Konsep Fundamental Keuangan Islami

Ekonomi Islam Page 60 Apabila hal ini dapat terlaksana, maka akan terwujud suatu interaksi yang sangat baik dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan perusahaan. Dari konteks hubungan antara pengusaha dengan pekerja Islam menekanakan: Yuliadi, 2001: 168 1. Islam menganjurkan agar pekerja diberi gaji yang layak dan tidak membebani dengan pekerjaan di luar batas kemampuannya. 2. Majikan menetapkan gaji bagi pekerjanya sebelum mempekerjakan mereka secara transparan dan rasional. 3. Majikan harus membayar gaji tepat pada waktunya. 4. Pekerja tidak boleh melakukan pekerjaan yang bertentangan dan merugikan kepentingan perusahaan. 5. Pada awal perjanjian harus ditetapkan mengenai deskripsi pekerjaan seperti bentuk jenis pekerjaan, lama bekerja, tugas dan tanggungjawab, sanksi, jenjang karier dan sebagainya secara lengkap dan transparan dan disepakati kedua pihak.

D. Konsep Fundamental Keuangan Islami

Mekanisme keuangan dalam Islam tidak dapat dipisahkan dengan konsep syariah yang mengatur aspek lain seperti pemasaran, sumber daya manusia dan operasi. Kerangka kegiatan mu‟amalat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu : politik, sosial dan ekonomi. Analisis keuangan kontemporer menegaskan bahwa masalah keuangan membahas penggunaan dana, yaitu untuk modal kerja dan untuk investasi serta sumber dana, yaitu dari hutang dan modal sendiri. Rasulullah bersabda “ Hartanya dari mana didapatkan dan untuk apa dipergunakan ” HR. Abu Dawud. Dari uraian di atas sangat jelas bahwa substansi pembahasan masalah keuangan telah diajarkan dalam agama Islam yang memiliki kesamaan dengan konsep dasar keuangan konvensional. Doktrin Al- Qur‟an menegaskan perlunya mendorong surplus sumber dana atau modal sendiri dan dipergunakan untuk modal kerja maupun investasi dengan sedikit ketergantungan sumber dari luar atau hutang. Sedangkan Ekonomi Islam Page 61 dalam konsep konvensional sering didapatkan perhitungan bahwa tingkat efisiensi penggunaan dana dan sumber dana yang lebih menguntungkan dengan hutang. Adapun prinsip-prinsip keuangan dalam Islam meliputi: 1. Prinsip simpanan Wadiah 2. Prinsip Bagi Hasil Musyarakah, Mudharabah 3. Prinpis jual beli Murabahah 4. Prinsip sewa Ijarah 5. Prinsip pengambilan fee Secara skematik, keterkaitan antara pola konsumsi, simpanan , investasi dan lembaga keuangan dapat digambarkan sebagai berikut : Muhammad, 2002: 83 Gambar 6.1 Keterkaitan antara pola konsumsi, simpanan , investasi dan lembaga keuangan Dari tabel di atas, tampak jelas bahwa ajaran Islam mencakup akhlak, syariah, dan aqidah. Aspek syariah mencakup politik, ekonomi, dan sosial. Ekonomi konvensional mencakup konsumsi, tabungan, dan investasi. Dalam rangka Islam Akhlak Syariah Aqidah Politik Ekonomi sosial Konsumsi Tabungan Investasi Lembaga Keuangan Ekonomi Islam Page 62 mempermudah proses tabungan dan investasi perlu intermediasi lembaga keuangan. Adapun rincian lembaga keuangan telah diuraikan dalam bab V. Ekonomi Islam Page 63

BAB VII ETIKA BISNIS ISLAM