Setelah proses hauling selesai dilakukan, maka kapal kembali menuju fishing base. Hasil tangkapan tersebut diusahakan agar tetap hidup karena
memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan ikan hasil tangkapan yang telah mati. Hasil tangkapan langsung dimasukkan ke dalam palkah yang
telah diisi air laut. Pencatatan semua hasil tangkapan dilakukan setelah kapal tiba di fishing base pukul 16.00 WIB - 18.00 WIB, yang meliputi jenis, jumlah
ekor, berat kg hasil tangkapan.
4.3 Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan bubu dasar dari material kawat dan bubu dasar dari material jaring yang diletakkan dalam air dengan lama perendaman 3 tiga hari,
4 empat hari, dan 5 lima hari menunjukkan perbedaan, baik dalam jumlah berat kg maupun jenis. Berat jenis ikan hasil tangkapan kedua jenis bubu dasar
dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.3.1 Jenis hasil tangkapan
Pengoperasian alat tangkap bubu jaring dan kawat yang berada didasar laut, maka ikan target tangkapan merupakan ikan-ikan dasar. Semua hasil
tangkapan berada dalam kedaan hidup dan diketahui jenisnya adalah ikan ekonomis penting.
Di antara sekian banyak jenis yang tertangkap, 8 delapan jenis diantara ikan yang tertangkap selama penelitian merupakan kelompok ikan target yang
umumnya dikonsumsi masyarakat ikan ekonomis. Oleh karena itu hanya kedelapan jenis ini yang dianalisis beratnya. Jenis-jenis ikan yang tertangkap
dengan bubu dasar yang dioperasikan selama penelitian di perairan sekitar Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat dalam Tabel 4 dan Gambar 11 .
Tabel 4 Jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan bubu dasar
No. Nama Indonesia
Nama Latin
1. Kerapu sunu
Plectopomus leopardus 2.
Kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus
3. Kerapu malabar
Epinephelus malabaricu 4.
Kakap merah Lutjanus sanguineus
5. Baronang
Siganus javus 6.
Ekor kuning Caesio cuning
7. Swanggi
Holocentridae 8.
Tambangan Lutjanus johni
Plectopomus leopardus Lutjanus johni
Holocentridae Epinephelus malabaricus
Siganus javus Caesio cunning
Lutjanus sanguineus Epinephelus fuscoguttatus Gambar 11 Ikan hasil tangkapan bubu dasar di Kabupaten Bangka Selatan 2009
4.3.1.1 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar berdasarkan lama perendaman 3 hari
Total hasil tangkapan terbanyak bubu dasar dengan lama perendaman selama 3 hari yang dioperasikan di perairan sekitar Bangka Selatan adalah ikan
tambangan Lutjanus sp yaitu sebesar 39,18 dan yang paling sedikit adalah ikan swanggi Holocentridae yaitu sebesar 5,39 Gambar 12.
Gambar 12 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar dengan lama perendaman 3 hari
4.3.1.2 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar berdasarkan lama perendaman 4 hari
Total hasil tangkapan terbanyak bubu dasar dengan lama perendaman selama 4 hari yang dioperasikan di perairan sekitar Bangka Selatan adalah ikan
ikan swanggi Holocentridae yaitu sebesar 5,14 Gambar 13.
Gambar 13 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar dengan lama perendaman 4 hari
4.3.1.3 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar berdasarkan lama perendaman 5 hari
Total hasil tangkapan terbanyak bubu dasar dengan lama perendaman selama 5 hari yang dioperasikan di perairan sekitar Bangka Selatan adalah ikan
tambangan Lutjanus sp yaitu sebesar 33,85 dan yang paling sedikit adalah ikan swanggi Holocentridae yaitu sebesar 5,89 Gambar 14.
Gambar 14 Komposisi hasil tangkapan bubu dasar dengan lama perendaman 5 hari
4.3.2 Pengaruh lama perendaman bubu dasar terhadap hasil tangkapan