cxxii kesadaran dari dalam dirinya yang kuat untuk belajar menulis yang optimal dibandingkan
dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Besarnya kontribusi secara bersama-sama dari kedua variabel bebas ini, yakni
64,00, memang lebih kecil daripada jumlah kedua kontribusi dari kedua variabel bebas itu sendiri, yakni sekitar 73,62 dari kontribusi X
1
= 47,61 dan kontribusi X
2
= 26,01. Kecilnya kontribusi yang diberikan oleh kedua variabel bebas secara bersama-
sama ini tampaknya disebabkan oleh adanya interkorelasi di antara variabel-variabel
bebas itu sendiri, sehingga terjadi tarik menarik. Sebagai fenomena psikologis, hal ini memang sulit untuk dikontrol, meskipun secara teoretis kedua variabel bebas tersebut
dipandang saling lepas atau independen.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis telah mengupayakan penyusunannya menggunakan metode ilmiah yang berlaku. Namun demikian, kerena
keterbatasan kemampuan peneliti dan tidak didukung keahlian yang memadai dalam bidang penelitian dan cara menggunakan metode, maka tidak tertutup kemungkinan
adanya kesalahan dan kekeliruan yang terdapat di dalam penelitian ini. Pertama, hasil penelitian ini hanya mengungkapkan keterampilan menulis
berkaitan dengan motivasi belajar dan kemampuan menyimak dengan populasi terbatas pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.
Oleh karena itu, generalisasi kesimpulan penelitian hanya dapat digunakan terhadap populasi yang memiliki criteria dan karakteristik yang sama dengan populasi penelitian
ini. Untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif, wilayah populasi perlu diperluas,
cxxiii misalnya se-kabupaten. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh informasi yang
lebih banyak mengenai keterampilan menulis. Kedua, tidak seperti pada angket motivasi belajar nontes, dan tes kemampuan
menyimak yang berbentuk tes objektif pilihan ganda; validitas tes keterampilan menulis, secara internal tidak dapat diukur dengan menggunakan teknik korelasi biserial
butir soal, maupun korelasi product moment. Karena skor bukan merupakan nilai butir, sehingga kesahihan tes ini mungkin diragukan. Tetapi teknik tersebut bukan merupakan
satu-satunya teknik yang dapat digunakan. Dengan menggunakan pendekatan validitas konstruk, sebagaimana yang dijelaskan pada Bab Tiga, peneliti berharap kelemahan ini
dapat diminimalisir, selain itu dicoba melalui analisis validitas secara eksternal. Ketiga, sebagai penelitian survey yang sebagian datanya dikumpulkan dengan
menggunakan angket atau kuesioner model skala Likert, instrument penelitian semacam ini kurang mampu menjangkau aspek-aspek kualitas dari indikator-indikator yang diukur,
selain itu mengandung pula kelemahan. Ini dapat dimaklumi, karena data yang diperoleh dari responden dengan cara self report sebagaimana pengisian angket kuesioner ini
memiliki keterbatasan, antara lain; kemauan untuk mengungkapkan keadaan pribadi yang sesungguhnya. Dalam ini mengakibatkan adanya kecenderungan responden untuk
memilih alternatif jawaban yang lebih baik atas pernyataan yang disediakan. Kondisi seperti inilah yang membuat data motivasi belajar kurang mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, karena itu perlu ditafsirkan secara hati-hati. Untuk mengatasi hal itu, sudah diupayakan oleh peneliti dengan jalan menghimbau pada responden agar memberikan
jawaban yang sejujurnya terhadap setiap butir pernyataan yang disampaikan.
cxxiv
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan di muka, maka masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah ada
hubungan secara sendiri atau bersama-sama motivasi belajar dan kemampuan menyimak dengan keterampilan menulis pada siswa Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Girimarto.
Maka dari itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, diadakan penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Girimarto pada bulan Nopember 2008 sampai dengan April
2009. Penelitian ini dilakukan terhadap 80 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri di wilayah tersebut. Data penelitian ini berupa skor variabel motivasi belajar, kemampuan
menyimak, dan keterampilan menulis, data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik regresi dan korelasi, sebagai berikut:
Pertama, dari hasil analisis data ada hubungan positif antara motivasi belajar dan keterampilan menulis. Keduanya berjalan seiring artinya makin tinggi motivasi belajar
siswa , maka makin baik pula keterampilan menulisnya. Kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut ditunjukkan oleh korelasi r
y1
sebesar 0,69. Dari nilai r
y.1
ini kemudian ditentukan koefisien determinasinya adalah 0,4761didapat dari nilai r
y.1
dikuadratkan lalu dikalikan 100, maka akan diperoleh 47,61. Hal ini berarti 47,61 persen variasi yang terjadi di dalam kecenderungan keterampilan menulis para siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Girimarto dapat dijelaskan oleh motivasi belajar melalui regresi
Ŷ = -37,09 + 0,53X
1
. Dengan kata lain motivasi yang dimiliki