Saran Perikanan bubu dasar di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

DAFTAR PUSTAKA Adrim M. 1993. Pengantar Studi Ekologi Komunitas Ikan karang dan Metoda Pengkajiannya dalam Kursus Pelatihan Metodologi Penelitian Penentuan Kondisi Terumbu Karang. Puslitbang Oseanologi, LIPI, Jakrta. 34 hal. Anung A. dan H.R. Barus. 2000. Pengaruh Jumlah Mulut, Jenis Umpan dan Lama Perendaman Bubu terhadap Hasil Tangkapan Ikan Demersal di Selat Sunda. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan 19992000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Eksplorasi Laut dan Perikanan. Jakarta. Hal 133-139. Ariefandi Z. 2005. Uji Coba Alat Tangkap Bubu dengan Ukuran mesh size Berbeda di Perairan Pulau Sebesi, Lampung Selatan. Skripsi tidak dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 65 hal. Arikunto S. 2000. Manajemen Penelitian, Edisi Baru. Jakarta : Rieneka Cipta. 645 hlm. Arimoto T, SJ Choi and YG Choi. 1999. Trend and perspectives for Fishing Technology Research Towards the sustainable Development. In Proceeding of 5th Internasional Symposium on Efficient Aplication and Preservation of Marine Biological Resorces OSU National University. Japan. P135-144. Bennet DB. 1974. The Effects of Pot Immersion Time on Catches of Crabs, Cancer pagurus L And Lobsters, Humarus gammarus L. J. Cons. Int. Explor. BOOST Centre DKP Provinsi Kep. Bangka Belitung. 2009. Laporan Bulanan. BOOST Centre Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pangkalpinang, 32 hlm. Budiman J, S Fuwa, K Ebata and MV Archdale. 2005. Fundamental Study on The Flow Speed Distribution Around Small Traps. Fisheries Science 716:1264-1273 Choliq A, O Sofwan, RA Wirasasmita. 1993. Evaluasi Proyek Suatu Pengantar. Bandung : Pionir Jaya. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2005. Laporan Tahunan 2004. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pangkalpinang, 32 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. 2005. Data Perikanan Kabupaten Bangka Selatan 2004. DKP Kabupaten Bangka Selatan, Toboali. 118 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. 2007. Laporan Tahunan 2007. Dinas Kelautan dan Perikanan, Toboali. 66 hlm. 66 Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Jakarta : Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 167 hlm. FAO. 1999. Regional Guidelines for Responsible Fisheries in Southeast Asia. South Asian Fisheries Development Centre. 71 pp. Ferno A and Olsen S. 1994. Marine Fish Behaviour and Abudance Estimation. Fishing News Books, England. 221 hal. Furevik DM. 1994. Behaviour of Fish in Relation to Pots. In Ferno, A and S. Olsen, Editor. Marine Fish Behaviour in Capture and Abudance Estimation. Fishing News Books. 221 : 28-44. Gray C, P Simanjuntak, KS Lien, PFL Maspaitella dan RCG Varley. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 328 hlm. Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan Dalam Hubungannya Dengan Alat, Metode dan Taktik Penangkapan. Diktat Kuliah Tidak Dipublikasikan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 149 hal. Haluan J dan TW Nurani. 1988. Penerangan Metode Skoring dalam Pemilihan Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai dengan dikembangkan di Suatu Wilayah Perairan. Bulletin Jurusan PSP 2:3-16. Hamdan, DR Monintja, J Purwanto, S Budiharsono dan A Purbayanto. 2006. Analisis Kebjakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Buletin PSP 153 : 86-101. Hernanto F.1989. Ilmu Usaha Tani. Jakarta : Penebar Swadaya. 309 hlm. High WL, AJ Beardsley. 1970. Fish Behaviour Studies From and Undersea Habitat. Comm. Fish Ref. 31-7. High WL, IE Ellis. 1973. Underwater Observation of Fish Behaviour In Traps. Helgollander Wiss. Meeresunters. 24. 341-7. IMAI. 2001. Country Status Overview 2001 tentang Eksploitasi dan Pedagangan dalam Perikanan Karang di Indonesia. International Marinelife Alliance Indonesia. Bogor. Iskandar MD. dan Diniah. 1999. Modifikasi Bubu Dasar Bottom traps Untuk Menangkap Ikan Karang dan Ikan Demersal Lainnya di Teluk Pelabuhanratu, Sukabumi. Bulletin PSP 8 : 1. Hal 16-28. Kadariah, L Karlina, C Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Revisi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 181 hlm. Krebs, 1989, Ecological Methologi, Herpan and Bauw Publisher New York, Canbridge Philadelpla Sanfransisco. 67 Krouse JS. 1988. Performance and Selectivity of Trap Fisheries for Crustaceans. Departement of Marine Resources West Woothbay Harbon, Maine. Marine Invertebrate Fisheries. Page 307-325. Larger KF, JE Bardech, RR Miller and DRM. Possino. 1977. Ichtiology. Second Edition. Ptinted in the United States Of America. 506 p. Martasuganda, S. 2003. Bubu Traps. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 69 hal. Mattjik, AA, dan I Made Sumertajaya. 2000. Rancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press. Bogor. 282 hal. Matsuoka T. 1995. Selectivity of Fishing Gear and Its Application for Sustainable Development of Fisheries. Kagoshima University. Japan : 31 pp. Mawardi MI. 2001. Pengaruh Penggunaan Jenis Umpan terhadap Hasil Tangkapan Ikan Karang pada Alat Tangkap Bubu traps di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Skripsi tidak dipublikaskan. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 63 hal. Mawardi W. 1998. Studi tentang Pengaruh Pemasangan leader net terhadap Hasil Tangkapan dan Tinjauan Tingkah Laku Ikan Karang pada Alat Tangkap Bubu Sayap di Teluk Belebuh, Lampung. Tesis tidak dipublikaskan. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 59 hal. Monintja DR. 1987. Beberapa Teknologi Pilihan untuk Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut di Indonesia. Buletin PSP 12:4-25. Monintja DR., M F A Sondita, C Nasution, H R Barus, W Mawardi dan Zulkaril. 1996. Studi alat tangkap ikan yang berwawasan lingkungan. Lembaga Penelitian IPB dan ARMP-II tidak dipublikasikan, Badan Litban-Pertanian. 62 hal. Monintja DR, Sulaiman M. 1990. Teknologi Sumberdaya Hayati Laut II. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor. Bogor. 