Pengelolaan Hutan Kota Taman Beringin

44 diminati oleh responden dikarenakan sarana bermain anak yang masih dirasa kurang. Kegiatan yang paling sedikit dilakukan atau digemari responden adalah kegiatan baca buku dan fotografi yaitu hanya sebesar 1,82 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikit responden yang memanfaatkan Hutan Kota Taman Beringin untuk kegiatan membaca buku dan fotografi. Persepsi responden mengenai kegiatan yang dilakukan di Hutan Kota Taman Beringin dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Kegiatan pengunjung di Hutan Kota Taman Beringin No Jenis Kegiatan Responden Jumlah orang Persentase 1 Menikmati keindahan taman 46 83,64 2 Makan di taman 4 7,27 3 Menemani anak bermain 3 5,45 4 Baca buku 1 1,82 5 Fotografi 1 1,82 Jumlah 55 100.00

6.1.2 Fungsi Keberadaan Hutan Kota Taman Beringin

Fungsi keberadaan RTH di perkotaan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Fungsi ekologis mencakup pengatur iklim mikro, produksi oksigen, penyerap air hujan, pengendali pencemaran, dan koleksi tumbuhan dan hewan. Fungsi sosial budaya mencakup sarana rekreasi keluarga, media komunikasi warga, sarana kesehatan dan olahraga, serta sarana pendidikan dan penelitian. Fungsi estetika mencakup keindahan dan kenyamanan kota serta menciptakan suasana perkotaan yang serasi dan seimbang. Fungsi ekonomi RTH adalah fungsinya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Hasil penelitian terhadap 55 responden menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden 49,09 memilih bahwa fungsi ekologis merupakan fungsi yang paling banyak diketahui atau dirasakan manfaatnya oleh responden. Fungsi ekologis yang paling besar dirasakan manfaatnya adalah fungsi Hutan Kota Taman Beringin sebagai pengendali pencemaran 19 responden dimana keberadaan pepohonan hutan kota ini dirasakan memiliki manfaat dalam menyerap polutan udara yang berasal dari kendaraan bermotor dan limbah industri yang semakin banyak jumlahnya di Kota Medan. 45 Fungsi Sosial budaya tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh dibandingkan fungsi ekologisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 22 responden 40 memilih fungsi sosial budaya sebagai fungsi yang paling dirasakan. Hal ini menandakan bahwa Hutan Kota Taman Beringin juga sering dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan sosial budaya seperti rekreasi, media komunikasi warga, kesehatan dan olahraga, serta pendidikan dan penelitian. Responden yang berpendapat bahwa fungsi estetika merupakan fungsi Hutan Kota Taman Beringin yang paling dirasakan adalah sebanyak empat responden 7,27. Hal ini didasarkan pada pengertian bahwa suasana perkotaan yang padat bangunan menjadikan Hutan Kota Taman Beringin sebagai salah satu penyeimbang diantara daerah terbangun. Fungsi ekonomi merupakan fungsi yang paling sedikit ditemui dalam penelitian ini yaitu hanya sebanyak satu responden 1,82. Hutan Kota Taman Beringin memang memiliki manfaat sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk berjualan. Namun fungsi ini dirasakan kurang tepat dikarenakan dengan adanya masyarakat yang berjualan di sekitar Hutan Kota Taman Beringin akan semakin memberikan dampak negatif yaitu semakin tidak tertatanya Hutan Kota Taman Beringin. Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat responden yang tidak mengetahui ataupun tidak merasakan manfaat dari keberadaan Hutan Kota Taman Beringin. Responden berpendapat bahwa keberadaan Hutan Kota Taman Beringin tidak memberikan manfaat ataupun tidak terlalu berpengaruh baginya. Tabel 11 Fungsi keberadaan Hutan Kota Taman Beringin No Fungsi RTH Responden Jumlah responden orang Persentase 1 Fungsi ekologis 27 49,09 2 Fungsi sosial budaya 22 40,00 3 Fungsi estetika 4 7,27 4 Fungsi ekonomi 1 1,82 5 Tidak ada 1 1,82 Total 55 100,00

6.1.3 Kondisi Lingkungan Hutan Kota Taman Beringin

Kondisi kualitas lingkungan Hutan Kota Taman Beringin dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator seperti kebersihan, keindahan, kenyamanan, dan kesejukan. Persepsi responden mengenai kondisi kualitas