Penulisan Resep Penulis Resep Tujuan Penulisan Resep Format Penulisan Resep

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA prescription only. Dalam sistem distribusi obat nasional, peran dokter sebagai “medical care” dan alat kesehatan ikut mengawasi penggunaan obat oleh masyarakat, apotek sebagai organ distributor terdepan berhadapan langsung dengan masyarakat atau pasien, dan apoteker berperan sebagai “pharmaceutical care” dan informan obat, serta melakukan pekerjaankefarmasian di apotek. Di dalam sistem pelayanan kesehatanmasyarakat, kedua profesi ini harus berada dalam satu tim yang solid dengan tujuan yang sama yaitu melayani kesehatan dan menyembuhkan pasien 8

2.3.2 Jenis-jenis Resep

Disebutkan jenis-jenis resep terdiri dari 9 : 1. Resep standar R. Officinalis, yaitu resep yang obatnyakomposisi telah tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan standar. 2. Resep magistrales R. Polifarmasi, yaitu resep formula obatrnya disusun sendiri oleh dokter penulis resep dan menentukan dosis serta bentuk sediaan obat sendiri sesuai penderita yang dihadapi. Jenis-jenis renis-jenis resep yaitu 8 : 1. Resep medicinal, yaitu resep obat jadi, bisa berupa obat paten, merek dagang maupun generik, dalam pelayanannya tidak mangalami peracikan. 2. Resep obat generik, yaitu penulisan resep obat dengan nama generik dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu. Dalam pelayanannya bisa atau tidak mengalami peracikan.

2.3.3 Penulisan Resep

Disebutkan bahwa penulisan resep artinya pemberian obat secara tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta, tulisan tangan pada kop resmi kepada pasien, format dan kaidah penulisan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mana permintaan tersebut disampaikan kepada farmasi atau apoteker di apotek agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu sesuai permintaan kepada pasien yang berhak. 8.9

2.3.4 Penulis Resep

Yang berhak menulis resep adalah 11 : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1. Dokter Umum.

2 Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi dan mulut. 3 Dokter hewan, terbatas pada pengobatan pada hewanpasien hanya hewan.

2.3.5 Tujuan Penulisan Resep

Tujuan dari penulisan resep adalah sebagai berikut 9 1. Memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi obatMeminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. 2. Terjadi kontrol silang cross check dalam pelayanan kesehatan dibidang farmasi obat. 3. Instalasi farmasi apotek waktu bukanya lebih panjang dalam pelayanan dibandingkan praktik dokter. 4. Dituntut peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat kepada masyarakat. 5. Pemberian obat lebih rasional dibandingkan dispensing.Pelayanan lebih berorientasi kepada pasien patient oriented dan menghindarkan material oriented.

2.3.6 Format Penulisan Resep

Resep terdiri dari 6 bagian 8,10

1. Inscriptio: Nama dokter, no. SIP, alamatteleponHPkotatempat, tanggal

penulisan resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai identitas dokter penulis resep, format inscription suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi.

2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R = resipe”

artinya ambilah atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.

3. Prescriptio atau Ordonatio : nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan

yang diinginkan.

4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan

interval waktu pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obatdan keberhasilan terapi. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan paraf dokter penulis resep berguna

sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut.

6. Pro diperuntukkan : dicantumkan nama dan tanggal lahir pasien.

Teristimewa untuk obat narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien untuk pelaporan ke Dinkes setempat.

2.3.7 Kerahasiaan dalam Penulisan Resep