90 hal. Munro JL, Reeson PH, Gant VC. 1971. Dynamic Factors Affecting Performance of The Antilean Fish Traps. Proceeding. Gulf Caribb. Fish. Inst. 23 : 184-94. Mursbahan A. 1977. Perikanan Laut Indonesia. Ganesha. Bandung. 44 hal. Nasution HA. 2001. Uji Coba Bubu Buton di Perairan Pulau Batanta, Kabupaten Sorong, Propinsi Papua. Skripsi tidak dipublikasikan. . Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 71 hal. Nedelec C, and J Prodo. 1990. Definition and Classification of Fishing Gear Categories. Rome : FAO. 235 pp. 68 Peristiwady T. 2006. Ikan-Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia. Petunjuk Identifikasi. LIPI Press Anggota IKAPI. Purnama RH. 2006. Hasil Tangkapan dari Bubu Kawat dan Bubu Lipat di Perairan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi tidak dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 43 hal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. 1991. Petunjuk Teknis Pemanfaatan dan Pengelolaan Beberapa Spesies Sumberdaya Ikan Demersal Ekonomis Penting. Departemen Pertanian. Jakarta. 63 hal. Reppie E. 1989. A Mathematical Study on Catching Mechanisme ofg Pot Fishery. Laboratory of Fisheries Resources Management System. Departemen of Marine of Science and Technology. Tokyo University of Fisheries. Tokyo. Riyanto M, A Purbayanto dan B Wiryawan. 2010. Respon Penciuman Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus Terhadap Umpan Buatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 161 : 75-81. Rounsefelt, WH Everhart. 1962. Fishery Science. John Willey and Sons Inc. New York. Pg 147-151. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina Cipta. Bogor. Sainsbury JC. 1982. Comercial Fishing Methods. Fishing News Books Ltd. London. 199p. Sainsbury JC. 1996. Commercial Fishing Methods an Introduction to Vessel and Gears. Third Edition. Fishing News Books Ltd. London. 354 p. Saputro GB dan NE Isa. 2008. Sumber Daya Ikan Karang Perairan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.121 : 73-113. Setiawan PAK. 2006. Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Bambu dan Bubu Lipat di Perairan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi tidak dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 47 hal. Subani W, Barus HR, 1989. Alat Penangkap Ikan Dan Udang Laut Di Indonesia Fishing Gears for marine Fish and Shrimp in Indonesia. No.50 Tahun 19881989. Edisi Khusus. Jumal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 248 hal. Sumertha IN dan D Soedharma. 1975. Biota Laut dan Lingkungannya. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 35 hal. 69 Susanto A. 2006. Pengoperasian Bubu dengan Umpan dan Konstruksi funnel Yang Berbeda: Pengaruhnya Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Laut Dalam di Teluk Pelabuhanratu. Skripsi tidak dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 74 hal. Soeharto. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sobari MP, Karyadi, Diniah. 2006. Kajian aspek Bio-Teknik dan Finansial Terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Pamekasan Madura. Buletin Ekonomi Perikanan 63 :16-25. Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Bionetric. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama. 748 hal. Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta: Universitas Indonesia. UI-Press. 110 hlm. Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana dan S Kelana. 2002. Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 514 hlm. Suratman. 2001. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : JJ Learning. 264 hlm. Sutoyo. 1993. Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Terangi. 2004. Panduan Dasar untuk Pengenalan Ikan Karang Secara Visual. Indonesia. Indonesian Coral Reef Foundation TERANGI. http:terangi.or.idpublicationspdfpandikan.pdf 2004. 24 hal. Tirtana S. 2003. Selektivitas Ukuran Ikan Kakap Lutjanus sp. pada Bubu yang dilengkapi dengan celah pelolosan escaping gaps. Skripsi tidak dipublikaskan. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 60 hal. Tiyoso SJ. 1979. Alat-alat Penangkapan Ikan yang Tak Memungkinkan Ikan Kembali Non-Return Traps. Karya Ilmiah tidak dipublikasikan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 106 hal. Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 459 hlm. Urbinas MP. 2004. Pengaruh Kedalaman dan Kontur Dasar Perairan terhadap Hasil Tangkapan Kakap Merah Lutjanus malabaricus dalam Pengoperasian Bubu di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua. Tesis tidak dipublikaskan. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.79 hal. Von Brant A. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Books Ltd. Farnham Surrey, England. 166 p. Maret 70 Widyaningsih S. 2004. Model Pengembangan Perikanan Tangkap Kakap Merah di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Tesis tidak dipublikasikan. Program Pascassarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 89 hal. Wiryawan B, DG Bengen, I Yulianto, HA Susanto, AK Mahi dan M Ahmad. 2002. Profil Sumberdaya Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Penerbitan Khusu Proyek Pesisir, Coastal Resources Center- Rhode Island : University of Rhode Island. Narraganset, Rhode Island. 49 hal. Zarohman. 1996. Hubungan Ukuran Kapal Ikan Daya Penggerak dan Alat Tangkap. Semarang : BPPI. 85 hlm. Lampiran 1 Peta daerah penangkapan ikan karang dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan KETERANGAN : DAERAH PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BUBU KAWAT TESIS PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN HASIL PENELITIAN 2009 SUMBER Lampiran 2 Peta daerah penangkapan ikan karang dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan KETERANGAN : DAERAH PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BUBU JARING TESIS PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN HASIL PENELITIAN 2009 SUMBER Lampiran 3 Peta penyebaran nelayan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan KETERANGAN : PENYEBARAN NELAYAN BUBU KAWAT TESIS PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN HASIL PENELITIAN 2009 SUMBER Lampiran 4 Peta penyebaran nelayan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan