DAFTAR PUSTAKA
Adrim M. 1993. Pengantar Studi Ekologi Komunitas Ikan karang dan Metoda Pengkajiannya dalam Kursus Pelatihan Metodologi Penelitian Penentuan
Kondisi Terumbu Karang. Puslitbang Oseanologi, LIPI, Jakrta. 34 hal. Anung A. dan H.R. Barus. 2000. Pengaruh Jumlah Mulut, Jenis Umpan dan
Lama Perendaman Bubu terhadap Hasil Tangkapan Ikan Demersal di Selat Sunda. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan 19992000.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Eksplorasi Laut dan Perikanan. Jakarta. Hal 133-139.
Ariefandi Z. 2005. Uji Coba Alat Tangkap Bubu dengan Ukuran mesh size Berbeda di Perairan Pulau Sebesi, Lampung Selatan. Skripsi tidak
dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 65
hal.
Arikunto S. 2000. Manajemen Penelitian, Edisi Baru. Jakarta : Rieneka Cipta. 645 hlm.
Arimoto T, SJ Choi and YG Choi. 1999. Trend and perspectives for Fishing Technology Research Towards the sustainable Development. In
Proceeding of 5th Internasional Symposium on Efficient Aplication and Preservation of Marine Biological Resorces OSU National University.
Japan. P135-144.
Bennet DB. 1974. The Effects of Pot Immersion Time on Catches of Crabs, Cancer pagurus L And Lobsters, Humarus gammarus L. J. Cons. Int.
Explor. BOOST Centre DKP Provinsi Kep. Bangka Belitung. 2009. Laporan Bulanan.
BOOST Centre Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pangkalpinang, 32 hlm.
Budiman J, S Fuwa, K Ebata and MV Archdale. 2005. Fundamental Study on The Flow Speed Distribution Around Small Traps. Fisheries Science
716:1264-1273 Choliq A, O Sofwan, RA Wirasasmita. 1993. Evaluasi Proyek Suatu Pengantar.
Bandung : Pionir Jaya. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2005.
Laporan Tahunan 2004. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pangkalpinang, 32 hlm.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. 2005. Data Perikanan Kabupaten Bangka Selatan 2004. DKP Kabupaten Bangka
Selatan, Toboali. 118 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. 2007. Laporan
Tahunan 2007. Dinas Kelautan dan Perikanan, Toboali. 66 hlm.
66 Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Jakarta : Lembaga Penelitian
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 167 hlm. FAO. 1999. Regional Guidelines for Responsible Fisheries in Southeast Asia.
South Asian Fisheries Development Centre. 71 pp. Ferno A and Olsen S. 1994. Marine Fish Behaviour and Abudance Estimation.
Fishing News Books, England. 221 hal. Furevik DM. 1994. Behaviour of Fish in Relation to Pots. In Ferno, A and S.
Olsen, Editor. Marine Fish Behaviour in Capture and Abudance Estimation. Fishing News Books. 221 : 28-44.
Gray C, P Simanjuntak, KS Lien, PFL Maspaitella dan RCG Varley. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 328 hlm.
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan Dalam Hubungannya Dengan Alat, Metode dan Taktik Penangkapan. Diktat Kuliah Tidak Dipublikasikan. Jurusan
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 149 hal.
Haluan J dan TW Nurani. 1988. Penerangan Metode Skoring dalam Pemilihan Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai dengan dikembangkan di Suatu
Wilayah Perairan. Bulletin Jurusan PSP 2:3-16. Hamdan, DR Monintja, J Purwanto, S Budiharsono dan A Purbayanto. 2006.
Analisis Kebjakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Buletin PSP 153 : 86-101.
Hernanto F.1989. Ilmu Usaha Tani. Jakarta : Penebar Swadaya. 309 hlm. High WL, AJ Beardsley. 1970. Fish Behaviour Studies From and Undersea
Habitat. Comm. Fish Ref. 31-7. High WL, IE Ellis. 1973. Underwater Observation of Fish Behaviour In Traps.
Helgollander Wiss. Meeresunters. 24. 341-7. IMAI. 2001. Country Status Overview 2001 tentang Eksploitasi dan Pedagangan
dalam Perikanan Karang di Indonesia. International Marinelife Alliance Indonesia. Bogor.
Iskandar MD. dan Diniah. 1999. Modifikasi Bubu Dasar Bottom traps Untuk Menangkap Ikan Karang dan Ikan Demersal Lainnya di Teluk
Pelabuhanratu, Sukabumi. Bulletin PSP 8 : 1. Hal 16-28. Kadariah, L Karlina, C Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Revisi.
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 181 hlm. Krebs, 1989, Ecological Methologi, Herpan and Bauw Publisher New York,
Canbridge Philadelpla Sanfransisco.
67 Krouse JS. 1988. Performance and Selectivity of Trap Fisheries for Crustaceans.
Departement of Marine Resources West Woothbay Harbon, Maine. Marine Invertebrate Fisheries. Page 307-325.
Larger KF, JE Bardech, RR Miller and DRM. Possino. 1977. Ichtiology. Second Edition. Ptinted in the United States Of America. 506 p.
Martasuganda, S. 2003. Bubu Traps. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor,
Bogor. 69 hal. Mattjik, AA, dan I Made Sumertajaya. 2000. Rancangan Percobaan dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press. Bogor. 282 hal. Matsuoka T. 1995. Selectivity of Fishing Gear and Its Application for Sustainable
Development of Fisheries. Kagoshima University. Japan : 31 pp. Mawardi MI. 2001. Pengaruh Penggunaan Jenis Umpan terhadap Hasil
Tangkapan Ikan Karang pada Alat Tangkap Bubu traps di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Skripsi tidak dipublikaskan. Program Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 63 hal.
Mawardi W. 1998. Studi tentang Pengaruh Pemasangan leader net terhadap Hasil Tangkapan dan Tinjauan Tingkah Laku Ikan Karang pada Alat
Tangkap Bubu Sayap di Teluk Belebuh, Lampung. Tesis tidak dipublikaskan. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
59 hal.
Monintja DR. 1987. Beberapa Teknologi Pilihan untuk Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut di Indonesia. Buletin PSP 12:4-25.
