Perhitungan Risk Priority Number

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 3. Kemungkinan Deteksi Dettection Hasil penelitian menunjukkan kemungkinan failure mode untuk dideteksi dengan nilai tertinggi adalah;  Kegagalan dalam membaca jenis kelamin pasien score DET 4  Kegagalan dalam membaca tinggi badan pasien score DET 4  Kegagalan dalam membaca berat badan pasien score DET 4  Kegagalan dalam membaca riwayat alergi score DET 4  Kegagalan dalam membaca status dokter score DET 4  Kegagalan dalam membaca rute yang diberikan score DET 4  Tidak ada paraf score DET 4  Kegagalan dalam mengisi form klarifikasi dan informasi score DET 4 Hasil penilaian untuk Tingkat Keparahan Severity, Frekuensi Kejadian Occurrence, dan Kemungkinan Deteksi Dettection dapat dilihat pada table 5.2 untuk melihat kemungkinan penyebab kegagalan pada resep yang tidak lengkap di Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati.

5.1.2.3 Perhitungan Risk Priority Number

Hasil perhitungannilai RPN Risk Priory Number diperoleh dari perkalian niali SOD Severity, Occurrence, Dettection. Dimana tujuan dilakukan perhitungan nilai RPN adalah untuk mengetahui tingkat kegagalan pada penulisan lembar resep untuk dapat dilakukan perbaikan. Hasil perhitungan RPN dapat dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Tabel 5.3 Metode FMEA untuk menghitung nilai RPN dari setiap kegagalan padaa prescribtion error critical index. 3 untuk metode Failure Mode And Effect Analysis Tahapan Proses Kegagalan Jumlah Kejadian n OCC Occuring Frekuensi SEV Severity Tingkatan keparahan DET Detection RPN Risk Priority Number P Priority 1. No Rekam Medis Kegagalan dalam membaca No RM pasien 571 3 5 2 30 7 2. Nama Pasien Kegagalan dalam membaca nama pasien 3 1 5 1 10 10 3. Tanggal Lahir Kegagalan dalam membaca tanggal lahir pasien 1091 4 3 2 24 8 4. Jenis Kelamin Kegagalan dalam membaca Jenis kelamin pasien 3365 5 3 4 60 3 5. Tinggi badan Kegagalan dalam membaca TB pasien 3645 5 4 4 80 2 6. Berat Badan Kegagalan dalam membaca BB Pasien 3645 5 4 4 80 2 7. Riwayat Alergi Kegagalan dalam Membaca Riwayat Alergi pasien 2379 5 6 4 120 1 8. Tanggal Resep Kegagalan dalam membaca tanggal resep 943 4 1 2 8 11 9. Nama Dokter Kegagalan dalam membaca nama dokter 16 1 1 1 1 15 10. NIP Dokter Kegagalan dalam membaca NIP doketr 54 2 2 1 4 13 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 11. Status Dokter Kegagalan dalam membaca status dokter 3649 5 1 4 20 9 12. Nama Obat Kegagalan membaca nama obat 1 6 1 6 12 13. Dosis Sediaan Kegagalan membaca dosis sediaan. 1 6 1 6 12 14. Jumlah Kegagalan membaca jumlah sediaan yang diresepkan 1 6 1 6 12 15. Rute Kegagalan membaca rute sesuai yang di esepkan 3649 5 6 4 120 1 16. Aturan Pakai Kegagalan membaca aturan pakai yang ditulis pada resep. 289 3 6 2 36 5 17. Paraf Tidak ada paraf 3649 5 1 4 20 9 18. Pengkajian dan klarifikasi Kegagalan mendeteksi kesalahan penulisan resep 302 3 5 2 30 7 19. Penyiapan Kegagalan dalam menyiapkan permintaan resep 274 3 6 2 36 5 20. Dispensing Keggalan dalam mencocokkan obat dan etiket 1565 3 6 3 54 4 21. Penyerahan dan informasi Kegagalan dalam penyerahan resep, kegagalan dalam memberikan obat 356 3 5 2 30 7 22. Form Pengkajian resep Kegagalan dalam mengisi form 36 1 2 1 2 14 23. Klarifikasi Kegagalan dalam mengisi form 3649 5 2 4 20 9 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA dan informasi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Keterangan Tabel Table 5.4 OCC: Occuring atau Frekuensi O Score Banyaknya kejadian 1 Sangat jarang terjadi Remote: adalah untuk frekuensi sangat jarang terjadi angka kejadian 1 dalam 1000 kejadian 2 Jarang terjadi Low: adalah untuk frekuensi rendah terjadi angka kejadian 1 dalam 100 kejadian 3 Sedang terjadi moderate: adalah untuk frekuensi sedang terjadi angka kejadian 1 dalam 50 kejadian 4 Sering terjadi High: adalah untuk frekunsi tinggi terjadi angka kejadian 1 dalam 10 kejadian 5 Sangat sering terjadi Very High ; adalah untuk frekuensi sangat tinggi terjadi angka kejadian 1 dalam 2 kejadian Tabel 5.5 SEV : Severity adalah tingkat keparahan S Score Deskripsi kegagalan 1 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan kegagalan administrasi yang berdampak pada rumah sakit 2 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan kegagalan administrasi yang berdampak pada pasien tetapi tidak berpotensi menimbulkan cidera 3 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan kegagalan administrasi yang berdampak pada pasien dan dapat menimbulkan cidera tetapi belum terjadi insiden 4 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan sangat berpotensi menimbulkan cidera tetapi belum terjadi insiden 5 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan terjadinya insiden yang berpotensi menimbulkan cidera tetapi belum terpapar kepasien 6 Adalah untuk menilai potensi tingkat keparahan kemungkinan terjadinya insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak menimbulkan cidera atau suatu kejadian yang tidak diharapkan dan menyebabkan kematian UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Tabel 5.6 DET : Detetability adalah kemudahan untuk deteksi Score Kemungkinan deteksi 1 Sedikit Remote terdeteksi 010 kali 2 Rendah Low terdektesi 210 kali 3 Sedang medium terdteksi 510 kali 4 Tinggi High terdeteksi 710 kali

5.1.2.4 Hasil Urutan Risk Priority Number RPNberdasarkan Prioritas.