KETERANGAN : PENYEBARAN NELAYAN BUBU JARING TESIS PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN HASIL PENELITIAN 2009 SUMBER Lampiran 5 Berat jenis ikan hasil tangkapan kedua jenis bubu dasar Tabel Berat jenis ikan hasil tangkapan bubu kawat dan bubu jaring Jenis Bubu Jenis Ikan Lama Perendaman Bubu Berat Total Nama Indonesia Nama Latin 3 Hari 4 Hari 5 Hari Bubu Kerapu Sunu Plectopomus Kawat Leopardus 1.23 2.86 3.88 7.97 Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus 1.20 1.19 2.74 5.13 Kerapu Malabar Epinephelus Malabaricu 2.72 2.51 3.53 8.76 Kakap Merah Lutjanus sanguineus 2.80 2.69 1.85 7.34 Baronang Siganus javus 0.89 2.24 3.29 6.42 Ekor kuning Caesio cuning 2.27 1.93 3.82 8.02 Swanggi Holocentridae 1.44 1.10 2.20 4.74 Tambangan Lutjanus johni 12.01 8.29 13.91 34.21 Bera Total 24.56 22.81 35.21 82.58 Bubu Kerapu Sunu Plectopomus Jaring Leopardus 3.22 2.28 3.97 9.47 Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus 2.04 1.47 4.08 7.59 Kerapu Malabar Epinephelus Malabaricus 4.65 3.76 2.68 11.09 Kakap Merah Lutjanus sanguineus 3.43 2.66 4.38 10.46 Baronang Siganus javus 2.43 2.06 5.51 10.00 Ekor kuning Caesio cuning 3.03 2.42 3.43 8.88 Swanggi Holocentridae 1.47 1.32 2.02 4.81 Tambangan Lutjanus johni 9.13 8.30 10.32 27.75 Berat Total 29.40 24.27 36.39 90.05 Lampiran 8 Posisi perendaman, jenis ikan, jumlah individu, berat Kg hasil tangkapan pada kedua jenis bubu dengan lama perendaman 4 hari Lama perendaman 5 hari Jumlah ekor Berat gr Jumlah ekor Berat gr 1 Bubu Kawat Kerapu sunuPlectopomus leopardus 2 1.165 1 690 03°02532 LU Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 1 515 2 1320 107°05414 BT Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 2 690 1 860 Kakap merahLutjanus spp 1 450 1 700 Bubu Jaring BaronangSiganus javus 1 300 1 1.280 03°08262 LU Ekor kuningCaesio cuning 5 1.770 - - 106°30876 BT Swanggi Holocentridae 1 600 - - TambanganLutjanus johni 2 640 2 2.000 2 Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1 720 1 690 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 2 400 1 820 Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1 650 - - Kakap merahLutjanus spp - - 1 875 BaronangSiganus javus 1 560 2 790 Ekor kuningCaesio cuning 4 1.220 - - Swanggi Holocentridae 1 660 - - TambanganLutjanus johni 1 300 2 4.650 3 Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1 690 1 690 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 1 600 1 1.220 Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1 510 1 980 Kakap merahLutjanus spp - - 2 1350 BaronangSiganus javus 2 830 2 1200 Ekor kuningCaesio cuning 4 1.480 - - Swanggi Holocentridae 1 720 - - TambanganLutjanus johni - - 1 4.062 4 Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1 650 1 650 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus - - - - Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 2 980 - - Kakap merahLutjanus spp 2 4.062 1 750 BaronangSiganus javus 1 620 2 1560 Ekor kuningCaesio cuning 3 1.480 - - Swanggi Holocentridae 2 1.000 - - TambanganLutjanus johni - - 1 2.010 5 Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1 650 1 1.250 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 2 1.220 1 720 Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1 700 1 840 Kakap merahLutjanus spp - - 1 700 BaronangSiganus javus 2 980 1 680 Ekor kuningCaesio cuning 2 1.300 - - Swanggi Holocentridae 3 1.240 - - TambanganLutjanus johni 1 1.800 1 1.800 Kerapu sunuPlectopomus leopardus 6 3.875 5 3.970 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 6 2.735 5 4.080 Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 7 3.530 3 2.680 Kakap merahLutjanus spp 3 4.512 6 4.375 BaronangSiganus javus 8 3.290 8 5.510 Ekor kuningCaesio cuning 18 7.250 - - Swanggi Holocentridae 8 4.220 - - TambanganLutjanus johni 4 1.800 7 14.522 Bubu Jaring JUMLAH Ulangan Posisi Perendaman Jenis Ikan Bubu Kawat Lampiran 9 Pengolahan data sidik ragam Perlakuan Jenis Bubu Perlakuan Lama perendaman Kelompok Total Kelompok A B Jenis bubu A B C kg I 24,56 29,40 53,96 Bubu Kawat I 24,56 22,81 35,21 82,58 II 22,81 24,27 47,08 Bubu Jaring II 29,40 24,27 36,39 90,05 III 35,21 36,39 71,59 Jumlah 53,96 47,08 71,59 172,62 Jumlah 82,58 90,05 172,62 Derajat Bebas Total DBT= Total banyaknya pengamatan - 1 = rt - 1 Derajat Bebas Total DBT = Totalnya banyak pengamatan - 1 = rt - 1 Derajat Bebas Kelompok DBK = Banyaknya kelompok - 1 = r - 1 Derajat Bebas Kelompok DBK = Banyaknya kelompok - 1 = r - 1 Derajat Bebas Perlakuan DBP = Banyaknya perlakuan - 1 = t - 1 Derajat Bebas Perlakuan DBP = Banyaknya perlakuan - 1 = t - 1 Derajat Bebas Galat DBG = DBT - DBK - DBP Derajat Bebas Galat DBG = DBT - DBK - DBP FK = Y²rt 4966,28 FK = Y²rt 4966,28 JKT = ∑Yij² - FK 173,33 JKT = ∑Yij² - FK 173,33 JKK= ∑Yj²t - FK 9,30 JKK= ∑Yj²t - FK 159,89 JKP= ∑Yi²r-FK 159,89 JKP= ∑Yi²r-FK 9,30 JKG=JKT-JKK-JKP 4,14 JKG=JKT-JKK-JKP 4,14 KTK= JKKr-1 9,30 KTK= JKKr-1 79,94 KTP=JKPt-1 79,94 KTP=JKPt-1 9,30 KTG= JKGr-1t-1 2,07 KTG= JKGr-1t-1 2,07 Fhitung Kelompok= KTKKTG 4,49 Fhitung Kelompok= KTKKTG 38,59 Fhitung Perlakuan =KTPKTG 38,59 Fhitung Perlakuan =KTPKTG 4,49 Sumber keragaman DB JK KT F hitung F tabel 95 Kelompok 1 9,3 9.30 4,49 18,51 Perlakuan 2 159.89 79.94 38,59 19.00 Galat 2 4.14 2,07 Total 5 173,33 Perlakuan Perlakuan Tabel Daftar analisis ragam acak kelompok Keterang: = Sangat signifikan Jumlah Lampiran 10 Analisis usaha unit penangkapan ikan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan No. Keterangan Nilai Rp. I. Investasi 1 Kapal 17.079.000,00 2 Mesin 5.693.000,00 3 Alat tangkap 956.424,00 5 GPS 7.400.900,00 6 Peralatan elektrik 569.300,00 7 Kompresor 4.326.680,00 8 Masker 170.790,00 9 Selang 170.790,00 10 Jangkar+tali 113.860,00 11 Jerigen solar dan air 284.650,00 Total 36.765.394,00 II. Biaya tetap A. Penyusutan a. Kapal 1.707.900,00 b. Mesin 1.897.666,67 c. Alat tangkap 956.424,00 d. GPS 740.090,00 e. Peralatan elektrik 113.860,00 f. Kompresor 865.336,00 g. Masker 34.158,00 h. Selang 56.930,00 i. Jangkar+tali 56.930,00 j. Jerigen solar dan air 142.325,00 Total 6.571.619,67

