UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan untuk menunjang pelayanan.
5. Lingkungan
Kondisi yang mempengaruhi proses pelayanan
2.1.5.2 Pareto Diagram
Untuk mengidentifikasi penyebab terbesar yang terjadi dapat digunakan pareto diagram. Pareto digunakan untuk menstrafikasi data ke dalam kelompok-
kelompok dari yang terbesar sampai terkecil. Dengan bentuknya berupa diagram batang, pareto berguna untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian atau penyebab
masalah yang paling umum. Analisa paretro didsarkan pada hokum 8020 yang berarti bahwa 80 kerugian hanya disebabkan oleh hanya 20 masalah tersebar
7
.
2.1.6 Penggunaan Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Penggunaan FMEA awalnya pada desain proses yang memungkinkan teknisi untuk mengetahui kegagalan dan menghasilkan keandalan, keamanan dan
produk yang sesuai keinginan konsumen. Tipe-Tipe FMEA sebagai berikut
20
: 1.
Sistem yang berfokus pada fungsi sistem secara global 2.
Desain, yang berfokus pada kompenen dan dan subsistem 3.
Proses, yang berfokus pada manufaktur dan perakitan 4.
Service, yang berfokuspada fungsi pelayanan 5.
Software, yang berfokus pada fungsi Software FMEA adalah suatu dokumen hidup sepanjang siklus hidup
pengembangan produk selalu berubah dan diperbarui. Perubahan ini dapat sering juga memperkenalkan gaya kegagalan baru. Oleh karena itu perlu untuk meninjau
ulang dan memperbarui FMEA kedtika : 1.
Suatu produksi baru atau proses sedang diaktifkan 2.
Perubahan dibuat kepada kondisi operasi proses atau produk diharapakn untuk berfungsi
3. Suatu perubahan dibuat baik untuk produk maupun proses mendesain
4. Peraturan baru dibuat
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
5. Umpan balik pelanggan menandai permasalahn dalam produk dan proses.
2.1.7 Penelitian sebelumnya
Penelitian – penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi
penelitian ini adalah yaitu jurnal yang disusun oleh Supriyanti, Eri et all. 2011. Dalam penelitian ini , FMEA digunakan untuk menganalysis desain pelayanan
farmasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada penelitian ini diharapkan metode FMEA dapat meminimalkan kesalahan dalam sistem
penggunaan obat dalam pelayanan farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini nilai RPN tertinggi terjadi pada kegagagalan
dalam konfirmasi kedokter sebesar 294 dilanjutkan kegagalan mendeteksi nama obat sebesar 216. Penelitian ini memberikan masukan untuk perubahan layout
stiker warna penandaan obat sesuai kelas terapi SOP komunikasi kedokter penulis resep, komfirmasi kedokter untuk resep non cito dan prosedur pelaksanaan
supervisi pelayanan farmasi rawat jalan. Jurnal yang disusun oleh Lago P, Bizari G, Scalzotto F, et al 2012 dalam
penelitian ini metode FMEA digunakan untuk menganalysis untuk mengurangi risiko prescribing error dan administari obat pada pasien pediatric. Dalam
penelitian ini diharapkan metode FMEA dapat menganalisis kegagalan sebab FMEA dikenal sebagai metode proaktif untuk menganalisa risiko, identifikasi
kegagalan sebelum terjadi. Hasil penelitian ini dari 37 prioritas potensial penyebab kegagalan dan 71 penyebab kegagalan dan efek yang dapat di
identifikasi dengan nilai RPN 48 adalah kesalahan dalam perhitungan dosis obat dan konsentrasi obat.
Skripsi yang disusun oleh Kustiyaningsih, Febri 2011 dalam penelitian nya yang berjudul; Penentuan prioritas penanganan kecelakaan kerja di PT GE
Lightening Indinesia dengan metode Failure Mode and Effect Analysis. Hasil penelitian bahwa nilai RPN tertinggi adalah kategori; terpleset, tersandung, dan
terjatuh pada lantai datar dengan penyebab utama control manajemen yang tidak maksimal, dengan nilai RPN 540.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.2 Medication Error
Medicatin error dapat terjadi dimana saja dalam rantai pelayanan obat pasien, mulai dari peresepan, pembacaan resep, peracikan, penyerahan dan
monitoring pasien. Di dalam setiap mata rantai ada beberapa tindakan, setiap tindakan mempunyai potensi sebagai sumber kesalahan. Setiap tenaga kesehatan
dalam mata rantai ini mmberikan kontribusi terhadap kesalahan Cochen,1999 Medication error adalah sesuatu yang tidak benar, dilakukan melalui
ketidaktahuan atau ketidaksengajaan, kesalahan, misalnya dalam perhitungan, penghakiman, berbicara, menulis tindakan, dll atau kegagalan untuk
menyelesaikan tindakan yang direncanakan sebagaimana dimaksud, atau penggunaan yang tidak benar rencana tindakan untuk mencapai tujuan tertentu
Aronson, 2009
2.2.1 Penggolongan
Medication Error
Berdasarkan tahap kejadiannya, medication error dibagi menjadi prescribing error kesalahan peresepan, dispensing error kesalahan penyebaran
distribusi, dispensing error kesalahan pemberian obat, administration error kesalahan pemberian obat, dan compience error kesalahan kepatuhan
penggunaan obat oleh pasien widiarti, 2008 Medication error digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan tempat
kejadiannya
23
Tabel2.2 Tipe Medication error secara umum
Tipe Keterangan
Prescribing error kesalahan dalam
penulisan Kesalahan pemilihan obat berdasarkan indikasi, kontra
indikasi, alergi yang tidak diketahui, terapi obat yang sedang berlangsung, dan factor lainnya dosis, bentuk
sediaan obat, kuantitas, rute konsentrasi, kecepatan pemberian, atau intruksi untuk penggunaan obat, penulisan
resep yang tidak jelas, dan lain-lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien.
Omission error Kegagalan memberikan dosis obat kepada pasien sampai