menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor pisang Indonesia ke negara tujuan dengan data panel berupa time series tahun 2001-2009 dan cross
section enam negara tujuan ekspor: Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia,
Arab Saudi, dan Amerika Serikat serta menggunakan analisis fixed effect.
2.7.2 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan mengenai Analisis Daya Saing dan Faktor- Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia ini mempunyai
beberapa perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu. HS yang digunakan sama sampai dengan level enam digit, perbedaannya dalam penelitian ini HS yang
digunakan tidak dibedakan, yaitu gabungan antara HS710110 natural pearls dan HS710121 cultured pearls, unworked dari tahun 1999 hingga 2011. Negara yang
diteliti adalah negara Australia, Hongkong, dan Jepang di mana ketiga negara tersebut merupakan negara utama tujuan ekspor mutiara Indonesia. Untuk
menganalisis faktor-faktor yang signifikan memengaruhi permintaan ekspor mutiara Indonesia digunakan analisis gravity model, yaitu dengan memasukkan
jarak ekonomi ke dalam model. Selain itu, untuk menganalisis daya saingnya digunakan analisis RCA untuk mengukur keunggulan komparatif, sedangkan
analisis EPD digunakan untuk menganalisis keunggulan kompetitifnya. 2.8
Kerangka Pemikiran
Daya saing ekspor mutiara mengalami tren yang berfluktuatif setiap tahunnya. Selain itu, kualitas ekspor mutiara Indonesia yang diekspor masih bisa
dikatakan rendah. Dibalik kelemahan ini, ternyata mutiara Indonesia sudah dikenal dan diminati oleh masyarakat luar negeri yang dikenal dengan nama
South Sea Pearl mutiara laut selatan dan mutiara ini dijuluki The Queen of
Pearls .
Besarnya tingkat daya saing komoditi mutiara Indonesia diukur menggunakan Revealed Comparative Advantage RCA untuk mengukur
keunggulan komparatifnya. Dapat dilihat apakah daya saing komoditi mutiara Indonesia memiliki daya saing yang rendah atau tinggi. Apabila daya saingnya
rendah, maka pemerintah harus membuat kebijakan agar meningkatkan daya saingnya. Tidak hanya itu, selain melihat bagaimana keunggulan komparatif
dengan menggunakan analisis RCA, juga dilakukan analisis untuk melihat
keunggulan kompetitif dengan analisis Export Product Dynamis EPD. Lalu Gravity Model
untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor mutiara Indonesia di pasar Internasional. Hal ini perlu dilakukan melihat
beragamnya karakteristik dari masing-masing negara sehingga dapat berpengaruh pada perdagangan internasional.
Dari hasil analisis ini diharapkan diperoleh implikasi kebijakan yang cocok dan bermanfaat bagi pengembangan ekspor komoditi mutiara Indonesia di
pasar internasional. Untuk memperjelas rangkaian analisis yang dilakukan, maka disajikan dalam bentuk kerangka pemikiran penelitian seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan dengan luas wilayah perairaannya adalah dua pertiga dari total wilayah
Indonesia Mutiara sebagai salah satu komoditi potensial sektor
kelautan dan Perikanan
Daya saing mutiara Indonesia Faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan ekspor mutiara Indonesia
1. GDP riil negara tujuan ekspor 2. Nilai tukar rii negara tujuan ekspor
3. Nilai ekspor mutiara tahun
sebelumnya 4. Jumlah penduduk pengimpor
5. Jarak Ekonomi
Rekomendasi kebijakan - Export Product Dynamic
EPD - Revealed Comparative
Advantage RCA
2.10 Hipotesis