B. Perawatan

a. Kapal 1.000.000,00 b. Mesin 800.000,00 c. Alat bantu 400.000,00 Total 2.200.000,00

III. Biaya tidak tetap

1 Solar 6.300.000 2 Oli 9.996.000 5 Perbekalan 3.600.000 6 Upah ABK 112.347.782 Total 132.243.782,40 Total biaya 136.899.402,07 Penerimaan 187.246.304,00 Keuntungan 50.346.901,93 RC 1,37 ROI 137 PP 0,7 Lampiran 11 Cash flow unit penangkapan ikan dengan bubu kawa di Kabupaten Bangka Selatan Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 2. Nilai sisa 3.795.333 Jumlah 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 191.041.637

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 17.079.000,00 b. Mesin 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 c.Alat tangkap 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 e. GPS 7.400.900,00 f. Peralatan elektrik 569.300,00 569.300 g. Kompresor 4.326.680,00 4.326.680 h. Masker 170.790,00 170.790,00 i. Selang 170.790,00 170.790,00 170.790,00 170.790,00 j. Jangkar+tali 113.860,00 113.860 113.860,00 170.790,00 113.860 k. Jerigen solar dan air 284.650,00 284.650 284.650,00 284.650,00 284.650 TOTAL 36.765.394,00 956.424,00 956.424,00 1.354.934 6.820.214,00 1.354.934,00 6.023.194,00 7.275.654,00 956.424,00 1.354.934,00 6.820.214,00

2. Biaya tidak tetap a. Solar

3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.823 4.594.614 4.824.344 5.065.562 5.318.840 5.584.782 b. Oli 3.360.000 3.528.000 3.704.400 3.889.620 4.084.101 4.288.306 4.502.721 4.727.857 4.964.250 5.212.463 c. Perbekalan 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.823 4.594.614 4.824.344 5.065.562 5.318.840 5.584.782 d. Upah ABK 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 TOTAL 122.907.782 129.053.172 135.505.830 142.281.122 149.395.178 156.864.937 164.708.183 172.943.593 181.590.772 190.670.311

3. Perawatan a. Kapal

1.000.000 1.050.000 1.102.500 1.157.625 1.215.506 1.276.282 1.340.096 1.407.100 1.477.455 1.551.328 b. Mesin 800.000 840.000 882.000 926.100 972.405 1.021.025 1.072.077 1.125.680 1.181.964 1.241.063 d. Alat Bantu 400.000 420.000 441.000 463.050 486.203 510.513 536.038 562.840 590.982 620.531 TOTAL 2.200.000 2.310.000 2.425.500 2.546.775 2.674.114 2.807.819 2.948.210 3.095.621 3.250.402 3.412.922 Total Pengeluaran 36.480.744 126.064.206,40 132.319.595,52 139.286.264,10 151.648.110,60 153.424.225,43 165.695.950,00 174.932.047,80 176.995.637,49 186.196.108,17 200.903.446,88 net benefit 36.480.744 61.182.098 54.926.708 47.960.040 35.598.193 33.822.079 21.550.354 12.314.256 10.250.667 1.050.196 9.861.810 DF 15 1,00 0,87 0,76 0,66 0,57 0,50 0,43 0,38 0,33 0,28 0,25 PV 36.480.744,00 53.201.824,00 41.532.482,78 31.534.504,74 20.353.382,61 16.815.550,60 9.316.812,73 4.629.385,02 3.350.961,06 298.531,20 2.437.688,49 NPV 144.254.159,57 BC 4,68 IRR 156 Tahun proyek Lampiran 12 Cash flow sensitivitas unit penangkapan ikan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan pada kenaikan harga solar 65, Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 2. Nilai sisa 3.795.333 Jumlah 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 187.246.304 191.041.637