Monintja DR., M F A Sondita, C Nasution, H R Barus, W Mawardi dan Zulkaril. 1996. Studi alat tangkap ikan yang berwawasan lingkungan. Lembaga
Penelitian IPB dan ARMP-II tidak dipublikasikan, Badan Litban-Pertanian. 62 hal.
Monintja DR, Sulaiman M. 1990. Teknologi Sumberdaya Hayati Laut II. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor. Bogor. 90 hal.
Munro JL, Reeson PH, Gant VC. 1971. Dynamic Factors Affecting Performance of The Antilean Fish Traps. Proceeding. Gulf Caribb. Fish. Inst. 23 : 184-94.
Mursbahan A. 1977. Perikanan Laut Indonesia. Ganesha. Bandung. 44 hal. Nasution HA. 2001. Uji Coba Bubu Buton di Perairan Pulau Batanta, Kabupaten
Sorong, Propinsi Papua. Skripsi tidak dipublikasikan. . Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 71 hal. Nedelec C, and J Prodo. 1990. Definition and Classification of Fishing Gear
Categories. Rome : FAO. 235 pp.
68 Peristiwady T. 2006. Ikan-Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia. Petunjuk
Identifikasi. LIPI Press Anggota IKAPI.
Purnama RH. 2006. Hasil Tangkapan dari Bubu Kawat dan Bubu Lipat di Perairan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi tidak
dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 43
hal.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. 1991. Petunjuk Teknis Pemanfaatan dan Pengelolaan Beberapa Spesies Sumberdaya Ikan
Demersal Ekonomis Penting. Departemen Pertanian. Jakarta. 63 hal. Reppie E. 1989. A Mathematical Study on Catching Mechanisme ofg Pot Fishery.
Laboratory of Fisheries Resources Management System. Departemen of Marine of Science and Technology. Tokyo University of Fisheries. Tokyo.
Riyanto M, A Purbayanto dan B Wiryawan. 2010. Respon Penciuman Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus Terhadap Umpan Buatan.
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 161 : 75-81. Rounsefelt, WH Everhart. 1962. Fishery Science. John Willey and Sons Inc. New
York. Pg 147-151. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina Cipta.
Bogor. Sainsbury JC. 1982. Comercial Fishing Methods. Fishing News Books Ltd.
London. 199p. Sainsbury JC. 1996. Commercial Fishing Methods an Introduction to Vessel and
Gears. Third Edition. Fishing News Books Ltd. London. 354 p. Saputro GB dan NE Isa. 2008. Sumber Daya Ikan Karang Perairan Kabupaten
Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.121 : 73-113.
Setiawan PAK. 2006. Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Bambu dan Bubu Lipat di Perairan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi
tidak dipublikaskan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 47
hal.
Subani W, Barus HR, 1989. Alat Penangkap Ikan Dan Udang Laut Di Indonesia Fishing Gears for marine Fish and Shrimp in Indonesia. No.50 Tahun
19881989. Edisi Khusus. Jumal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Departemen Pertanian. 248 hal.
Sumertha IN dan D Soedharma. 1975. Biota Laut dan Lingkungannya. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 35 hal.
69 Susanto A. 2006. Pengoperasian Bubu dengan Umpan dan Konstruksi funnel
Yang Berbeda: Pengaruhnya Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Laut Dalam di Teluk Pelabuhanratu. Skripsi tidak dipublikaskan. Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 74 hal.
Soeharto. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sobari MP, Karyadi, Diniah. 2006. Kajian aspek Bio-Teknik dan Finansial
Terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Pamekasan Madura. Buletin Ekonomi Perikanan 63 :16-25.
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Bionetric. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama. 748 hal.
Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta: Universitas Indonesia. UI-Press. 110 hlm.
Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana dan S Kelana. 2002. Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 514 hlm.
Suratman. 2001. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : JJ Learning. 264 hlm. Sutoyo. 1993. Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo. Terangi. 2004. Panduan Dasar untuk Pengenalan Ikan Karang Secara Visual.
Indonesia. Indonesian Coral Reef Foundation
TERANGI. http:terangi.or.idpublicationspdfpandikan.pdf
2004. 24 hal. Tirtana S. 2003. Selektivitas Ukuran Ikan Kakap Lutjanus sp. pada Bubu yang
dilengkapi dengan celah pelolosan escaping gaps. Skripsi tidak dipublikaskan. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 60 hal.
Tiyoso SJ. 1979. Alat-alat Penangkapan Ikan yang Tak Memungkinkan Ikan Kembali Non-Return Traps. Karya Ilmiah tidak dipublikasikan. Fakultas
Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 106 hal. Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama. 459 hlm. Urbinas MP. 2004. Pengaruh Kedalaman dan Kontur Dasar Perairan terhadap
Hasil Tangkapan Kakap Merah Lutjanus malabaricus dalam Pengoperasian Bubu di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua. Tesis
tidak dipublikaskan. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.79 hal.
Von Brant A. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Books Ltd. Farnham Surrey, England. 166 p.
Maret
70 Widyaningsih S. 2004. Model Pengembangan Perikanan Tangkap Kakap Merah
di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Tesis tidak dipublikasikan. Program Pascassarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 89 hal.
Wiryawan B, DG Bengen, I Yulianto, HA Susanto, AK Mahi dan M Ahmad. 2002. Profil Sumberdaya Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa Kabupaten
Lampung Selatan. Penerbitan Khusu Proyek Pesisir, Coastal Resources Center- Rhode Island : University of Rhode Island. Narraganset, Rhode
Island. 49 hal.
Zarohman. 1996. Hubungan Ukuran Kapal Ikan Daya Penggerak dan Alat Tangkap. Semarang : BPPI. 85 hlm.
