xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Hal ini terbukti melalui upaya
pemerintah dalam pemberantasan buta huruf dengan melalui kelompok belajar di tiap- tiap desa. Demikian juga dalam masalah kurikulum dan bahan ajar terus dilakukan
perbaikan-perbaikan. Terakhir keseriusan pemerintah dalam memperbaiki mutu pendidikan, dengan melalui program Bantuan Operasional Sekolah BOS kepada siswa
Sekolah Dasar SD dan siswa Sekolah Menengah Pertama SMP . Ini semua bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang jauh tertinggal dengan negara-
negara tetangga. Berbicara tentang mutu pendidikan, khususnya prestasi mata pelajaran Bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan. Pengajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek yaitu: mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan
bagian integral dari pengajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menuangkan gagasan, ide-ide yang ada dalam pikirannya
dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis perlu adanya perencanaan yang terstruktur, karena keterampilan menulis merupakan salah satu aspek dari pengajaran bahasa.
Pentingnya keterampilan menulis sangat dirasakan oleh semua orang, hal ini menunjukan
xviii bahwa menulis merupakan satu alat untuk mengkomunikasikan gagasan, ide-ide yang ada
dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk lisan. Penuangan gagasan dalam bentuk tulisan atau karya ilmiah sebagai tolok ukur
yang mencerminkan kemampuan berpikir seseorang, H.G. Tarigan 1988 : 35 menjelaskan bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara dilihat dari maju tidaknya
komunikasi tulis bangsa dan negara tersebut. Bahkan pemerintah saat ini sangat gencar dalam mengadakan bermacam-macam lomba karya ilmiah, ini bertujuan untuk mengasah
kemampuan berpikir seseorang. Hal ini menunjukan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Rendahnya kemampuan menulis siswa diperkirakan banyak faktor yang mempengaruhinya, baik itu dari diri siswa intern , dari orang tua, dari lingkungan
sekitar, dari sarana dan prasarana, dari metode yang digunakan guru dalam mengajar. Dari pihak guru barangkali merupakan penyebab rendahnya keterampilan menulis yang
dicapai siswa dapat diidentifikasi melalui kurang optimalnya proses belajar menulis yang diajarkan, pemilihan metode dan strategi belajar yang kurang tepat, dan kurangnya
kesempatan yang diberikan guru pada siswa untuk benyak berlatih secara intensif. Selain itu, tugas-tugas menulis yang diberikan oleh guru kepada siswa masih kurang, sehingga
para siswa merasa bahwa tulisan yang pernah dibuatnya baik dan benar. Hal tersebut dapat dilihat di lapangan, kebanyakan siswa dalam menulis belum memenuhi ketentuan
seperti ejaan, kalimat, isi, paragraf, dan ketentuan yang lain. Faktor dari siswa itu sendiri yang paling dominan dalam proses pembelajaran
menulis. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa menulis antara lain bakat, minat, penguasaan kosa kata kemampuan berbicara, minimnya pengetahuan
xix tentang menulis, dan motivasi belajar yang rendah. Sebagai
pendidik perlu
tahu kebutuhan yang diinginkan oleh para siswa, seperti kebutuhan berprestasi, setiap siswa
berbeda kebutuhan berprestasinya. Ada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, ada juga yang rendah. Siswa memiliki motivasi berprestasi tinggi kalau keinginan untuk
sukses benar-benar berasal dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam situasi bersaing dengan orang lain,
maupun dalam bekerja sendiri. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi yang
tinggi. Kemampuan menyimak siswa rata-rata masih kurang, hal ini dipengaruhi oleh
kondisi kualitas kesehatan seseorang, perbendaharaan kata, kemampuan berbicara. Hasil simakan akan baik jika diadakan pelatihan terus menerus. Hal itu bisa kita lakukan setiap
hari, menyimak apa saja yang ada disekitar kita, pidato, khotbah, musik, percakapan, siaran radio, televisi. Kegiatan ini dilakukanlah dengan penuh konsentrasi lalu diambil
kesimpulannya, dengan demikian hasil simakan siswa akan meningkat. Berdasarkan paparan di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai
berikut: Kurangnya motivasi belajar dan kemampuan menyimak siswa mempunyai faktor yang tinggi dalam penguasaan keterampilan menulis siswa antara lain: 1
kurangnya kemampuan menyimak akan mempengaruhi kemampuan keterampilan menulis siswa, 2 kurangnya motivasi dari orang tua untuk mendorong siswa belajar
menulis, 3 kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, baik di rumah maupun di sekolah, dan 4 tidak tepatnya
xx metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Kurangnya kemampuan siswa
untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Berhubung banyaknya masalah yang timbul dalam proses pembelajaran tentang
menulis yang berkaitan dengan motivasi belajar dan kemampuan menyimak, perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut : Motivasi belajar dalam kaitannya dengan
keterampilan menulis, kemampuan menyimak dalam kaitannya dengan keterampilan menulis, motivasi belajar dan kemampuan menyimak dalam kaitannya dengan
keterampilan menulis.
B. Perumusan Masalah