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 17.079.000,00 b. Mesin 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 c. Bubu 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 e. GPS 7.400.900,00 f. Peralatan elektrik 569.300,00 569.300 g. Kompresor 4.326.680,00 4.326.680 h. Masker 170.790,00 170.790,00 i. Selang 170.790,00 170.790,00 170.790,00 170.790,00 j. Jangkar+tali 113.860,00 113.860 113.860,00 170.790,00 113.860 k. Jerigen solar dan air 284.650,00 284.650 284.650,00 284.650,00 284.650 TOTAL 36.765.394,00 956.424,00 956.424,00 1.354.934 6.820.214,00 1.354.934,00 6.023.194,00 7.275.654,00 956.424,00 1.354.934,00 6.820.214,00

2. Biaya tidak tetap a. Solar

43.004.000 45.154.200 47.411.910 49.782.506 52.271.631 54.885.212 57.629.473 60.510.947 63.536.494 66.713.319 b. Oli 3.360.000 3.528.000 3.704.400 3.889.620 4.084.101 4.288.306 4.502.721 4.727.857 4.964.250 5.212.463 c. Perbekalan 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.823 4.594.614 4.824.344 5.065.562 5.318.840 5.584.782 d. Upah ABK 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 TOTAL 162.311.782 164.809.982 167.433.092 170.187.358 173.079.337 176.115.914 179.304.321 182.652.148 186.167.366 189.858.345

3. Perawatan a. Kapal

1.000.000 1.050.000 1.102.500 1.157.625 1.215.506 1.276.282 1.340.096 1.407.100 1.477.455 1.551.328 b. Mesin 800.000 840.000 882.000 926.100 972.405 1.021.025 1.072.077 1.125.680 1.181.964 1.241.063 d. Alat Bantu 400.000 420.000 441.000 463.050 486.203 510.513 536.038 562.840 590.982 620.531 TOTAL 2.200.000 2.310.000 2.425.500 2.546.775 2.674.114 2.807.819 2.948.210 3.095.621 3.250.402 3.412.922 Total Pengeluaran 36.480.744 165.468.206,40 168.076.406,40 171.213.526,40 179.554.346,90 177.108.384,43 184.946.927,83 189.528.185,40 186.704.192,85 190.772.702,17 200.091.481,46 net benefit 36.480.744 21.778.098 19.169.898 16.032.778 7.691.957 10.137.920 2.299.376 2.281.881 542.111 3.526.398 9.049.844 DF 15 1,00 0,87 0,76 0,66 0,57 0,50 0,43 0,38 0,33 0,28 0,25 PV 36.480.744,00 18.937.476,17 14.495.196,67 10.541.811,52 4.397.901,44 5.040.337,76 994.083,77 857.843,74 177.217,10 1.002.422,45 2.236.983,06 NPV 14.006.031 BC 1,384 IRR 36,4 Tahun proyek Lampiran 13 Cash flow sensitivitas unit penangkapan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan pada penurunan harga ikan 29,5 Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 2. Nilai sisa 3.795.333 Jumlah 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 140.751.707 144.547.041

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 17.079.000,00 b. Mesin 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 5.693.000,00 c. Bubu 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 956.424,00 d. GPS 7.400.900,00 e. Peralatan elektrik 569.300,00 569.300 f. Kompresor 4.326.680,00 4.326.680 g. Masker 170.790,00 170.790,00 h. Selang 170.790,00 170.790,00 170.790,00 170.790,00 i. Jangkar+tali 113.860,00 113.860 113.860,00 170.790,00 113.860 k. Jerigen solar dan air 284.650,00 284.650 284.650,00 284.650,00 284.650 TOTAL 36.765.394,00 956.424,00 956.424,00 1.354.934 6.820.214 1.354.934,00 6.023.194,00 7.275.654,00 956.424,00 1.354.934,00 6.820.214,00

2. Biaya tidak tetap

a. Solar 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.823 4.594.614 4.824.344 5.065.562 5.318.840 5.584.782 b. Oli 3.360.000 3.528.000 3.704.400 3.889.620 4.084.101 4.288.306 4.502.721 4.727.857 4.964.250 5.212.463 c. Perbekalan 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.823 4.594.614 4.824.344 5.065.562 5.318.840 5.584.782 d. Upah ABK 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 112.347.782 TOTAL 122.907.782 123.435.782 123.990.182 124.572.302 125.183.528 125.825.316 126.499.192 127.206.763 127.949.712 128.729.808

3. Perawatan a. Kapal

1.000.000 1.050.000 1.102.500 1.157.625 1.215.506 1.276.282 1.340.096 1.407.100 1.477.455 1.551.328 b. Mesin 800.000 840.000 882.000 926.100 972.405 1.021.025 1.072.077 1.125.680 1.181.964 1.241.063 d. Alat Bantu 400.000 420.000 441.000 463.050 486.203 510.513 536.038 562.840 590.982 620.531 TOTAL 2.200.000 2.310.000 2.425.500 2.546.775 2.674.114 2.807.819 2.948.210 3.095.621 3.250.402 3.412.922 Total Pengeluaran 36.765.394 126.064.206,40 126.702.206,40 127.770.616,40 133.939.291,40 129.212.576,15 134.656.329,14 136.723.056,77 131.258.807,79 132.555.047,86 138.962.944,44 net benefit 36.765.394 14.687.501 14.049.501 12.981.091 6.812.416 11.539.131 6.095.378 4.028.651 9.492.900 8.196.660 5.584.096 DF 15 1,000 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497 0,432 0,376 0,327 0,284 0,247 PV 36.765.394,00 12.771.740,05 10.623.441,26 8.535.278,09 3.895.020,99 5.736.987,63 2.635.200,26 1.514.519,01 3.103.245,74 2.330.002,23 1.380.303,22 NPV 12.050.039 BC 1,3278 IRR 0,281752375 Tahun proyek Lampiran 14 Analisis usaha unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan No. Keterangan Nilai Rp I. Investasi 1 Kapal 50.098.400,00 2 Mesin 28.465.000,00 3 Alat tangkap 4.098.960,00 4 Peti fiber 910.880,00 5 GPS 7.400.900,00 7 Peralatan elektrik 853.950,00 8 Kompresor 4.326.680,00 9 Masker 125.246,00 10 Selang 170.790,00 11 Jangkar+tali 85.395,00 12 Jerigen solar dan air 284.650,00 Total 96.820.851,00