Lampiran 1 Peta daerah penangkapan ikan karang dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan
KETERANGAN : DAERAH PENANGKAPAN IKAN
DENGAN MENGGUNAKAN BUBU KAWAT
TESIS
PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN
HASIL PENELITIAN 2009
SUMBER
Lampiran 2 Peta daerah penangkapan ikan karang dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan
KETERANGAN : DAERAH PENANGKAPAN IKAN
DENGAN MENGGUNAKAN BUBU JARING
TESIS
PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN
HASIL PENELITIAN 2009
SUMBER
Lampiran 3 Peta penyebaran nelayan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan
KETERANGAN : PENYEBARAN NELAYAN BUBU
KAWAT
TESIS
PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN
HASIL PENELITIAN 2009
SUMBER
Lampiran 4 Peta penyebaran nelayan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan
KETERANGAN : PENYEBARAN NELAYAN BUBU
JARING
TESIS
PERIKANAN BUBU DASAR DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RTRW KABUPATEN BANGKA SELATAN DAN
HASIL PENELITIAN 2009
SUMBER
Lampiran 5 Berat jenis ikan hasil tangkapan kedua jenis bubu dasar
Tabel Berat jenis ikan hasil tangkapan bubu kawat dan bubu jaring
Jenis Bubu
Jenis Ikan Lama Perendaman
Bubu Berat
Total Nama
Indonesia Nama Latin
3 Hari 4 Hari 5 Hari Bubu
Kerapu Sunu Plectopomus
Kawat Leopardus
1.23 2.86
3.88 7.97
Kerapu Macan Epinephelus
fuscoguttatus 1.20
1.19 2.74
5.13 Kerapu Malabar Epinephelus
Malabaricu 2.72
2.51 3.53
8.76 Kakap Merah
Lutjanus sanguineus
2.80 2.69
1.85 7.34
Baronang Siganus javus
0.89 2.24
3.29 6.42
Ekor kuning Caesio cuning
2.27 1.93
3.82 8.02
Swanggi Holocentridae
1.44 1.10
2.20 4.74
Tambangan Lutjanus johni
12.01 8.29
13.91 34.21
Bera Total 24.56
22.81 35.21
82.58
Bubu Kerapu Sunu
Plectopomus
Jaring Leopardus
3.22 2.28 3.97
9.47 Kerapu Macan
Epinephelus fuscoguttatus
2.04 1.47 4.08
7.59 Kerapu Malabar Epinephelus
Malabaricus 4.65
3.76 2.68 11.09
Kakap Merah Lutjanus
sanguineus 3.43
2.66 4.38
10.46 Baronang
Siganus javus 2.43
2.06 5.51 10.00
Ekor kuning Caesio cuning
3.03 2.42 3.43
8.88 Swanggi
Holocentridae 1.47
1.32 2.02 4.81
Tambangan Lutjanus johni
9.13 8.30 10.32
27.75
Berat Total
29.40 24.27 36.39
90.05
Lampiran 8 Posisi perendaman, jenis ikan, jumlah individu, berat Kg hasil tangkapan pada kedua jenis bubu dengan lama perendaman 4 hari
Lama perendaman 5 hari Jumlah ekor
Berat gr Jumlah
ekor Berat gr
1 Bubu Kawat
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 2
1.165 1
690
03°02532 LU
Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus 1
515 2
1320
107°05414 BT
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 2
690 1
860 Kakap merahLutjanus spp
1 450
1 700
Bubu Jaring
BaronangSiganus javus 1
300 1
1.280
03°08262 LU
Ekor kuningCaesio cuning 5
1.770 -
-
106°30876 BT
Swanggi Holocentridae 1
600 -
- TambanganLutjanus johni
2 640
2 2.000
2
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1
720 1
690 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus
2 400
1 820
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1
650 -
- Kakap merahLutjanus spp
- -
1 875
BaronangSiganus javus 1
560 2
790 Ekor kuningCaesio cuning
4 1.220
- -
Swanggi Holocentridae 1
660 -
- TambanganLutjanus johni
1 300
2 4.650
3
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1
690 1
690 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus
1 600
1 1.220
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1
510 1
980 Kakap merahLutjanus spp
- -
2 1350
BaronangSiganus javus 2
830 2
1200 Ekor kuningCaesio cuning
4 1.480
- -
Swanggi Holocentridae 1
720 -
- TambanganLutjanus johni
- -
1 4.062
4
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1
650 1
650 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus
- -
- -
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 2
980 -
- Kakap merahLutjanus spp
2 4.062
1 750
BaronangSiganus javus 1
620 2
1560 Ekor kuningCaesio cuning
3 1.480
- -
Swanggi Holocentridae 2
1.000 -
- TambanganLutjanus johni
- - 1
2.010
5
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 1
650 1
1.250 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus
2 1.220
1 720
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 1
700 1
840 Kakap merahLutjanus spp
- -
1 700
BaronangSiganus javus 2
980 1
680 Ekor kuningCaesio cuning
2 1.300
- -
Swanggi Holocentridae 3
1.240 -
- TambanganLutjanus johni
1 1.800
1 1.800
Kerapu sunuPlectopomus leopardus 6
3.875 5
3.970 Kerapu macanEpinephelus fuscoguttatus
6 2.735
5 4.080
Kerapu malabarEpinephelus malabaricus 7
3.530 3
2.680 Kakap merahLutjanus spp
3 4.512
6 4.375
BaronangSiganus javus 8
3.290 8
5.510 Ekor kuningCaesio cuning
18 7.250
- -
Swanggi Holocentridae 8
4.220 -
- TambanganLutjanus johni
4 1.800
7 14.522
Bubu Jaring
JUMLAH Ulangan
Posisi Perendaman
Jenis Ikan Bubu Kawat
