dengan wilayah tak terbangun maka akan berpengaruh terhadap fungsi DAS itu sendiri utamanya keterkaitan antara DAS bagian hulu dengan hilir. Oleh karena
itu kondisi DAS di bagian hulu perlu dijaga agar tetap berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan pada daerah bagian hilir.
Citra ALOS AVNIR-2 merupakan citra dengan resolusi yang tinggi yaitu dengan ukuran piksel 10 m x 10 m sehingga memiliki kemampuan yang baik
dalam membedakan berbagai tipe penggunaan lahan. Kondisi hulu DAS Kali Bekasi berdasarkan hasil analisis tutupan lahan citra ALOS AVNIR-2 di kawasan
hulu DAS Kali Bekasi dengan metode supervised classification menghasilkan sepuluh kelas tutupan lahan yaitu kelas lahan tanah terbuka, semak, sawah,
ladang, kebun campuran, hutan, bambu, badan air, awan, dan area terbangun. Berikut distribusi luas Gambar 13 dan pembahasannya.
Gambar 13. Peta Distribusi Tutupan Lahan di Hulu DAS Kali Bekasi
4.3.1 Tanah Terbuka
Kawasan yang berupa tanah terbuka maupun tanah kosong yang diinterpretasikan melalui analisis citra di hulu DAS Kali Bekasi adalah seluas
3.624,28 hektar atau s kosong yang ditemuka
oleh para pengembang atau bukit-bukit kecil
lahan pertanian yang banyak lapangan golf
4.3.2 Semak
Jenis tutupan besar diantara jenis
sekitar 26,38 dari tot
Gambar 15
Sumber:
Sumber: Pr
u sekitar 7,70 dari total luas kawasan. Pada um ukan merupakan lahan-lahan kosong yang be
bang perumahan yang banyak terdapat di hulu D cil yang gundul sebagai jalur off road, lahan
ng sedang diberakan Gambar 14. Selain it olf yang dibangun oleh para pengembang perum
Gambar 14. Perbukitan Tanah Kosong
n lahan berupa semak belukar memberikan kont nis tutupan lahan lainnya yaitu seluas 12.412,03
i total luas kawasan.
15. Tutupan Lahan Semak di Hulu DAS Kali B
: Pratitou
Pratitou
a umumnya tanah belum dibangun
u DAS Kali Bekasi, n pabrik, maupun
n itu juga terdapat umahan.
kontribusi paling 12.412,03 hektar atau
i Bekasi
Tutupan lahan semak yang ditemui umumnya merupakan semak-semak di sekitar kawasan hutan yang belum dimanfaatkan, lahan-lahan pertanian yang terabaikan,
maupun kavling-kavling permukiman yang belum dibangun Gambar 15.
4.3.3 Sawah
Persawahan yang dijumpai di kawasan hulu DAS Kali Bekasi merupakan sawah dengan sistem irigasi teknis. Pada kawasan hulu DAS bagian atas, lahan
persawahan dijumpai dalam luasan yang besar. Sebaliknya, pada hulu DAS bagian bawah persawahan sulit ditemukan dalam luasan yang besar. Sawah pada
hulu DAS bagian bawah terfragmentasi diantara kawasan permukiman dan menyebar dalam petakan kecil. Total luas sawah yang berhasil diinterpretasikan
adalah seluas 2.840,81 hektar atau sekitar 6,04 dari total kawasan Gambar 16.
Gambar 16. Persawahan di Hulu DAS Kali Bekasi
4.3.4 Ladang
Pola tutupan lahan di hulu DAS Kali Bekasi berupa lahan pertanian ladang atau tegalan merupakan bentuk usaha pertanian pangan lahan kering pada lahan
sawah. Sawah yang telah dipanen biasanya digilir dengan penanaman tanaman palawija untuk kemudian ditanam dengan padi sawah kembali. Komoditas yang
banyak ditanam dalam sistem pertanian ladang antara lain jenis sayuran semusim seperti kacang-kacangan, mentimun, jagung, maupun ubi jalar Gambar 17.
Kontribusi luas tutupan lahan berupa ladang terhadap total luas kawasan adalah seluas1.584,91 hektar atau sekitar 3,37 dari luas kawasan hulu DAS.
Sumber: Dok. Pribadi
Gambar 17. Ladang Dengan Komoditas Tanaman Sayuran Semusim
4.3.5 Kebun Campuran