II. Biaya tetap

A. Penyusutan

A Kapal 5.009.840,00 B Mesin 9.488.333,33 C Alat tangkap 4.098.960,00 D Peti fiber 182.176,00 E GPS 740.090,00 F Peralatan elektrik 170.790,00 G Kompresor 865.336,00 H Masker 25.049,20 I Selang 56.930,00 J Jangkar+tali 42.697,50 K Jerigen solar dan air 142.325,00 L Total 20.822.527,03

B. Perawatan

A Kapal 500.000,00 B Mesin 140.000,00 C Alat tangkap 500.000,00 D Alat bantu 200.000,00 Total 1.340.000,00

III. Biaya tidak tetap

1 Solar 15.000.000,00 2 Oli 1.500.000,00 5 Perbekalan 1.320.000,00 6 Upah ABK 142.643.280,00 Total 160.463.280,00 Total biaya 182.625.807,03 Penerimaan 285.286.560,00 Keuntungan 102.660.752,97 RC 1,56 ROI 106 PP 0,9 Lampiran 15 Cash flow unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 2. Nilai sisa 18.976.667 Jumlah 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 304.263.227

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 50.098.400 b. Mesin 28.465.000 28.465.000 28.465.000 28.465.000 c. Alat tangkap 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 d. Peti fiber 910.880 910.880 e. GPS 7.400.900 f. Peralatan elektrik 853.950 853.950 g. Kompresor 4.326.680 4.326.680 h. Masker 125.246 125.246,00 i. Selang 170.790 170.790 170.790 170.790,00 j. Jangkar+tali 85.395 85.395 85.395 170.790 85.395 k. Jerigen solar dan air 284.650 284.650 284.650 284.650 284.650 TOTAL 96.820.851 4.098.960 4.098.960,00 4.469.005 32.734.750 4.469.005 10.315.716 33.190.190 4.098.960,00 4.469.005,00 32.734.750

2. Biaya tidak tetap

a. Solar 15.000.000 15.750.000 16.537.500 17.364.375 18.232.594 19.144.223 20.101.435 21.106.506 22.161.832 23.269.923 b. Oli 1.500.000 1.575.000 1.653.750 1.736.438 1.823.259 1.914.422 2.010.143 2.110.651 2.216.183 2.326.992 c. Perbekalan 1.320.000 1.386.000 1.455.300 1.528.065 1.604.468 1.684.692 1.768.926 1.857.373 1.950.241 2.047.753 d. Upah ABK 142.643.280 149.775.444 157.264.216 165.127.427 173.383.798 182.052.988 191.155.638 200.713.420 210.749.091 221.286.545 TOTAL 160.463.280 168.486.444 176.910.766 185.756.305 195.044.120 204.796.326 215.036.142 225.787.949 237.077.347 248.931.214

3. Perawatan a. Kapal

500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 b. Mesin 140.000 147.000 154.350 162.068 170.171 178.679 187.613 196.994 206.844 217.186 c. Alat tangkap 500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 d. Alat Bantu 200.000 210.000 220.500 231.525 243.101 255.256 268.019 281.420 295.491 310.266 TOTAL 1.340.000 1.407.000 1.477.350 1.551.218 1.628.778 1.710.217 1.795.728 1.885.515 1.979.790 2.078.780 Total Pengeluaran 96.820.851 165.902.240,00 173.992.404,00 182.857.121,20 220.042.272,01 201.141.903,11 216.822.259,02 250.022.060,17 231.772.423,68 243.526.141,86 283.744.743,70 net benefit 96.820.851 119.384.320 111.294.156 102.429.439 65.244.288 84.144.657 68.464.301 35.264.500 53.514.136 41.760.418 20.518.483 DF 15 1,000 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497 0,432 0,376 0,327 0,284 0,247 PV 96.820.851,00 103.812.452,17 84.154.371,27 67.349.018,69 37.303.633,41 41.834.765,81 29.599.006,65 13.257.231,68 17.493.866,09 11.870.917,19 5.071.855,18 NPV 314.926.267,14 BC 4,25 IRR 114 Tahun proyek Lampiran 16 Cash flow sensitivitas unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan pada kenaikan harga solar 160,5 Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 2. Nilai sisa 18.976.667 Jumlah 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 285.286.560 304.263.227

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 50.098.400 b. Mesin 28.465.000 28.465.000 28.465.000 28.465.000 c. Bubu 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 d. Peti fiber 910.880 910.880 e. GPS 7.400.900 f. Peralatan elektrik 853.950 853.950 g. Kompresor 4.326.680 4.326.680 h. Masker 125.246 125.246,00 i. Selang 170.790 170.790 170.790 170.790,00 j. Jangkar+tali 85.395 85.395 85.395 170.790 85.395 k. Jerigen solar dan air 284.650 284.650 284.650 284.650 284.650 TOTAL 96.820.851 4.098.960 4.098.960,00 4.469.005 32.734.750 4.469.005 10.315.716 33.190.190 4.098.960,00 4.469.005,00 32.734.750