Lampiran 9 Pengolahan data sidik ragam
Perlakuan Jenis Bubu Perlakuan Lama perendaman
Kelompok Total
Kelompok A
B Jenis bubu
A B
C kg
I 24,56
29,40 53,96
Bubu Kawat I 24,56
22,81 35,21
82,58 II
22,81 24,27
47,08 Bubu Jaring II
29,40 24,27
36,39 90,05
III 35,21
36,39 71,59
Jumlah 53,96
47,08 71,59
172,62 Jumlah
82,58 90,05
172,62
Derajat Bebas Total DBT= Total banyaknya pengamatan - 1 = rt - 1 Derajat Bebas Total DBT = Totalnya banyak pengamatan - 1 = rt - 1
Derajat Bebas Kelompok DBK = Banyaknya kelompok - 1 = r - 1 Derajat Bebas Kelompok DBK = Banyaknya kelompok - 1 = r - 1
Derajat Bebas Perlakuan DBP = Banyaknya perlakuan - 1 = t - 1 Derajat Bebas Perlakuan DBP = Banyaknya perlakuan - 1 = t - 1
Derajat Bebas Galat DBG = DBT - DBK - DBP Derajat Bebas Galat DBG = DBT - DBK - DBP
FK = Y²rt 4966,28
FK = Y²rt 4966,28
JKT = ∑Yij² - FK
173,33 JKT =
∑Yij² - FK 173,33
JKK= ∑Yj²t - FK
9,30 JKK=
∑Yj²t - FK 159,89
JKP= ∑Yi²r-FK
159,89 JKP=
∑Yi²r-FK 9,30
JKG=JKT-JKK-JKP 4,14
JKG=JKT-JKK-JKP 4,14
KTK= JKKr-1 9,30
KTK= JKKr-1 79,94
KTP=JKPt-1 79,94
KTP=JKPt-1 9,30
KTG= JKGr-1t-1 2,07
KTG= JKGr-1t-1 2,07
Fhitung Kelompok= KTKKTG 4,49
Fhitung Kelompok= KTKKTG 38,59
Fhitung Perlakuan =KTPKTG 38,59
Fhitung Perlakuan =KTPKTG 4,49
Sumber keragaman DB
JK KT
F
hitung
F
tabel
95 Kelompok
1 9,3
9.30 4,49
18,51 Perlakuan
2 159.89
79.94 38,59
19.00 Galat
2 4.14
2,07 Total
5 173,33
Perlakuan Perlakuan
Tabel Daftar analisis ragam acak kelompok
Keterang: = Sangat signifikan
Jumlah
Lampiran 10 Analisis usaha unit penangkapan ikan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan
No. Keterangan
Nilai Rp. I.
Investasi
1 Kapal
17.079.000,00 2
Mesin 5.693.000,00
3 Alat tangkap
956.424,00 5
GPS 7.400.900,00
6 Peralatan elektrik
569.300,00 7
Kompresor 4.326.680,00
8 Masker
170.790,00 9
Selang 170.790,00
10 Jangkar+tali
113.860,00 11
Jerigen solar dan air 284.650,00
Total
36.765.394,00 II.
Biaya tetap A.
Penyusutan
a. Kapal
1.707.900,00 b.
Mesin 1.897.666,67
c. Alat tangkap
956.424,00 d.
GPS 740.090,00
e. Peralatan elektrik
113.860,00 f.
Kompresor 865.336,00
g. Masker
34.158,00 h.
Selang 56.930,00
i. Jangkar+tali
56.930,00 j.
Jerigen solar dan air 142.325,00
Total 6.571.619,67
B. Perawatan
a. Kapal
1.000.000,00 b.
Mesin 800.000,00
c. Alat bantu
400.000,00
Total 2.200.000,00
III. Biaya tidak tetap
1 Solar
6.300.000 2
Oli 9.996.000
5 Perbekalan
3.600.000 6
Upah ABK 112.347.782
Total 132.243.782,40
Total biaya 136.899.402,07
Penerimaan 187.246.304,00
Keuntungan
50.346.901,93 RC
1,37 ROI
137
PP 0,7
Lampiran 11 Cash flow unit penangkapan ikan dengan bubu kawa di Kabupaten Bangka Selatan
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 2. Nilai sisa
3.795.333
Jumlah 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
191.041.637
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal 17.079.000,00
b. Mesin 5.693.000,00
5.693.000,00 5.693.000,00
5.693.000,00 c.Alat tangkap
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 e. GPS
7.400.900,00 f. Peralatan elektrik
569.300,00 569.300
g. Kompresor 4.326.680,00
4.326.680 h. Masker
170.790,00 170.790,00
i. Selang 170.790,00
170.790,00 170.790,00
170.790,00 j. Jangkar+tali
113.860,00 113.860
113.860,00 170.790,00
113.860 k. Jerigen solar dan air
284.650,00 284.650
284.650,00 284.650,00
284.650
TOTAL 36.765.394,00
956.424,00 956.424,00
1.354.934 6.820.214,00
1.354.934,00 6.023.194,00
7.275.654,00 956.424,00
1.354.934,00 6.820.214,00
2. Biaya tidak tetap a. Solar
3.600.000 3.780.000
3.969.000 4.167.450
4.375.823 4.594.614
4.824.344 5.065.562
5.318.840 5.584.782
b. Oli 3.360.000
3.528.000 3.704.400
3.889.620 4.084.101
4.288.306 4.502.721
4.727.857 4.964.250
5.212.463 c. Perbekalan
3.600.000 3.780.000
3.969.000 4.167.450
4.375.823 4.594.614
4.824.344 5.065.562
5.318.840 5.584.782
d. Upah ABK 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 TOTAL
122.907.782 129.053.172
135.505.830 142.281.122
149.395.178 156.864.937
164.708.183 172.943.593
181.590.772 190.670.311
3. Perawatan a. Kapal
1.000.000 1.050.000
1.102.500 1.157.625
1.215.506 1.276.282
1.340.096 1.407.100
1.477.455 1.551.328
b. Mesin 800.000
840.000 882.000
926.100 972.405
1.021.025 1.072.077
1.125.680 1.181.964
1.241.063 d. Alat Bantu
400.000 420.000
441.000 463.050
486.203 510.513
536.038 562.840
590.982 620.531
TOTAL 2.200.000
2.310.000 2.425.500
2.546.775 2.674.114
2.807.819 2.948.210
3.095.621 3.250.402
3.412.922
Total Pengeluaran 36.480.744
126.064.206,40 132.319.595,52
139.286.264,10 151.648.110,60
153.424.225,43 165.695.950,00
174.932.047,80 176.995.637,49
186.196.108,17 200.903.446,88
net benefit 36.480.744
61.182.098 54.926.708
47.960.040 35.598.193
33.822.079 21.550.354
12.314.256 10.250.667
1.050.196 9.861.810
DF 15 1,00
0,87 0,76
0,66 0,57
0,50 0,43
0,38 0,33
0,28 0,25
PV 36.480.744,00
