UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Penerapan metode FMEA pada proses identifikasi medication error tahap prescribing di IRJ Poli Jantung RSUP Fatmawati dapat memberikan hasil yang
lebih baik dari metode yang biasa digunakan , karena metode FMEA dapat digunakan selain untuk mengidentifikasi, mengukur dan mencegah terjadinya
medication error yang disebabkan ketidaklengkapan resep prescription error metode FMEA ini dapat mengidentifikasi di mana dan bagaimana suatu proses
dapat gagal dan memperkirakan faktor kegagalan yang lain, sehingga dapat diketahui bagian mana dari suatu proses yang paling memerlukan
pengembangan
3
. Dengan melihat hal tersebut maka metode FMEA dibutuhkan sebagai
metode yang sistematis dan proaktif untuk mencegah terjadinya medication error yang disebabkan oleh prescription error dengan memeriksa kelengkapan resep .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Medication error sering terjadi di rumah sakit.
2. Salah satu penyebab terjadinya medication error di rumah sakit adalah
prescription error. 3.
Untuk mendeteksi adanya medication errorpada tahap prescribing yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode FMEA.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Apakah metode FMEA dapat digunakan untuk mendeteksi medication
errorpada tahap prescribing di instalasi rawat jalan RSUP Fatmawati . 2.
Faktor apa yang mempengaruhi Medication error pada tahap prescribing dalam pelayanan resep poli jantung di instalasi rawat jalan RSUP
Fatmawati? 3.
Apa dampak yang terjadi pada pasien akibat dari medication error tahap prescribing pada resep poli jantung di instalasi rawat jalan RSUP
Fatmawati ?
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui medication error yang terjadi pada tahap prescribing dan faktor yang mempengaruhi nya serta dampak yang dirasakan oleh pasien
dengan menggunkan metode FMEA.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bahwa metode FMEA dapat mendeteksi medication
errorpada tahapprescribingmelalui analisa resep poli jantung di RSUP fatmawati.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi medication error
tahap prescribing padaresep poli jantung di IRJ RSUP Fatmawati. 3.
Untuk mengetahui kemungkinan dampak yang timbul akibat medication error tahap prescribing pada resep poli jantung di IRJ RSUP Fatmawati.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagaimana cara mendeteksi medication error dengan metode failure
mode and effect analysis di rumah sakit.
1.5.2 Metodologi
Metode dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mendeteksi medication error pada tahap lainnya yaitu transcribing dan dispensing.
1.5.3 Aplikatif
Secara aplikatif hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan ataupun informasi dalam peningkatan mutu pelayanan farmasi serta
dalam membuat kebijakan di rumah sakit
1.6 Ruang Lingkup
Penelitian yang berjudul “Penerapan Failure Mode And Effect Analysis FMEA untuk Mengidentifikasi Prescription Error Pada Resep Poli Jantung Di
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ” hanya dibatasi pada medication error
pada tahap prescribing, penelitian ini dilakukan di Instalsi rawat jalan RSUP Fatmawati, besar sampel dalam penelitian ini adalah jumlah resep pada poli
jantung IRJ RSUP Fatmawati bulan januari 2015 yaitu 3649 lembar resep, desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan retrospektif, waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan agustus sampai bulan september 2015.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Failure Mode Effect Analysis FMEA
2.1.1 Sejarah
Prosedur untuk melakukan FMEA digambarkan di United State US angkatan bersenjata dengan prosedur militer dikumen MIL-P-1629 pada tahun
1949; direvisi pada tahun 1980 sebagai MIL-STD-1629A. Pada awal 1960 , kontraktor untuk US National Aeronautics and space administration NASA yang
menggunakan varian FMEA. Program NASA menggunakan varian FMEA termasuk Apollo, Viking, Volyager, Magellan, Galileo, dan Skylab. Industri
penerbangan sipil adalah adopter awal FMEA, dengan Society for Automotive Enginers SAE penerbitan ARP926 pada tahun 1967. Setelah dua revisi, ARP926
dengan digantikan oleh ARP4761, yang sekarang secara luas digunakan dalam penerbangan sipil. Industri otomotif mulai menggunakan FMEA pada
pertengahan 1970. The Ford Motor Company memperkenalkan FMEA untuk industry otomotif untuk keselamatan dan pertimbangan peraturan. Ford
menerapkan pendekatan
yang sama
untuk proses
PFMEA untuk
mempertimbangkan proses potensial yang disebabkan kegagalan sebelum meluncurkan produksi. The SAE J1739 pertamakali diterbitkan standar terkait
pada tahun 1994. Standar ini juga sekarang dalam edisi keempat. Meskipun awalnya dikembangkan oleh militer, metodelogi FMEA sekarang banyak
digunakan dalam berbagai industry termasuk pengolahan semikonduktor, pelayanan makanan, plastic, perangkat lunak, dan kesehatan.
Dalam Penelitian di rumah sakit FMEA atau lebih sering disebut HMEA Hospitel Mode and Effect Analysis mulai diterapkan sebagai salah satu syarat
perbaiakn mutu rumah sakit yang diterima untuk mendapatkan akreditasi international JCI Joint Commution International
2.1.2 Pengertian FMEA
FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. FMEAdigunakan untuk
mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah. Terdapat