2. Biaya tidak tetap

a. Solar 67.730.000 71.116.500 74.672.325 78.405.941 82.326.238 86.442.550 90.764.678 95.302.912 100.068.057 105.071.460 b. Oli 1.500.000 1.575.000 1.653.750 1.736.438 1.823.259 1.914.422 2.010.143 2.110.651 2.216.183 2.326.992 c. Perbekalan 1.320.000 1.386.000 1.455.300 1.528.065 1.604.468 1.684.692 1.768.926 1.857.373 1.950.241 2.047.753 d. Upah ABK 142.643.280 149.775.444 157.264.216 165.127.427 173.383.798 182.052.988 191.155.638 200.713.420 210.749.091 221.286.545 TOTAL 213.193.280 223.852.944 235.045.591 246.797.871 259.137.764 272.094.653 285.699.385 299.984.354 314.983.572 330.732.751

3. Perawatan a. Kapal

500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 b. Mesin 140.000 147.000 154.350 162.068 170.171 178.679 187.613 196.994 206.844 217.186 c. Alat tangkap 500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 d. Alat Bantu 200.000 210.000 220.500 231.525 243.101 255.256 268.019 281.420 295.491 310.266 TOTAL 1.340.000 1.407.000 1.477.350 1.551.218 1.628.778 1.710.217 1.795.728 1.885.515 1.979.790 2.078.780 Total Pengeluaran 96.820.851 218.632.240,00 229.358.904,00 240.991.946,20 281.083.838,26 265.235.547,67 284.120.585,81 320.685.303,30 305.968.828,96 321.432.367,41 365.546.280,53 net benefit 96.820.851 66.654.320 55.927.656 44.294.614 4.202.722 20.051.012 1.165.974 35.398.743 20.682.269 36.145.807 61.283.054 DF 15 1,000 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497 0,432 0,376 0,327 0,284 0,247 PV 96.820.851,00 57.960.278,26 42.289.342,91 29.124.427,58 2.402.919,80 9.968.896,85 504.082,82 13.307.698,77 6.761.070,41 10.274.894,40 15.148.233,66 NPV 62.800 BC 0,999 IRR 14,99 Tahun proyek Lampiran 17 Cash flow sensitivitas unit penangkapan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan pada penurunan harga ikan 25,82 Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Arus masuk 1. Nilai hasil tangkapan 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 2. Nilai sisa 18.976.667 Jumlah 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 222.476.661 241.453.328

B. Arus Keluar 1. Investasi

a. Kapal 50.098.400,00 b. Mesin 28.465.000,00 28.465.000,00 28.465.000,00 28.465.000,00 c. Alat tangkap 4.098.960,00 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 4.098.960 d. Peti fiber 910.880,00 910.880 e. GPS 7.400.900,00 f. Peralatan elektrik 853.950,00 853.950 g. Kompresor 4.326.680,00 4.326.680 h. Masker 125.246,00 125.246,00 i. Selang 170.790,00 170.790 170.790 170.790,00 j. Jangkar+tali 85.395,00 85.395 85.395 170.790 85.395 k. Jerigen solar dan air 284.650,00 284.650 284.650 284.650 284.650 TOTAL 96.820.851,00 4.098.960 4.098.960,00 4.469.005 32.734.750 4.469.005 10.315.716 33.190.190 4.098.960,00 4.469.005,00 32.734.750

2. Biaya tidak tetap a. Solar

15.000.000 15.750.000 16.537.500 17.364.375 18.232.594 19.144.223 20.101.435 21.106.506 22.161.832 23.269.923 b. Oli 1.500.000 1.575.000 1.653.750 1.736.438 1.823.259 1.914.422 2.010.143 2.110.651 2.216.183 2.326.992 c. Perbekalan 1.320.000 1.386.000 1.455.300 1.528.065 1.604.468 1.684.692 1.768.926 1.857.373 1.950.241 2.047.753 d. Upah ABK 142.643.280 149.775.444 157.264.216 165.127.427 173.383.798 182.052.988 191.155.638 200.713.420 210.749.091 221.286.545 TOTAL 160.463.280 168.486.444 176.910.766 185.756.305 195.044.120 204.796.326 215.036.142 225.787.949 237.077.347 248.931.214