53.201.824,00 41.532.482,78
31.534.504,74 20.353.382,61
16.815.550,60 9.316.812,73
4.629.385,02 3.350.961,06
298.531,20 2.437.688,49
NPV 144.254.159,57
BC 4,68
IRR 156
Tahun proyek
Lampiran 12 Cash flow sensitivitas unit penangkapan ikan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan pada kenaikan harga solar 65,
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 2. Nilai sisa
3.795.333
Jumlah 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
187.246.304 187.246.304
191.041.637
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal 17.079.000,00
b. Mesin 5.693.000,00
5.693.000,00 5.693.000,00
5.693.000,00 c. Bubu
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 e. GPS
7.400.900,00 f. Peralatan elektrik
569.300,00 569.300
g. Kompresor 4.326.680,00
4.326.680 h. Masker
170.790,00 170.790,00
i. Selang 170.790,00
170.790,00 170.790,00
170.790,00 j. Jangkar+tali
113.860,00 113.860
113.860,00 170.790,00
113.860 k. Jerigen solar dan air
284.650,00 284.650
284.650,00 284.650,00
284.650
TOTAL 36.765.394,00
956.424,00 956.424,00
1.354.934 6.820.214,00
1.354.934,00 6.023.194,00
7.275.654,00 956.424,00
1.354.934,00 6.820.214,00
2. Biaya tidak tetap a. Solar
43.004.000 45.154.200
47.411.910 49.782.506
52.271.631 54.885.212
57.629.473 60.510.947
63.536.494 66.713.319
b. Oli 3.360.000
3.528.000 3.704.400
3.889.620 4.084.101
4.288.306 4.502.721
4.727.857 4.964.250
5.212.463 c. Perbekalan
3.600.000 3.780.000
3.969.000 4.167.450
4.375.823 4.594.614
4.824.344 5.065.562
5.318.840 5.584.782
d. Upah ABK 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 TOTAL
162.311.782 164.809.982
167.433.092 170.187.358
173.079.337 176.115.914
179.304.321 182.652.148
186.167.366 189.858.345
3. Perawatan a. Kapal
1.000.000 1.050.000
1.102.500 1.157.625
1.215.506 1.276.282
1.340.096 1.407.100
1.477.455 1.551.328
b. Mesin 800.000
840.000 882.000
926.100 972.405
1.021.025 1.072.077
1.125.680 1.181.964
1.241.063 d. Alat Bantu
400.000 420.000
441.000 463.050
486.203 510.513
536.038 562.840
590.982 620.531
TOTAL 2.200.000
2.310.000 2.425.500
2.546.775 2.674.114
2.807.819 2.948.210
3.095.621 3.250.402
3.412.922
Total Pengeluaran 36.480.744
165.468.206,40 168.076.406,40
171.213.526,40 179.554.346,90
177.108.384,43 184.946.927,83
189.528.185,40 186.704.192,85
190.772.702,17 200.091.481,46
net benefit 36.480.744
21.778.098 19.169.898
16.032.778 7.691.957
10.137.920 2.299.376
2.281.881 542.111
3.526.398 9.049.844
DF 15 1,00
0,87 0,76
0,66 0,57
0,50 0,43
0,38 0,33
0,28 0,25
PV 36.480.744,00
18.937.476,17 14.495.196,67
10.541.811,52 4.397.901,44
5.040.337,76 994.083,77
857.843,74 177.217,10
1.002.422,45 2.236.983,06
NPV 14.006.031
BC 1,384
IRR 36,4
Tahun proyek
Lampiran 13 Cash flow sensitivitas unit penangkapan dengan bubu kawat di Kabupaten Bangka Selatan pada penurunan harga ikan 29,5
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 2. Nilai sisa
3.795.333
Jumlah 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
140.751.707 140.751.707
144.547.041
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal
17.079.000,00
b. Mesin
5.693.000,00 5.693.000,00
5.693.000,00 5.693.000,00
c. Bubu
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00 956.424,00
956.424,00
d. GPS
7.400.900,00
e. Peralatan elektrik
569.300,00 569.300
f. Kompresor
4.326.680,00 4.326.680
g. Masker
170.790,00 170.790,00
h. Selang
170.790,00 170.790,00
170.790,00 170.790,00
i. Jangkar+tali
113.860,00 113.860
113.860,00 170.790,00
113.860
k. Jerigen solar dan air
284.650,00 284.650
284.650,00 284.650,00
284.650
TOTAL 36.765.394,00
956.424,00 956.424,00
1.354.934 6.820.214
1.354.934,00 6.023.194,00
7.275.654,00 956.424,00
1.354.934,00 6.820.214,00
2. Biaya tidak tetap
a. Solar
3.600.000 3.780.000
3.969.000 4.167.450
4.375.823 4.594.614
4.824.344 5.065.562
5.318.840 5.584.782
b. Oli
3.360.000 3.528.000
3.704.400 3.889.620
4.084.101 4.288.306
4.502.721 4.727.857
4.964.250 5.212.463
c. Perbekalan
3.600.000 3.780.000
3.969.000 4.167.450
4.375.823 4.594.614
4.824.344 5.065.562
5.318.840 5.584.782
d. Upah ABK
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
112.347.782 112.347.782
TOTAL 122.907.782
123.435.782 123.990.182
124.572.302 125.183.528
125.825.316 126.499.192
127.206.763 127.949.712
128.729.808
3. Perawatan a. Kapal
1.000.000 1.050.000
1.102.500 1.157.625
1.215.506 1.276.282
1.340.096 1.407.100
1.477.455 1.551.328
b. Mesin 800.000
840.000 882.000
926.100 972.405
1.021.025 1.072.077
1.125.680 1.181.964
1.241.063 d. Alat Bantu
400.000 420.000
441.000 463.050
486.203 510.513
536.038 562.840
590.982 620.531
TOTAL 2.200.000
2.310.000 2.425.500
2.546.775 2.674.114
2.807.819 2.948.210
3.095.621 3.250.402
3.412.922
Total Pengeluaran 36.765.394
126.064.206,40 126.702.206,40
127.770.616,40 133.939.291,40
