3.2.2 Pemilihan Model
Agar memperoleh dugaan model yang efisien dan paling baik di antara berbagai pilihan model maka kita perlu menganalis dugaan model yang kita
gunakan berdasarkan pertimbangan statistik. Terdapat tiga pengujian statistik yang digunakan dalam data panel untuk menentukan model mana yang paling
baik untuk kita pilih. 1.
Chow test Chow test
atau biasa disebut dengan uji F statistics merupakan pengujian statistik yang bertujuan memilih model fixed effect atau pooled least square.
Hipotesis dari uji ini yaitu: H
: Model pooled least square H
1
: Model fixed effect Chow test
dapat dilakukan dengan bahasa pemograman Eviews sebagai berikut: Jika hasil dari Chow test signifikan probability dari Chow
α maka H ditolak, artinya Fixed Effect digunakan.
2. Hausman Test
Hausman test merupakan uji untuk menentukan apakah kita akan menggunakan model fixed effect atau model random effect. Hipotesis dari uji ini
yaitu: H
: Model random effect H
1
: Model fixed effect Sebagai dasar penolakan hipotesa nol tersebut digunakan dengan
menggunakan pertimbangan statistik chi-square. Hausman test dapat dilakukan dengan bahasa pemograman Eviews sebagai berikut: Jika hasil dari Hauman test
signifikan probability dari Hausman α maka H0 ditolak, artinya Fixed Effect
digunakan.
Perumusan Model
Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu persamaan umum. Model ini digunakan untuk melihat hubungan permintaan ekspor dengan variabel-
variabel penyusunnya. Model tersebut adalah: NXit =
α + β
1
GDPit + β
2
NTit + β
3
NX1Eit + β
4
POPit + β
5
JEit + eit
di mana: NX
= Nilai ekspor mutiara Indonesia US GDP
= GDP per kapita riil negara importir US NT
= Nilai tukar riil negara importir mata uang negara tujuanUS NX1
= Nilai ekspor mutiara Indonesia tahun sebelumnya US POP
= Jumlah populasi penduduk di negara importir jiwa JE
= Jarak Ekonomi km ei
= Random error α
= Konstanta β
n
= Parameter yang diduga n= 1, 2, ..., 6 i
= negara t
= periode waktu Kemudian model tersebut ditransformasi ke dalam bentuk ln agar dapat
mengurangi masalah heteroskedastisitas, hal ini disebabkan karena transformasi yang memapatkan skala untuk pengukuran variabel, mengurangi perbedaan nilai
dari sepuluh kali lipat menjadi dua kali lipat Gujarati, 2004. Dugaan persamaan permintaan ekspor mutiara Indonesia yang terlah ditransformasi dapat dirumuskan
sebagai berikut: lnNXit =
α + β
1
lnGDPit + β
2
NTit + β
3
lnNX1Eit + β
4
lnPOPit + β
5
JEit + eit di mana:
lnNX = Nilai ekspor mutiara Indonesia persen
lnGDP = GDP per kapita riil negara importir persen
NT = Nilai tukar riil negara importir mata uang negara tujuanUS
lnNX1 = Nilai ekspor mutiara Indonesia tahun sebelumnya persen
lnPOP = Jumlah populasi penduduk di negara importir persen
lnJE = Jarak Ekonomi persen
ei = Random error
α = Konstanta
β
n
= Parameter yang diduga n= 1, 2, ..., 6 i
= negara t
= periode waktu
Keterangan: 1.
GDP adalah ukuran daya beli masyarakat suatu negara terhadap suatu produk. GDP riil negara pengimpor adalah GDP nominal negara
pengimpor dibagi dengan IHK Indonesia dan dinyatakan dalam satuan US.
2. Nilai tukar adalah laju nilai tukar valuta asing yang biasa digunakan dalam
pembayaran transaksi internasional. Nilai tukar yang dimaksud dalam model ini adalah nilai tukar negara pengimpor terhadap US.
3. Nilai ekspor merupakan total nilai ekspor mutiara yang diekspor ke pasar
internasional setiap tahunnya dan dinyatakan dalam satuan US. 4.
Nilai ekspor tahun sebelumnya merupakan total nilai ekspor mutiara yang diekspor ke pasar internasional pada tahun sebelumnya dan dinyatakan
dalam satuan US. 5.
Jumlah populasi merupakan total angka penduduk yang bertempat tinggal dan sudah menjadi warga negara di dalam suatu negara. Jumlah populasi
dinyatakan dalam satuan jiwa. 6.
Jarak ekonomi merupakan indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi oleh suatu negara dalam melakukan ekspor. Semakin jauh jarak, semakin
besar biaya transportasi dan semakin rendah nilai ekspornya. Karena menurunkan biaya per unit transportasi, komoditas kecil berharga dapat
diangkut menguntungkan lebih jauh dari komoditas besar dengan nilai yang sama. Jarak ekonomi dinyatakan dalam satuan km.
3.3 Uji Kesesuaian Model
1. Kriteria Ekonomi
Dalam kriteria ekonomi akan diuji tanda dan besaran dari tiap koefisien dugaan yang telah diperoleh. Kriteria ekonomi mensyaratkan tanda dan besaran
yang terdapat pada tiap koefisien dugaan sesuai dengan kriteria ekonomi.
2. Kriteria Ekonometrika
a. Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang Gujarati, 2004. Autokorelasi terdeteksi
ketika terjadi hubungan serius antara galat estimasi satu observasi dengan galat