Area Terbangun Tutupan Lahan dan Distribusi Bambu

4.3.9 Area Terbangun

Area terbangun yang diinterpretasikan oleh citra meliputi bangunan permukiman dan non permukiman serta jalan Gambar 22. Kontribusi area terbangun terhadap total luas kawasan adalah sebesar 21,11. Terdapat dua tipe permukiman yang ditemui di kawasan hulu DAS Kali Bekasi yaitu tipe permukiman alami yang dibangun secara alami tanpa adanya perencanaan dan tipe permukiman modern dimana segala infrastruktur telah direncanakan dan dibangun sebelum permukiman tersebut dihuni. Terdapat 24 perusahaan pengembang perumahan di lokasi pengamatan Kecamatan Babakan Madang Dalam Angka, 2009. Gambar 22. Permukiman di Hulu DAS Kali Bekasi Berdasarkan hasil interpretasi citra untuk jenis tutupan lahan secara umum kawasan hulu DAS Kali Bekasi diliputi oleh jenis tutupan lahan semak sebesar 26,38, kemudian area terbangun sebesar 21,22, dan kebun sebesar 13,76 . Sedangkan bambu meliputi area seluas 11,39. Tanah kosong berkontribusi sebesar 7,70 dari total luasan yang ada. Selanjutnya adalah badan air yang terdiri dari sungai, situ, dan kolam sebesar 3,87 dan ladang sebesar 3,37. Tutupan lahan berupa sawah berkontribusi sebesar 6,04. Sedangkan hutan meliputi kawasan seluas 5,57. Hasil interpretasi citra juga menghasilkan tutupan awan yang yang meliputi area seluas 0,70 dari total luasan wilayah hulu DAS Kali Bekasi Tabel 12. Sumber: Dok. Pibadi Tabel 12. Tutupan Lahan di Hulu DAS Kali Bekasi No. Jenis Tutupan Lahan Luas Hektar 1. Area terbangun 9.986,24 21,22 2. Badan air 1.819 3,87 3. Tanah terbuka 3.624,28 7,70 4. Sawah 2.840,81 6,04 5. Semak 12.412,03 26,38 6. Hutan 2.623,21 5,57 7. Kebun campuran 6.474,87 13,76 8. Ladang 1.584,91 3,37 9. Bambu 5.360,83 11,39 10. Awan 327,75 0,70 Total 47.054,50 100 Sumber: Hasil pengolahan citra ALOS AVNIR-2 Dari Tabel 12 diketahui bahwa nisbah diantara area terbangun dengan area tidak terbangun badan air, tanah kosong, dan vegetasi memiliki perbandingan sebesar 1:4 yaitu untuk setiap satu hektar area terbangun setara dengan empat hektar area tidak terbangun. Sedangkan analisis tingkat akurasi umum overall accuracy untuk hasil interpretasi citra adalah sebesar 84,20. Sedangkan hasil pengukuran akurasi Kappa yang diperoleh sebesar 80,69 Tabel 13. Tabel 13. Pendugaan Akurasi Dari Tutupan Lahan Tutupan lahan Aktual Total User’s Accuracy C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 In te rp re ta si C1 Area Terbangun 165 3 3 1 24 6 3 206 80,10 C2 Hutan 28 4 1 1 34 8235 C3 Kebun 3 64 3 8 1 79 81,01 C4 Badan Air 1 14 3 18 70,00 C5 Ladang 11 11 100 C6 Sawah 48 3 1 52 92,31 C7 Semak 5 3 3 5 170 8 4 198 85,86 C8 Tanah Terbuka 2 2 34 38 8947 C9 Bambu 2 2 3 2 6 94 109 86,24 C10 Awan 6 6 100 Lanjutan Tabel 13 Tutupan lahan Aktual Total User’s Accuracy C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total 175 33 77 22 12 59 217 48 103 6 753 Producers Accuracy 94,29 84,85 83,12 63,64 91,67 81 78,34 70,83 91 100 Overall Accuracy 84,20 Kappa Accuracy 80,69 Sumber: Hasil pengolahan citra ALOS AVNIR-2 Berdasarkan Tabel 13 jenis tutupan lahan yang dapat diinterpretasi dengan baik oleh kedua akurasi pengguna maupun pembuat adalah tutupan lahan awan yang memberikan nilai akurasi pengguna sebesar 100. Jenis tutupan lahan ladang bernilai baik oleh akurasi pengguna 100 sedangkan jenis tutupan lahan badan air merupakan tutupan lahan yang paling rendah oleh akurasi pembuat 63.64. Gambar 23. Peta Distribusi Bambu di Hulu DAS Kali Bekasi Bambu sebagai tanaman penting bagi masyarakat perdesaan di Indonesia memiliki potensi tumbuh yang cukup baik karena mampu tumbuh mulai dari wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan iklim tropis basah dan kering, daerah kritis, rawa-rawa, serta pinggiran sungai baik yang tergenangi banjir maupun kering Dransfield dan Widjaja, 1995. Berdasarkan hasil interpretasi kawasan hulu DAS Kali Bekasi menggunakan citra ALOS AVNIR-2 maka diperoleh luasan bambu sebesar 5.360,83 hektar atau sekitar 11,39 dari total luas DAS bagian hulu. Tingkat akurasi yang diperoleh sebesar 91 untuk akurasi pembuat dan 86,24 untuk akurasi pengguna. Dari keseluruhan luasan bambu di hulu DAS Kali Bekasi, sebagian besar bambu terdistribusi di hulu DAS bagian bawah yaitu seluas 2.793,59 ha atau sekitar 52 dari total luas bambu. Sedangkan di hulu DAS bagian tengah terdapat seluas 2.412,56 ha atau sekitar 45 dan di hulu DAS bagian atas seluas 154,68 ha atau sekitar 3 Gambar 23.

4.4 Keanekaragaman Jenis Bambu