129.212.576,15 134.656.329,14
136.723.056,77 131.258.807,79
132.555.047,86 138.962.944,44
net benefit 36.765.394
14.687.501 14.049.501
12.981.091 6.812.416
11.539.131 6.095.378
4.028.651 9.492.900
8.196.660 5.584.096
DF 15 1,000
0,870 0,756
0,658 0,572
0,497 0,432
0,376 0,327
0,284 0,247
PV 36.765.394,00
12.771.740,05 10.623.441,26
8.535.278,09 3.895.020,99
5.736.987,63 2.635.200,26
1.514.519,01 3.103.245,74
2.330.002,23 1.380.303,22
NPV 12.050.039
BC 1,3278
IRR 0,281752375
Tahun proyek
Lampiran 14 Analisis usaha unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan
No. Keterangan
Nilai Rp
I. Investasi
1 Kapal
50.098.400,00 2
Mesin 28.465.000,00
3 Alat tangkap
4.098.960,00 4
Peti fiber 910.880,00
5 GPS
7.400.900,00 7
Peralatan elektrik 853.950,00
8 Kompresor
4.326.680,00 9
Masker 125.246,00
10 Selang
170.790,00 11
Jangkar+tali 85.395,00
12 Jerigen solar dan air
284.650,00
Total 96.820.851,00
II. Biaya tetap
A. Penyusutan
A Kapal
5.009.840,00 B
Mesin 9.488.333,33
C Alat tangkap
4.098.960,00 D
Peti fiber 182.176,00
E GPS
740.090,00 F
Peralatan elektrik 170.790,00
G Kompresor
865.336,00 H
Masker 25.049,20
I Selang
56.930,00 J
Jangkar+tali 42.697,50
K Jerigen solar dan air
142.325,00 L
Total 20.822.527,03
B. Perawatan
A Kapal
500.000,00 B
Mesin 140.000,00
C Alat tangkap
500.000,00 D
Alat bantu 200.000,00
Total 1.340.000,00
III. Biaya tidak tetap
1 Solar
15.000.000,00 2
Oli 1.500.000,00
5 Perbekalan
1.320.000,00 6
Upah ABK 142.643.280,00
Total 160.463.280,00
Total biaya 182.625.807,03
Penerimaan 285.286.560,00
Keuntungan 102.660.752,97
RC 1,56
ROI 106
PP 0,9
Lampiran 15 Cash flow unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 2. Nilai sisa
18.976.667
Jumlah 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
304.263.227
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal
50.098.400
b. Mesin
28.465.000 28.465.000
28.465.000 28.465.000
c. Alat tangkap
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960
d. Peti fiber
910.880 910.880
e. GPS
7.400.900
f. Peralatan elektrik
853.950 853.950
g. Kompresor
4.326.680 4.326.680
h. Masker
125.246 125.246,00
i. Selang
170.790 170.790
170.790 170.790,00
j. Jangkar+tali
85.395 85.395
85.395 170.790
85.395
k. Jerigen solar dan air
284.650 284.650
284.650 284.650
284.650
TOTAL 96.820.851
4.098.960 4.098.960,00
4.469.005 32.734.750
4.469.005 10.315.716
33.190.190 4.098.960,00
4.469.005,00 32.734.750
2. Biaya tidak tetap
a. Solar
15.000.000 15.750.000
16.537.500 17.364.375
18.232.594 19.144.223
20.101.435 21.106.506
22.161.832 23.269.923
b. Oli
1.500.000 1.575.000
1.653.750 1.736.438
1.823.259 1.914.422
2.010.143 2.110.651
2.216.183 2.326.992
c. Perbekalan
1.320.000 1.386.000
1.455.300 1.528.065
1.604.468 1.684.692
1.768.926 1.857.373
1.950.241 2.047.753
d. Upah ABK
142.643.280 149.775.444
157.264.216 165.127.427
173.383.798 182.052.988
191.155.638 200.713.420
210.749.091 221.286.545
TOTAL 160.463.280
168.486.444 176.910.766
185.756.305 195.044.120
204.796.326 215.036.142
225.787.949 237.077.347
248.931.214
3. Perawatan a. Kapal
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
b. Mesin 140.000
147.000 154.350
162.068 170.171
178.679 187.613
196.994 206.844
217.186 c. Alat tangkap
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
d. Alat Bantu 200.000
210.000 220.500
231.525 243.101
255.256 268.019
281.420 295.491
310.266
TOTAL 1.340.000
1.407.000 1.477.350
1.551.218 1.628.778
1.710.217 1.795.728
1.885.515 1.979.790
2.078.780
Total Pengeluaran 96.820.851
165.902.240,00 173.992.404,00
182.857.121,20 220.042.272,01
201.141.903,11 216.822.259,02
250.022.060,17 231.772.423,68
243.526.141,86 283.744.743,70
net benefit 96.820.851
119.384.320 111.294.156
102.429.439 65.244.288
84.144.657 68.464.301
35.264.500 53.514.136
41.760.418 20.518.483
DF 15 1,000
0,870 0,756
0,658 0,572
0,497 0,432
0,376 0,327
0,284 0,247
PV 96.820.851,00
103.812.452,17 84.154.371,27
67.349.018,69 37.303.633,41
41.834.765,81 29.599.006,65
13.257.231,68 17.493.866,09
11.870.917,19 5.071.855,18
NPV 314.926.267,14
BC 4,25
IRR 114
Tahun proyek
Lampiran 16 Cash flow sensitivitas unit penangkapan ikan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan pada kenaikan harga solar 160,5
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 2. Nilai sisa
18.976.667
Jumlah 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
285.286.560 285.286.560
304.263.227
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal
50.098.400
b. Mesin
28.465.000 28.465.000
28.465.000 28.465.000
c. Bubu
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960
d. Peti fiber
910.880 910.880
e. GPS
7.400.900
f. Peralatan elektrik
853.950 853.950
g. Kompresor
4.326.680 4.326.680
h. Masker
125.246 125.246,00
i. Selang
170.790 170.790
170.790 170.790,00
j. Jangkar+tali
85.395 85.395
