43
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Persepsi Pengunjung terhadap Keberadaan Hutan Kota Taman Beringin
Persepsi pengunjung pada penelitian ini dapat terwakili dengan pengunjung yang dijadikan responden saat penelitian dilakukan. Penilaian
responden terhadap keberadaan Hutan Kota Taman Beringin dapat dilihat dari beberapa aspek penilaian seperti persepsi mengenai kegiatan yang sering
dilakukan, persepsi mengenai fungsi atau manfaat Hutan Kota Taman Beringin bagi pengunjung, persepsi responden mengenai kondisi lingkungan yang
mencakup kondisi kebersihan, keindahan, kenyamanan, dan kesejukan, persepsi pengunjung mengenai perbaikan fasilitas pendukung taman, persepsi pengunjung
mengenai dampak negatif dari Hutan Kota Taman Beringin, dan persepsi pengunjung mengenai penting atau tidaknya mempertahankan keberadaan Hutan
Kota Taman Beringin.
6.1.1 Kegiatan Pengunjung di Hutan Kota Taman Beringin
Hasil penelitian terhadap 55 responden, menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung melakukuan kunjungan ke Hutan Kota Taman Beringin dengan
tujuan untuk kebutuhan rekreasi. Kegiatan-kegiatan yang sering pengunjung lakukan di Hutan Kota Taman Beringin diantaranya adalah menikmati keindahan
taman, makan siang, menemani anak bermain, baca buku, dan fotografi. Sebanyak 46 responden 83,64 memilih menikmati keindahan taman sebagai kegiatan
yang dilakukan di Hutan Kota Taman Beringin. Responden berpendapat bahwa suasana perkotaan yang sebagian besar terdiri atas ruang terbangun membuat
mereka membutuhkan Hutan Kota Taman Beringin sebagai tempat untuk sekedar menghilangkan kejenuhan dari hiruk-pikuk perkotaan.
Sebesar 7,27 persen responden memilih makan siang sebagai salah satu kegiatan yang sering dilakukan di Hutan Kota Taman Beringin. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa pengunjung yang memanfaatkan Hutan Kota ini di saat jam istirahat kerja. Menemani anak bermain merupakan salah satu kegiatan
yang dipilih oleh 5,45 persen responden yang ditemui. Kegiatan ini cukup sedikit
44 diminati oleh responden dikarenakan sarana bermain anak yang masih dirasa
kurang. Kegiatan yang paling sedikit dilakukan atau digemari responden adalah
kegiatan baca buku dan fotografi yaitu hanya sebesar 1,82 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikit responden yang memanfaatkan Hutan Kota
Taman Beringin untuk kegiatan membaca buku dan fotografi. Persepsi responden mengenai kegiatan yang dilakukan di Hutan Kota Taman Beringin dapat dilihat
pada Tabel 10. Tabel 10 Kegiatan pengunjung di Hutan Kota Taman Beringin
No Jenis Kegiatan
Responden Jumlah orang
Persentase 1 Menikmati
keindahan taman
46 83,64
2 Makan di
taman 4
7,27 3 Menemani
anak bermain
3 5,45
4 Baca buku
1 1,82
5 Fotografi 1
1,82 Jumlah
55 100.00
6.1.2 Fungsi Keberadaan Hutan Kota Taman Beringin
Fungsi keberadaan RTH di perkotaan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Fungsi
ekologis mencakup pengatur iklim mikro, produksi oksigen, penyerap air hujan, pengendali pencemaran, dan koleksi tumbuhan dan hewan. Fungsi sosial budaya
mencakup sarana rekreasi keluarga, media komunikasi warga, sarana kesehatan dan olahraga, serta sarana pendidikan dan penelitian. Fungsi estetika mencakup
keindahan dan kenyamanan kota serta menciptakan suasana perkotaan yang serasi dan seimbang. Fungsi ekonomi RTH adalah fungsinya dalam menciptakan
lapangan pekerjaan. Hasil penelitian terhadap 55 responden menunjukkan bahwa sebanyak 27
responden 49,09 memilih bahwa fungsi ekologis merupakan fungsi yang paling banyak diketahui atau dirasakan manfaatnya oleh responden. Fungsi
ekologis yang paling besar dirasakan manfaatnya adalah fungsi Hutan Kota Taman Beringin sebagai pengendali pencemaran 19 responden dimana
keberadaan pepohonan hutan kota ini dirasakan memiliki manfaat dalam menyerap polutan udara yang berasal dari kendaraan bermotor dan limbah industri
yang semakin banyak jumlahnya di Kota Medan.