3. Perawatan a. Kapal

500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 b. Mesin 140.000 147.000 154.350 162.068 170.171 178.679 187.613 196.994 206.844 217.186 c. Alat tangkap 500.000 525.000 551.250 578.813 607.753 638.141 670.048 703.550 738.728 775.664 d. Alat Bantu 200.000 210.000 220.500 231.525 243.101 255.256 268.019 281.420 295.491 310.266 TOTAL 1.340.000 1.407.000 1.477.350 1.551.218 1.628.778 1.710.217 1.795.728 1.885.515 1.979.790 2.078.780 Total Pengeluaran 96.564.666 165.902.240,00 173.992.404,00 182.857.121,20 220.042.272,01 201.141.903,11 216.822.259,02 250.022.060,17 231.772.423,68 243.526.141,86 283.744.743,70 net benefit 96.564.666 56.574.421 48.484.257 39.619.540 2.434.389 21.334.758 5.654.402 27.545.399 9.295.762 21.049.480 42.291.416 DF 15 1,000 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497 0,432 0,376 0,327 0,284 0,247 PV 96.564.666,00 49.195.149,05 36.661.064,20 26.050.490,81 1.391.870,04 10.607.145,48 2.444.554,19 10.355.335,67 3.038.801,17 5.983.576,09 10.453.791,14 NPV 45.896 BC 1,17 IRR 12,568 Tahun proyek ABSTRACT JUSTIAR NOER. Fishing Bottom Traps in South Bangka Regency, Bangka Belitung Archipelago Province. Under supervision by : JOHN HALUAN and MULYONO S. BASKORO Bottom traps is a main type of fishing gears which is used in the capturing reef fish on South Bangka Regency. This study was aimed to indentify and quantify soaking time of bottom trap which was made from wire and net to fish catches, to determine feasibility of bottom traps business on South Bangka Regency.The methods in this research were experimental fishing and descriptive survey. Fish catching was analyze using krebs formula. I n addition, the influence of different traps material to fish cathing was analyze using randomized block design and feasibility of bottom traps business was analized using financial analysis. The results showed that bottom wire trap and bottom net trap were dominatedby Lutjanus johni and leopard coral grouper 24 pieces. Total weight of fish catchingfrom bottom net trap was 90.05. Meanwhile, total weight of fish catches from bottom wire trap was 82.58 kg. Based on soaking time, the highest total amount was obtained from 5 days soaking 71.59 kg, 3 days soaking 47.08 kg, and 4 days soaking 47.08 kg, respectively,so time soaking gave effect to total amount of fish catching. Rate of return on bottom wire traps was I DR 9,465,507.93 year and R C value was 1.05. I n addition, rate of return on net bottom traps was I DR 26,662,429.00 year and R C value was 1.10.Reffering to investment criterias, NPV of bottom wire traps business was obtained I DR 132,093,915.15, meanwhile NPV of bottom net traps business was obtained I DR 314,926,267.14. Keywords: Fisheries, the bottom traps, South Bangka Regency 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumberdaya perikanan merupakan modal dasar pembangunan perikanan dan pemanfaatannya diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat yang sebesar-besarnya. Perlu diketahui bahwa sifat sumberdaya perikanan adalah tidak tak terbatas, sehingga pemanfaatannya harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi kepunahan. Dewasa ini di beberapa tempat telah terjadi tekanan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang kurang terkendali, penggunaan bahan peledak dan pemakaian alat tangkap yang terlarang, sementara dalam pelaksanaan pembangunannya masih terdapat berbagai permasalahan yang bersumber dari sumberdaya perikanan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana perikanan, pascapanen dan pemasaran, pembangunan teknologi, agribisnis perikanan dan kelembagaan perikanan Baskoro 2006. Pengembangan penangkapan ikan pada hakekatnya mengarah pada pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal dan rasional bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan nelayan khususnya, tanpa menimbulkan kerusakan sumberdaya ikan itu sendiri maupun lingkungannya. UU No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan, juga mengamanatkan bahwa pengelolaan perikanan, termasuk kegiatan perikanan tangkap, harus dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efisiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan Baskoro 2006. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 empat kali dari seluruh luas wilayah daratan Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 16.281 km 2 . Luas perairan Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan sebesar 65.301 km 2 Kabupaten Bangka Selatan merupakan salah satu daerah sentra atau penghasil utama sektor perikanan di Kepulauan Bangka Belitung. Kekayaan sumberdaya pesisir dan kelautan yang cukup melimpah membuat banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan tetap, disamping nelayan yang mempunyai mata pencaharian sampingan seperti berkebun dan beternak DPK. Kabupaten Bangka Selatan 2005. yang potensi produksi perikanan tangkap sebesar 499.500 ton DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2005. Menurut DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2008, hasil tangkapan yang didaratkan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2007 mencapai 11.027,50 ton atau sekitar 17,23 dari potensi yang ada 64.000 ton per tahun. Produksi tersebut diperoleh dari alat tangkap bagan, bubu, pancing rawai, jaring. Hasil tangkapan bubu sekitar 1.765 ton dengan jenis ikan utama kerapu Epinephelus sp, kakap Lates calcarifer, kurisi Nemipterus nematophorus, dan ekor kuning Caesio sp. Menurut DKP Kabupaten Bangka Selatan 2005, bubu merupakan jenis alat tangkap utama yang digunakan dalam pemanfaatan ikan karang di Kabupaten Bangka Selatan. Jenis bubu yang umumnya digunakan nelayan Kabupaten Bangka Selatan adalah jenis bubu dasar dengan bahan material yang terbuat dari kawat dan jaring. Jenis ikan yang tertangkap oleh bubu dasar dan didaratkan di Kabupaten Bangka Selatan adalah ekor kuning Caesio sp, Kerapu Epinephelus sp, baronang Siganus sp, kakap merahbambangan Lutjanus spp. Bubu dasar mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung kebutuhan nelayan. Bubu kecil ukuran panjangnya 1 m, lebar 50-75 cm dan tinggi 25-30 cm,sedangkan bubu besar mempunyai ukuran panjang bias mencapai 3,5 m, lebar 2 m dan tinggi 75-100 cm. Pengoperasian bubu dasar biasaya dilakukan di perairan karang atau diantara bebatuan Subani dan Barus 1988. Pemasangan bubu biasanya ditandai oleh adanya pelampung tanda melalui tali panjang yang dihubungkan dengan bubu tersebut. Pengambilan hasil tangkapan dilakukan 2-3 hari setelah bubu dipasang, kadang bahkan beberapa hari setelah pemasangan. Hasil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri dari jenis-jenis ikan, udang kualitas baik seperti kuwe Caranx spp, baronang Siganus spp, kerapu Epinephelus spp, kakap Lutjanus spp, kakatua Scarus spp, ekor kuning Caesio spp, kaji Diagrama spp, lencam Lethrinus spp, udang paneid udang barong Subani dan Barus 1988. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bennet 1974 dalam Krouse 1988, menjelaskan bahwa ada hubungan antara durasi waktu saat setting dimulai sampai hauling, dan hal ini sangat berkaitan dengan pengaruh lama perendaman alat tangkap terhadap hasil tangkapan rata-rata dari spesies yang menjadi target tangkapan. Penelitian Anung dan Barus 2000, pada bubu dengan mulut dua yang di rendam selama satu hari di Selat Sunda memberikan hasil tangkapan yang lebih baik bila dibandingkan dengan bubu dengan mulut