85.395 170.790
85.395
k. Jerigen solar dan air
284.650 284.650
284.650 284.650
284.650
TOTAL 96.820.851
4.098.960 4.098.960,00
4.469.005 32.734.750
4.469.005 10.315.716
33.190.190 4.098.960,00
4.469.005,00 32.734.750
2. Biaya tidak tetap
a. Solar
67.730.000 71.116.500
74.672.325 78.405.941
82.326.238 86.442.550
90.764.678 95.302.912
100.068.057 105.071.460
b. Oli
1.500.000 1.575.000
1.653.750 1.736.438
1.823.259 1.914.422
2.010.143 2.110.651
2.216.183 2.326.992
c. Perbekalan
1.320.000 1.386.000
1.455.300 1.528.065
1.604.468 1.684.692
1.768.926 1.857.373
1.950.241 2.047.753
d. Upah ABK
142.643.280 149.775.444
157.264.216 165.127.427
173.383.798 182.052.988
191.155.638 200.713.420
210.749.091 221.286.545
TOTAL 213.193.280
223.852.944 235.045.591
246.797.871 259.137.764
272.094.653 285.699.385
299.984.354 314.983.572
330.732.751
3. Perawatan a. Kapal
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
b. Mesin 140.000
147.000 154.350
162.068 170.171
178.679 187.613
196.994 206.844
217.186 c. Alat tangkap
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
d. Alat Bantu 200.000
210.000 220.500
231.525 243.101
255.256 268.019
281.420 295.491
310.266
TOTAL 1.340.000
1.407.000 1.477.350
1.551.218 1.628.778
1.710.217 1.795.728
1.885.515 1.979.790
2.078.780
Total Pengeluaran 96.820.851
218.632.240,00 229.358.904,00
240.991.946,20 281.083.838,26
265.235.547,67 284.120.585,81
320.685.303,30 305.968.828,96
321.432.367,41 365.546.280,53
net benefit 96.820.851
66.654.320 55.927.656
44.294.614 4.202.722
20.051.012 1.165.974
35.398.743 20.682.269
36.145.807 61.283.054
DF 15 1,000
0,870 0,756
0,658 0,572
0,497 0,432
0,376 0,327
0,284 0,247
PV 96.820.851,00
57.960.278,26 42.289.342,91
29.124.427,58 2.402.919,80
9.968.896,85 504.082,82
13.307.698,77 6.761.070,41
10.274.894,40 15.148.233,66
NPV 62.800
BC 0,999
IRR 14,99
Tahun proyek
Lampiran 17 Cash flow sensitivitas unit penangkapan dengan bubu jaring di Kabupaten Bangka Selatan pada penurunan harga ikan 25,82
Uraian 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A. Arus masuk
1. Nilai hasil tangkapan 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 2. Nilai sisa
18.976.667
Jumlah 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
222.476.661 222.476.661
241.453.328
B. Arus Keluar 1. Investasi
a. Kapal 50.098.400,00
b. Mesin 28.465.000,00
28.465.000,00 28.465.000,00
28.465.000,00 c. Alat tangkap
4.098.960,00 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 4.098.960
4.098.960 d. Peti fiber
910.880,00 910.880
e. GPS 7.400.900,00
f. Peralatan elektrik 853.950,00
853.950 g. Kompresor
4.326.680,00 4.326.680
h. Masker 125.246,00
125.246,00 i. Selang
170.790,00 170.790
170.790 170.790,00
j. Jangkar+tali 85.395,00
85.395 85.395
170.790 85.395
k. Jerigen solar dan air 284.650,00
284.650 284.650
284.650 284.650
TOTAL 96.820.851,00
4.098.960 4.098.960,00
4.469.005 32.734.750
4.469.005 10.315.716
33.190.190 4.098.960,00
4.469.005,00 32.734.750
2. Biaya tidak tetap a. Solar
15.000.000 15.750.000
16.537.500 17.364.375
18.232.594 19.144.223
20.101.435 21.106.506
22.161.832 23.269.923
b. Oli 1.500.000
1.575.000 1.653.750
1.736.438 1.823.259
1.914.422 2.010.143
2.110.651 2.216.183
2.326.992 c. Perbekalan
1.320.000 1.386.000
1.455.300 1.528.065
1.604.468 1.684.692
1.768.926 1.857.373
1.950.241 2.047.753
d. Upah ABK 142.643.280
149.775.444 157.264.216
165.127.427 173.383.798
182.052.988 191.155.638
200.713.420 210.749.091
221.286.545 TOTAL
160.463.280 168.486.444
176.910.766 185.756.305
195.044.120 204.796.326
215.036.142 225.787.949
237.077.347 248.931.214
3. Perawatan a. Kapal
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
b. Mesin 140.000
147.000 154.350
162.068 170.171
178.679 187.613
196.994 206.844
217.186 c. Alat tangkap
500.000 525.000
551.250 578.813
607.753 638.141
670.048 703.550
738.728 775.664
d. Alat Bantu 200.000
210.000 220.500
231.525 243.101
255.256 268.019
281.420 295.491
310.266
TOTAL 1.340.000
1.407.000 1.477.350
1.551.218 1.628.778
1.710.217 1.795.728
1.885.515 1.979.790
2.078.780
Total Pengeluaran 96.564.666
165.902.240,00 173.992.404,00
182.857.121,20 220.042.272,01
201.141.903,11 216.822.259,02
250.022.060,17 231.772.423,68
243.526.141,86 283.744.743,70
net benefit 96.564.666
56.574.421 48.484.257
39.619.540 2.434.389
21.334.758 5.654.402
27.545.399 9.295.762
21.049.480 42.291.416
DF 15 1,000
0,870 0,756
0,658 0,572
0,497 0,432
0,376 0,327
0,284 0,247
PV 96.564.666,00
49.195.149,05 36.661.064,20
26.050.490,81 1.391.870,04
10.607.145,48 2.444.554,19
10.355.335,67 3.038.801,17
5.983.576,09 10.453.791,14
NPV 45.896
BC 1,17
IRR 12,568
Tahun proyek
ABSTRACT
JUSTIAR NOER. Fishing Bottom Traps in South Bangka Regency, Bangka Belitung Archipelago Province. Under supervision by : JOHN HALUAN and MULYONO S.
