keunggulan komparatif tersebut. Sedangkan untuk mengidentifikasi produk atau komoditi yang memiliki keunggulan kompetitif dan dinamis pertumbuhannya
cepat dalam suatu negara digunakan analisis Export Product Dynamics EPD.
1. Analisis
Revealed Comparative Advantage RCA
Metode RCA merupakan metode analisis untuk menentukan keunggulan komparatif atau daya saing. Kinerja ekspor mutiara Indonesia ke negara importir
mutiara Indonesia merupakan variabel yang diukur dengan menghitung pangsa nilai ekspor mutiara Indonesia terhadap total ekspor ke negara importir mutiara
Indonesia yang selanjutnya dibandingkan dengan pangsa nilai ekspor dunia ke negara importir mutiara Indonesia. Sehingga dapat diketahui secara kuantitatif
kemampuan ataupun ketidakmampuan mutiara Indonesia bersaing di negara importir mutiara Indonesia. Adapun metode perhitungan RCA adalah sebagai
berikut: RCA =
X
ij
X
j
X
iw
X
w
Di mana : X
ij
: Nilai ekspor komoditi mutiara Indonesia ke negara importir mutiara Indonesia
X
j
: Nilai total ekspor Indonesia ke negara importir mutiara Indonesia X
iw
: Nilai ekspor komoditi mutiara dunia ke negara importir mutiara Indonesia
X
w
: Nilai total ekspor dunia ke negara importir mutiara Indonesia Jika nilai RCA1, menyatakan bahwa produk-produk tersebut memiliki
keunggulan komparatif atau berdaya saing kuat. Jika nilai RCA1, menyatakan bahwa produk-produk tersebut tidak memiliki
keunggulan komparatif atau berdaya saing lemah.
2. Analisis
Export Product Dynamics EPD
Pendekatan Export Product Dynamics EPD digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif atau daya saing suatu komoditi dan juga
untuk mengetahui suatu komoditi dengan performa yang dinamis atau tidak. Indikator ini mengukur posisi pasar dari produk suatu negara untuk tujuan pasar
tertentu. Ukuran ini mempunyai kemampuan untuk membandingkan kinerja
ekspor diantara negara-negara di seluruh dunia. Sebuah matriks EPD terdiri dari daya tarik pasar dan informasi kekuatan bisnis. Daya tarik pasar dihitung
berdasarkan pertumbuhan dari permintaan sebuah produk untuk tujuan pasar tertentu, di mana informasi kekuatan bisnis diukur berdasarkan pertumbuhan dari
perolehan pasar market share sebuah negara pada tujuan pasar tertentu. Kombinasi dari daya tarik pasar dan kekuatan bisnis ini menghasilkan karakter
posisi dari produk yang ingin dianalisis ke dalam empat kategori. Keempat kategori itu adalah “Rising Star”, “Falling Star”, “Lost Opportunity”, dan
“Retreat” Bappenas, 200λ.
Posisi pasar yang ideal adalah yang mempunyai pangsa pasar tertinggi pada ekspornya sebagai “Rising Star” atau “bintang terang”, yang menunjukkan
bahwa negara tersebut memperoleh tambahan pangsa pasar pada produk mereka yang bertumbuh cepat fast-growing products
. “Lost Opportunity” atau “kesempatan yang hilang”, terkait dengan penurunan pangsa pasar pada produk-
produk yang dinamis, adalah posisi yang paling tidak diinginkan. “Falling Star” atau “bintang jatuh” juga tidak disukai, meskipun masih lebih baik jika
dibandingkan dengan “Lost Opportunity” atau “kesempatan yang hilang”, karena pangsa pasarnya tetap meningkat. Sementara itu, “Retreat” atau “kemunduran”
biasanya tidak diinginkan, tetapi pada kasus tertentu mungkin diinginkan jika pergerakannya menjauhi produk-produk yang stagnan dan menuju produk-produk
yang dinamik Bappenas, 2009.
Tabel 3.2 Matriks Posisi Daya Saing
Share of Country’s Export in World Trade x
Share of Product in World Trade y Rising Dynamic
Falling Stagnant
Rising Competitive Rising Star
Falling Star Falling Non-Competitive
Lost Opportunity Retreat
Sumber : Esterhuizen, 2006 dalam Bappenas, 2009 Untuk lebih memahami matriks posisi daya saing dapat dilihat melalui
tampilan Gambar 3.1 yang menggambarkan posisi pasar pada masing-masing kuadran dengan sumbu x sebagai pangsa pasar ekspor dan sumbu y sebagai
pangsa pasar produk.
Gambar 3.1 Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar dalam Metode EPD
Keterangan : - Sumbu x menggambarkan peningkatan pangsa pasar ekspor negara tertentu di
perdagangan dunia. - Sumbu y menggambarkan peningkatan pangsa pasar produk tertentu di
perdagangan dunia. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan EPD ini, diantaranya:
Sumbu x: Pertumbuhan kekuatan bisnis atau disebut pangsa pasar ekspor i:
Sumbu y: Pertumbuhan daya tarik pasar atau disebut pangsa pasar produk:
Keterangan : X
ij
: Nilai ekspor produk i Indonesia ke negara importir mutiara Indonesia W
ij
: Nilai ekspor produk i Dunia negara importir mutiara Indonesia X
t
: Nilai total ekspor Indonesia ke negara importir mutiara Indonesia W
t
: Nilai total ekspor Dunia ke negara importir mutiara Indonesia T
: Jumlah tahun analisis Setelah dilakukan analisis daya saing, dapat diidentifikasi ke negara tujuan ekspor
mana saja komoditi mutiara yang memiliki daya saing.
Lost Opportunity
Rising Star
Retreat Falling Star
x y
+ -
+
-
T W
X W
X
t t
t ij
ij t
t t
ij ij
100 100
1 1
1
T Wt
X Wt
X
t t
t t
t t
t t
100 100
1 1
1
3.2.2 Pemilihan Model