Ruang Terbuka Hijau RTH

22

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Peningkatan pemanfaatan lahan perkotaan sebagai kawasan pemukiman, industri dan perdagangan, jalan raya, pusat perbelanjaan, dan tingginya tingkat kebutuhan sarana transportasi perkotaan merupakan akibat dari adanya peningkatan jumlah penduduk. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas lingkungan perkotaan berupa pencemaran udara, kenaikan suhu bumi, banjir, dan masalah lingkungan lainnya. Dengan penurunan kualitas lingkungan yang terjadi, maka dibutuhkan adanya pengelolaan lingkungan hidup perkotaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan tersebut. Hutan Kota Taman Beringin merupakan salah satu RTH Hutan Kota yang terdapat di Kota Medan. Penurunan kualitas lingkungan Kota Medan yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa dibutuhkannya Hutan Kota Taman Beringin dengan kualitas yang memadai untuk menopang kelangsungan hidup perkotaan. Pentingnya peranan dari Hutan Kota Taman Beringin dalam mengatasi masalah lingkungan Kota Medan masih kurang disadari oleh berbagai stakeholder sehingga menimbulkan masalah-masalah lingkungan tersendiri seperti kebersihan yang semakin menurun, perusakan terhadap vegetasi pepohonan, dan perusakan pada fasilitas pendukung di Hutan Kota Taman Beringin. Keberlanjutan dari Hutan Kota Taman Beringin memerlukan partisipasi dari seluruh masyarakat Kota Medan dalam menjaga dan memelihara kelestariannya. Untuk itu, penelitian ini ingin mengkaji preferensi masyarakat terhadap upaya perbaikan Hutan Kota Taman Beringin. Tahap awal dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi masyarakat dalam hal ini pengunjung terhadap kondisi keberadaan Hutan Kota Taman Beringin. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Tahap selanjutnya adalah mengestimasi kesediaan membayar masyarakat yakni pengunjung yang melakukan kunjungan di Hutan Kota Taman Beringin terhadap upaya perbaikan kualitas Hutan Kota Taman Beringin dengan pendekatan nilai WTP. Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai 23 WTP terhadap upaya perbaikan kualitas Hutan Kota Taman Beringin. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi para pemegang kebijakan untuk pengelolaan Hutan Kota Taman Beringin di masa yang akan datang serta sebagai informasi bagi seluruh pengguna Hutan Kota Taman Beringin agar dapat secara bijak dalam pemanfaatannya. Alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Diagram alur kerangka berpikir Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Kota Taman Beringin Hutan Kota Taman Beringin sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay pengunjung Penurunan Kualitas Hutan Kota Taman Beringin Penurunan kualitas lingkungan perkotaan Perlunya pengelolaan lingkungan hidup perkotaan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau Estimasi Willingness to Pay pengunjung terhadap keberadaan Hutan Kota Taman Beringin Identifikasi persepsi pengunjung terhadap keberadaan Hutan Kota Taman Beringin Analisis deskriptif pendekatan persepsi Analisis regresi linear berganda Contingent Valuation Method CVM 24

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu kawasan RTH hutan kota di Kota Medan yaitu Hutan Kota Taman Beringin. Hutan Kota ini terletak di Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia dengan luas 12.219 m 2 . Hutan kota ini merupakan salah satu RTH publik yakni milik Dinas Pertamanan Kota Medan. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa kualitas dari Hutan Kota Taman Beringin ini semakin menurun dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga keberadaan Hutan Kota Taman Beringin ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2014. Sumber: googlemaps 2014 Gambar 5 Lokasi penelitian

4.2 Metode Pemilihan Responden

Pengambilan responden pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling yaitu metode pengambilan contoh dimana semua objek penelitian tidak mempunyai kesempatan yang sama Lokasi penelitian