BASKORO
Bottom traps is a main type of fishing gears which is used in the capturing reef fish on South Bangka Regency. This study was aimed to indentify and quantify
soaking time of bottom trap which was made from wire and net to fish catches, to determine feasibility of bottom traps business on South Bangka Regency.The
methods in this research were experimental fishing and descriptive survey. Fish catching was analyze using krebs formula. I n addition, the influence of different
traps material to fish cathing was analyze using randomized block design and feasibility of bottom traps business was analized using financial analysis.
The results showed that bottom wire trap and bottom net trap were dominatedby
Lutjanus johni and leopard coral grouper 24 pieces. Total weight of fish catchingfrom bottom net trap was 90.05. Meanwhile, total weight of fish catches
from bottom wire trap was 82.58 kg. Based on soaking time, the highest total amount was obtained from 5 days soaking 71.59 kg, 3 days soaking 47.08 kg,
and 4 days soaking 47.08 kg, respectively,so time soaking gave effect to total amount of fish catching. Rate of return on bottom wire traps was I DR 9,465,507.93
year and R C value was 1.05. I n addition, rate of return on net bottom traps was I DR 26,662,429.00 year and R C value was 1.10.Reffering to investment criterias,
NPV of bottom wire traps business was obtained I DR 132,093,915.15, meanwhile NPV of bottom net traps business was obtained I DR 314,926,267.14.
Keywords: Fisheries, the bottom traps, South Bangka Regency
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumberdaya perikanan merupakan modal dasar pembangunan perikanan dan pemanfaatannya diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat
yang sebesar-besarnya. Perlu diketahui bahwa sifat sumberdaya perikanan adalah tidak tak terbatas, sehingga pemanfaatannya harus lebih berhati-hati
agar tidak terjadi kepunahan. Dewasa ini di beberapa tempat telah terjadi tekanan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang kurang terkendali,
penggunaan bahan peledak dan pemakaian alat tangkap yang terlarang, sementara dalam pelaksanaan pembangunannya masih terdapat berbagai
permasalahan yang bersumber dari sumberdaya perikanan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana perikanan, pascapanen dan pemasaran,
pembangunan teknologi, agribisnis perikanan dan kelembagaan perikanan Baskoro 2006.
Pengembangan penangkapan ikan pada hakekatnya mengarah pada pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal dan rasional bagi
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan nelayan khususnya, tanpa menimbulkan kerusakan sumberdaya ikan itu sendiri maupun lingkungannya.
UU No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan, juga mengamanatkan bahwa pengelolaan perikanan, termasuk kegiatan perikanan tangkap, harus
dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efisiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan
Baskoro 2006. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan
luas wilayah perairan mencapai 4 empat kali dari seluruh luas wilayah daratan Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 16.281 km
2
. Luas perairan Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan sebesar 65.301 km
2
Kabupaten Bangka Selatan merupakan salah satu daerah sentra atau penghasil utama sektor perikanan di Kepulauan Bangka Belitung. Kekayaan
sumberdaya pesisir dan kelautan yang cukup melimpah membuat banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan tetap, disamping nelayan
yang mempunyai mata pencaharian sampingan seperti berkebun dan beternak DPK. Kabupaten Bangka Selatan 2005.
yang potensi produksi perikanan tangkap sebesar 499.500 ton DKP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 2005.
Menurut DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2008, hasil tangkapan yang didaratkan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2007 mencapai
11.027,50 ton atau sekitar 17,23 dari potensi yang ada 64.000 ton per tahun. Produksi tersebut diperoleh dari alat tangkap bagan, bubu, pancing rawai, jaring.
Hasil tangkapan bubu sekitar 1.765 ton dengan jenis ikan utama kerapu Epinephelus sp, kakap Lates calcarifer, kurisi Nemipterus nematophorus,
dan ekor kuning Caesio sp. Menurut DKP Kabupaten Bangka Selatan 2005, bubu merupakan jenis
alat tangkap utama yang digunakan dalam pemanfaatan ikan karang di Kabupaten Bangka Selatan. Jenis bubu yang umumnya digunakan nelayan
Kabupaten Bangka Selatan adalah jenis bubu dasar dengan bahan material yang terbuat dari kawat dan jaring. Jenis ikan yang tertangkap oleh bubu dasar dan
didaratkan di Kabupaten Bangka Selatan adalah ekor kuning Caesio sp, Kerapu Epinephelus sp, baronang Siganus sp, kakap merahbambangan Lutjanus
spp. Bubu dasar mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung kebutuhan
nelayan. Bubu kecil ukuran panjangnya 1 m, lebar 50-75 cm dan tinggi 25-30 cm,sedangkan bubu besar mempunyai ukuran panjang bias mencapai 3,5 m,
lebar 2 m dan tinggi 75-100 cm. Pengoperasian bubu dasar biasaya dilakukan di perairan karang atau diantara bebatuan Subani dan Barus 1988.
Pemasangan bubu biasanya ditandai oleh adanya pelampung tanda melalui tali panjang yang dihubungkan dengan bubu tersebut. Pengambilan hasil
tangkapan dilakukan 2-3 hari setelah bubu dipasang, kadang bahkan beberapa hari setelah pemasangan. Hasil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri
dari jenis-jenis ikan, udang kualitas baik seperti kuwe Caranx spp, baronang Siganus spp, kerapu Epinephelus spp, kakap Lutjanus spp, kakatua Scarus
spp, ekor kuning Caesio spp, kaji Diagrama spp, lencam Lethrinus spp, udang paneid udang barong Subani dan Barus 1988.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bennet 1974 dalam Krouse 1988, menjelaskan bahwa ada hubungan antara durasi waktu saat setting
dimulai sampai hauling, dan hal ini sangat berkaitan dengan pengaruh lama perendaman alat tangkap terhadap hasil tangkapan rata-rata dari spesies yang
menjadi target tangkapan. Penelitian Anung dan Barus 2000, pada bubu dengan mulut dua yang di rendam selama satu hari di Selat Sunda memberikan
hasil tangkapan yang lebih baik bila dibandingkan dengan bubu dengan mulut