Kependudukan Karakteristik Sosial Ekonomi

Berdasarkan bentuk topografinya, wilayah DAS Kali Bekasi bagian hulu memiliki bentuk topografi yang bervariasi mulai dari bentuk datar 0 -8 , landai 8 – 15 , bergelombang 15 – 25 , curam 25 – 40 , sampai sangat curam 40 Gambar 12. Secara umum, bentuk topografi di hulu DAS Kali Bekasi didominasi oleh bentuk datar seluas 54,10 dari luas wilayah. Bentuk topografi landai meliputi kawasan sebesar 22,23 dan bergelombang sebesar 12,36. Untuk kawasan yang memiliki bentuk topografi curam dan sangat curam meliputi kawasan masing-masing sebesar 6,99 dan 4,31 Tabel 7. Lokasi pengamatan hulu DAS bagian atas berada pada wilayah dengan bentuk topografi sangat curam hingga curam. Tabel 7. Kelas Lereng dan Luasannya di Hulu DAS Kali Bekasi No. Kelas Lereng Luas Kategori Hektar 1. Datar 0-8 25.458,28 54,10 2. Landai 8-15 10.461,96 22,23 3. Bergelombang 15-25 5.818,23 12,36 4. Curam 25-40 3.289,41 6,99 5. Sangat curam 40 2.026,62 4,31 Total 47.054,50 100 Sumber: Pengolahan DEM SRTM Kecamatan Babakan Madang dengan luas wilayah 9,871 hektar memiliki sebaran topografi mulai dari kelas lereng datar sebesar 0,03, landai sebesar 19,61, bergelombang sebesar 46,05, dan sangat curam sebesar 34,31. Dari sebaran tersebut wilayah ini berkontribusi paling luas terhadap kelas lereng sangat curam dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya di wilayah hulu DAS Kali Bekasi yaitu sebesar 49 dari luas total kawasan BP DAS Ciliwung-Cisadane, 2007.

4.2 Karakteristik Sosial Ekonomi

4.2.1 Kependudukan

Kondisi penduduk yang berada di wilayah hulu DAS Kali Bekasi berdasarkan data BPS Kabupaten Bogor, BPS Kabupaten Bekasi dan BPS Kota Depok memperlihatkan bahwa keseluruhan jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Kali Bekasi pada tahun 2008 adalah sebanyak 1.928.138 jiwa Tabel 8 yang tersebar dalam 12 wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi seluas 877,4 km 2 KabupatenKota Dalam Angka, 2009. Tabel 8. Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun 2008 No. KabupatenKota Kecamatan Jumlah Penduduk Jiwa Luas Wilayah Km 2 Kepadatan Penduduk JiwaKm 2 Kabupaten Bogor 1. Megamendung 91.036 39,87 2.283 2. Sukaraja 152.078 42,97 3.539 3. Babakan Madang 86.257 98,71 874 4. Sukamakmur 73.978 126,78 584 5. Jonggol 113.276 126,86 893 6. Cileungsi 202.964 73,79 2.751 7. Kalapa Nunggal 76.266 97,64 781 8. Gunung Putri 225.780 56,29 4.011 9. Citeureup 170.123 67,19 2.539 10. Cibinong 251.562 43,37 5.800 Kota Depok 11. Cimanggis 421.630 53,54 7.875 Kabupaten Bekasi 12 Cibarusah 63.188 50,39 1.254 Total 1.928.138 877,4 2.197 Sumber: Kabupaten Bogor Dalam Angka 2009, Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2009, dan Kota Depok Dalam Angka 2009 Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dengan luas wilayah sebesar 53,54 km 2 dan jumlah penduduk sebanyak 421.630 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat pada wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 126,78 km 2 dan jumlah penduduk sebanyak 73.078 jiwa. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penyebaran penduduk di tiap kecamatan di wilayah hulu DAS Kali Bekasi adalah sebesar 2.197 jiwakm 2 . 4.2.2 Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk petani di hulu DAS Kali Bekasi adalah sebanyak 13,33 Tabel 9. Jenis pekerjaan yang paling banyak ditemukan adalah pekerjaan lainnya selain petani, pedagang, PNSABRI, buruh tani, industri kecil, tukang kayubatu, nelayan, angkutan dan ternak yang berkontribusi sebesar 38 dari total populasi. Jenis tersebut paling banyak ditemukan di Kecamatan Sukaraja 50,75, di Kecamatan Babakan Madang 43,75, di Kecamatan Cileungsi 66,89, di Kecamatan Gunung Putri 68,94, dan Kecamatan Cimanggis 76,27. Sedangkan jenis pekerjaan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis pekerjaan di bidang peternakan sebanyak 0,22. Tabel 9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No. Kabupaten Kota Kecamatan Pt Pd Pa Bt Ik Tk Nl Ak Pn Ll Kabupaten Bogor 1. Megamendung 5,03 26,05 2,67 25,28 0,27 5,21 21,75 10,82 0,41 2,51 2. Sukaraja 14,2 8,62 - 13,4 3,5 5,7 - 2,53 1,3 50,75 3. Babakan Madang 21,09 21,01 0,61 - 6,03 1,25 - 5,24 1,05 43,72 4. Sukamakmur 45,86 19,79 0,42 21,62 0,11 0,63 - 0,59 - 10,98 5. Jonggol 45,68 16,24 1,08 6,84 3,88 1,01 - 0,75 0,06 24,46 6. Cileungsi 1,75 8,13 1,07 11,62 7,59 2,32 - 0,63 - 66,89 7. Kalapa Nunggal 27,87 8,12 0,28 42,95 6,86 2,25 - 5,45 0,05 6,17 8. Gunung Putri 1,95 7,15 9,26 3,72 0,12 3,75 - 5,09 0,02 68.94 9. Citeureup 14,66 8,47 3,89 2,01 43,84 2,34 - 3,99 - 20,8 10 . Cibinong 19,25 32 22,43 18,38 7,63 - - 0,22 0,09 - Kota Depok 11 . Cimanggis 4,63 4,08 0,91 3,26 5,95 2,86 - 1,02 1,02 76,27 Kabupaten Bekasi 12 . Cibarusah 1,84 4,6 8,22 3,2 72,53 3,14 - 1,91 0,46 4,1 Total 13,33 14,44 7,07 11,78 10,10 2,11 0,46 2,49 0,22 37,99 Sumber: BP DAS Citarum-Ciliwung, 2007 dengan pengolahan Keterangan: Pt= Petani Pd= Pedagang Pa= PNSABRI Bt= Buruh Tani Ik= Industri Kecil Tk= Tukang KayuBatu Nl= Nelayan Ak= Angkutan Pn= Peternakan Ll= Lain-lain Di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Jonggol terlihat sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian yaitu masing-masing sebesar 45,86 dan 45,68, sedangkan di kecamatan Kalapa Nunggal mata pencaharian masyarakatnya didominasi oleh kegiatan sebagai buruh tani 42,95. Untuk kegiatan industri kecil, banyak dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Citeureup 43,84. Secara keseluruhan jenis mata pencaharian yang paling sedikit dilakukan oleh penduduk di hulu DAS Kali Bekasi adalah jenis pekerjaan di bidang peternakan yaitu sebesar 0,22 dari total populasi penduduk DAS bagian hulu.

4.2.3 Pendidikan