Ekonomi Islam Page 86
Apabila kita dapat memaknai ikhlas seperti tersebut di atas, maka dapat diterapkan dalam bidang bisnis serta dapat meningkatkan daya saing dan
produktifitas yang tinggi. Sementara apabila kita masih selalu mengartikan ikhlas dengan makna tanpa imbalan dan tanpa pamrih maka akan semakin tertinggal dengan
perkembangan zaman.
J. Jihad
Seusai perang Badar yang dianggap sebagai perang yang sangat dahsyat, Rasulullah menegaskan bahwa umat Islam baru saja pulang dari jihad kecil perang
melawan musuh dan akan menghadapi jihad yang paling besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu sendiri.
Jihad berasal dari kata bahasa Arab al-Jahd berarti perjuangan atau berusaha keras, kata jahada berarti berjuang atau mengerahkan segala tenaganya. Jihad tidak
harus berarti menggunakan pedang dan menumpahkan darah seperti yang dipahami secara salah oleh sebagian orang. Jihad harus dimaknai lebih luas dari sekedar perang,
tetapi yang paling berat justru jihad melawan nafsu, jihad melawan kemalasan, jihad melawan kebodohan .
Era modern seperti saat ini, memunculkan berbagai macam cobaan. Simbol modern adalah peradaban barat, sehingga agar dikatakan modern maka banyak
manusia mencontoh peradaban barat. Tidak semua yang berasal dari barat baik, walaupun tidak semua yang berasal dari barat jelek. Sekiranya kita mengacu referensi
manajemen barat dengan istilah bencmarking yang dalam Islam sudah ada dengan istilah fastabiqul khairat, akan kita dapatkan kombinasi terbaik dari peradaban bangsa
kita dengan kebaikan yang dimiliki bangsa barat. Peradaban barat yang seharusnya tidak kita tiru, karena tidak sesuai dengan
ajaran Islam maupun peradaban ketimuran misalnya tentang pergaulan bebas, cara berpakain dan jenis makanan. Sementara yang dapat kita tiru adalah kedisiplinan,
keuletan, kecermatan, dan etos kerja tinggi yang akan menjadikan kita memiliki peradaban yang unggul. Hal sebaliknya yang justru kita lakukan sehingga kita
dapatkan kombinasi dari kemunduran bangsa timur dan hal yang tidak baik dari peradaban barat.
Ekonomi Islam Page 87
K. Komparasi Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Masih sangat banyak orang yang bertanya tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Di antara mereka bahkan menaruh curiga dengan berkata sinis
bahwa perbedaan hanya sebatas nama dari bank konvensional yang diganti dengan bahasa Arab. Banyak yang belum mengetahui atau mempelajari apalagi mendalami,
telah berani menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara keduanya. Padahal, apabila kita mempelajari dan mendalami, maka kita akan dapat
menyimpulkan berbagai persamaan dan perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah.
Tabel 8.1 Perbedaan Sistem Bunga dengan Sistem Bagi Hasil
Hal Sistem Bunga
Sistem Bagi Hasil
Penentuan besarnya hasil
Sebelumnya Sesudah berusaha dan ada untung
Yang ditentukan sebelumnya
Bunga, besarnya nilai rupiah
Menyepakati proporsi pembagian untung untuk masing-masing pihak,
misalnya 50 : 50, 40 : 60, 35 : 65 dst. Jika terjadi kerugian
Ditanggung nasabah saja Ditanggung kedua pihak, Nasabah
dan Lembaga Dihitung dari mana?
Dari dana yang dipinjamkan, fixed, tetap
Dari untung yang bakal diperoleh, belum tentu besarnya
Titik perhatian proyek usaha
Besarnya bunga yang harus dibayar nasabah
pasti diterima bank Keberhasilan proyek usaha jadi
perhatian bersama : Nasabah dan Lembaga
Berapa besarnya? Pasti : kali jumlah
pinjaman yang telah pasti diketahui
Proporsi kali jumlah untung yang belum diketahui = belum diketahui
Status Hukum Berlawanan dengan
QS Luqman : 34 Melaksanakan QS. Lukman : 34
Sumber : Antonio, 2001
L. Anggaran Pendapatan dan Belanja Individu