Sedangkan untuk jenis semak antara lain haramai, harendong, jarak, leunca, singkong, dan urang-aring. Jenis paku-pakuan yang ditemukan adalah pakis sayur.
Beberapa jenis tumbuhan bawah yang ditampilkan pada Gambar 32.
Gambar 32. Beberapa Jenis Tanaman Bawah
Tumbuhan bawah ini selain memiliki fungsi dalam mengkonservasi tanah yaitu sebagai tanaman penutup tanah juga memiliki manfaat lainnya misalnya
sebagai tanaman obat. Bagi masyarakat perdesaan, pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman masih terus dilakukan. Beberapa jenis dari rumput-
rumputan maupun herba yang telah dipercaya masyarakat memiliki fungsi sebagai tanaman obat antara lain hareuga sebagai obat penurun panas, mengatasi masalah
pencernaan, rematik, wasir dan usus buntu, sedangkan hariang masih dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat kurap.
4.5.2 Indeks Keanekaragaman Jenis Non-bambu
Indeks keragaman jenis tegakan non-bambu berdasarkan plot pengamatan berupa pohon pada tiga lokasi termasuk ke dalam kategori keragaman jenis
sedang 1H’3 dan rendah H’1. Secara keseluruhan indeks keragaman jenis di masing-masing lokasi adalah dalam kategori sedang 1H’3. Indeks
keragaman tertinggi berdasarkan plot terdapat pada plot 2 di hulu DAS bagian atas dengan indeks 2,25 sedangkan indeks keragaman terendah berdasarkan plot
terdapat pada plot 2 di hulu DAS bagian tengah dengan nilai indeks keragaman sebesar 0,45 Tabel 19.
Keterangan: Kiri-Kanan Babandotan, Rumput Pait, Patikan Kebo Sumber: Dok. Pribadi
Tabel 19. Indeks Keanekaragaman Jenis Non-bambu di Hulu DAS Kali Bekasi
Lokasi Indeks Keanekaragaman Shannon’s H’
Hulu DAS Plot
Plot Rataan
Atas 1
1,35 1,67
2
2,25
3 1,42
Tengah 1
1,91 1,27
2 0,45
3 1,44
Bawah 1
1,89 1,21
2 1,04
3 0,69
Sumber: Pengamatan lapang dengan pengolahan Keterangan:
H’3 : Keragaman jenis tinggi T
1H’3 : Keragaman jenis sedang S
H’1 : Keragaman jenis rendah R
Tinggi rendahnya nilai indeks keanekaragaman non-bambu pada plot pengamatan dipengaruhi oleh pola tanam kebun campuran bambu. Pada lokasi
plot 2 di Hulu DAS bagian atas dengan nilai keanekaragaman jenis rata-rata dari plot pengamatan paling tinggi memiliki jenis tanaman antara lain alpukat,
hanjuang, kecapi, petai, kopi, ketapang, kibangkong, salam, teh, dan kayu afrika. Sedangkan keragaman yang terdapat pada plot dengan nilai keragaman paling
rendah yaitu plot 2 di Hulu DAS bagian tengah antara lain pisang, mangga, dan rambutan. Secara keseluruhan, nilai indeks keragaman di ketiga lokasi termasuk
kategori sedang 1H’3. Uji signifikansi tehadap keanekaragaman jenis non-bambu di ketiga lokasi
mengindikasikan bahwa ketinggian tidak memberikan pengaruh terhadap indeks keragaman non-bambu. Hal ini dapat dilihat dai hasil uji ANOVA yang
memperlihatkan bahwa nilai F
hitung
=0,49 lebih kecil dari F
tabel
=5,14 dan p- value=0,636 lebih besar dari nilai kritik 0,05. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan
elevasi di antara ketiga lokasi yang tidak mencolok.
4.5.3 Indeks Biomassa Non-bambu