Konsep Pemasaran Global MANAJEMEN BISNIS ISLAMI

Ekonomi Islam Page 53

BAB VI MANAJEMEN BISNIS ISLAMI

Allah menjadikan dan menyediakan bumi seisinya untuk dikelola sebagai investasi umat manusia. Allah tidak membedakan aqidah, warga negara maupun jenis kelamin untuk memberikan tingkat kemajuan bagi semua manusia yang mempunyai semangat kuat untuk berusaha dan bekerja.           “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu sumber penghidupan.” Q.S. Al- A‟raaf: 10 Kehidupan umat manusia ditandai dengan gerak untuk selalu berubah. Aktivitas ekonomi adalah gerak dinamis yang tiada henti, sumberdaya ekonomi akan berkembang karena dikelola dan diputar. Kondisi ini memicu manusia untuk merumuskan manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan agar semua dapat berjalan dengan baik dan teratur.

A. Konsep Pemasaran Global

Dalam sebuah Hadits atau perkataan sahabat, kita sangat hafal bahwa : tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri cina. Makna yang lebih pas tentang hal tersebut adalah bahwa menuntut ilmu yang sangat baik atau terkenal dari bangsa cina adalah ilmu bisnis atau berdagang. Pada zaman Rasulullah, beliau dan para sahabat telah melakukan perniagaan ke luar negeri, seperti Mesir, Suriah, Irak, Yaman, Turki dan Spanyol. Umar Bin Khattab pernah memperingatkan pada kaumnya : bila saja umat Islam tidak aktif dalam perniagaan, kaum non muslim lokal maupun internasional tentunya akan mendominasi ekonomi umat Islam. Karim, 2001: 49. Kondisi tersebut benar-benar terwujud saat ini, di mana umat non muslim mendominasi ekonomi dunia. Dalam Islam, penjelasan tentang pasar dan pemasaran dapat kita jumpai dalam beberapa ayat al- Qur‟an. Ekonomi Islam Page 54                        “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka pun memakan makanan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Bersabarlah kamu semua, Tuhamnu Maha Melihat”. Q.S. Al-Furqon: 20 Ayat di atas menegaskan bahwa, walaupun seorang rasul tetapi tetap melakukan aktivitas ekonomi khususnya perniagaan di pasar. Dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa :        “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Q.S Al- Baqarah: 275 Ayat tersebut menegaskan bahwa perniagaan atau jual beli dihalalkan sedangkan riba diharamkan. Pada ayat lain menegaskan tentang cara melakukan perniagaan yaitu tidak boleh dengan cara yang bathil dan harus didasarkan atas dasar suka sama suka.                           “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu ”. Q.S. An-Nisa: 29 Dalam perniagaan Islam memperbolehkan khiar yaitu pilihan untuk meneruskan atau membatalkan transaksi. Dengan khiar didapatkan jaminan bahwa transaksi benar-benar memperoleh kepuasan baik harga maupun kualitas produk. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pasar persaingan sempurna yang membebaskan masing-masing individu untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Tingkat efisiensi dan efektifitas secara teoritik dapat Ekonomi Islam Page 55 terwujud. Dalam aplikasinya, persaingan sempurna tidak muncul, tetapi yang terjadi adalah persaingan tidak fair dimana yang mempunyai akses lebih banyak akan lebih mudah mendapatkan kemenangan dan kadang merugikan secara signifikan pihak yang lemah. Untuk itu pemasaran global dengan falsafah persaingan sempurna tetap diperlukan aturan-aturan agar terjadi mekanisme persaingan yang tidak merugikan pihak lain.

B. Proses Produksi dan Operasi