coumestan sebagai antivenom, sedangkan masyarakat Cina menggunakanya untuk terapi shock septik. Selain itu, senyawa ini juga digunakan sebagai anti kanker dan obat gangguan jantung Kaushik-Basu et al. 2008. Lignan merupakan fitoestrogen yang tersebar di banyak bagian tumbuhan. Lignan terdapat di vaskular tumbuhan pada beberapa bagian tumbuhan yaitu bagian akar, rhizoma, bagian kayu, daun, biji, dan buah. Minyak biji tepung sereal gandum, oat legum, sayuran, dan buah merupakan bagian yang banyak mengandung lignan Lampe 2003. Lignan diduga mampu menekan risiko penyakit jantung koroner dan telah terbukti bisa menekan pertumbuhan sel kanker pada hewan percobaan Rizki 2010. Kandungan isoflavon, lignan, dan coumestan pada kedelai dan produk-produk olahannya memiliki jumlah kandungan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Kandungan isoflavon, lignan, dan coumestan pada kedelai dan produk olahannya Sumber 100 g Isoflavon µg Lignan µg Coumestan µg Kacang kedelai 103649.3 269.2 1.5 Susu kedelai 2944.2 12.3 0.6 Toge 787.5 2.2 Saus kedelai 135.0 14.3 0.4 Yogurt kedelai 10227.8 46.6 0.5 Tempe 18277.7 29.6 0.6 Tahu 27118.5 30.9 0.7 Sumber: Thompson et al. 2006

2.4. Struktur Kimia Fitoestrogen