Ekonomi Islam Page 71
ْدَقَ ف اًمْوَ ي َنْيِعَبْرَأ اًم اَعَط َرَكَتْحا ِنَم َدمحا أورُ ُِْم ُهاَئِرَبَو ، ِهاَِم َئِرَب
Barang siapa memonopoli bahan makanan empat puluh hari, maka sesungguhnya ia telah berlepas diri dari Allah dan Allahpun berlepas darinya
H.R. Ahmad sahih
D. Etos Kerja Muslim
Etos berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Dari kata etos muncul kata etika dan dalam Islam yang paling mendekati kata tersebut
adalah akhlak atau nilai baik buruk. Kata etos mengandung semangat untuk menyempurnakan segala sesuatu dan menghindari segala kerusakan fasad. Setiap
pekerjaan yang diarahkan untuk mengurangi bahkan menghilangkan cacad zero defect, dalam Islam tepat disebut Ihsan. Senada dengan kata Ihsan adalah Itqan yang
berarti sungguh-sungguh, akurat dan sempurna Q.S. An-Naml: 88. Etos menunjukkan sikap dan harapan.
“Tidak ada orang yang berputus asa dari Ramat Tuhannya kecuali orang yang sesat.” Q.S.Al-Hijr: 56. Adapun orang yang
berputus asa termasuk dalam kelompok kufur, .”Sesungguhnya, tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Q.S. Yusuf: 87, Q.S. Al-Hijr: 55.
Untuk meraih harapan, manusia harus mengerahkan segala kekuatan dan potensi yang ada.
Bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengarahkan seluruh aset dan pikiran untuk mengaktualisasikan diri dan
menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat terbaik khoiru ummah. Bekerja, bagi seorang muslim merupakan Ibadah, sebagai bukti pengabdian dan rasa syukur
kepada Allah. “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik
amalnya .” Q.S. Al-Kahfi: 7.
Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras yang halal dan melarang untuk meminta-minta. Rasulullah pada banyak kesempatan senantiasa menganjurkan
umatnya untuk menjauhkan diri dari sifat malas dan meminta-minta. “Seseorang
Ekonomi Islam Page 72
yang selalu meminta-minta, maka ia nanti akan berhadapan dengan Allah, dengan tiada sepotong daging pun di mukanya.” HR. Muslim. “Seandainya mereka
mengetahui tentang keburukan-keburukan dari meminta-minta, maka tak seorang pun yang berjalan untuk meminta sesuatu dari orang lain.” HR. Nasai. “Sekiranya
ada seseorang di antara kamu yang mau melangkahkan kakinya dengan membawa tali ke bukit, untuk mencari kayu kemudian dipikulnya kayu itu ke pasar untuk dijual,
lantaran pekerjaannya itu Allah menutup air mukanya. Sesungguhnya pekerjaan ini lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang-orang, baik mereka
memberi atau tidak memberi”. HR. Bukhari dan Muslim Toto Tasmara, dalam bukunya Membudayakan Etos Kerja Islami menyebutkan
25 ciri etos kerja muslim: 1. Mereka kecanduan terhadap waktu
2. Mereka memiliki moralitas yang bersih ikhlas 3. Mereka kecanduan kejujuran- jujur terhadap diri sendiri
4. Mereka memiliki komitmen aqidah, aqad, i ’tiqad
5. Istiqomah, kuat pendirian 6. Mereka kecanduan disiplin
7. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan challenge 8. Mereka memiliki sikap percaya diri
9. Mereka orang yang kreatif 10. Mereka tipe orang yang bertanggung jawab
11. Mereka bahagia karena melayani 12. Mereka memiliki harga diri
13. Memiliki jiwa kepemimpinan 14. Mereka berorientasi ke masa depan
15. Hidup berhemat dan efisien 16. Memiliki jiwa wiraswasta
17. Memiliki insting bertanding 18. Keinginan untuk mandiri
19. Mereka kecanduan belajar dan haus mencari ilmu 20. Memiliki semangat perantauan
Ekonomi Islam Page 73
21. Memperlihatkan kesehatan dan gizi 22. Tangguh dan pantang menyerah
23. Berorientasi pada produktivitas 24. Memperkaya jaringan silaturahmi
25. Mereka memiliki semangat perubahan spirit of change Ilmu tidak bermanfaat kalau tidak dipraktekkan dengan bekerja. Bekerja tidak
hanya sekali waktu, tetapi secara terus-menerus. Bekerja dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan untuk mencapai karunia Allah. Bekerja dalam
ajaran Islam adalah hukumnya wajib bagi yang mampu. Tidak dibenarkan seorang muslim mengkhususkan waktu hanya untuk berdoa. Tidak dibenarkan seorang
muslim bersandar pada bantuan orang lain sedangkan ia memiliki kemuampuan. Jika seseorang bekerja dengan niat ikhlas dengan diiringi ketekunan dan kesungguhan
maka dapat dikategorikan sebagai jihad. Adapun tujuan diwajibkannya umat Islam bekerja adalah :
1. Untuk dapat mencukupi kebutuhan hidupnya di dunia ini. 2. Untuk mencapainya kebahagiaan keluarga
3. Untuk membangun kemaslahatan umat 4. Untuk memakmurkan dan memanfaatkan bumi seisinya yang diperuntukkan
bagi umat manusia.
E. Etika Akuntansi Syariah