lix mengungkapkan, most people do not listen with the intent to understand; they listen with
the intent to reply. http:jejakkelana.wordpress.com
. diakses 29 Nopember 2008.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak adalah kemampuan seseorang untuk menangkap pesan lisan yang disampaikan orang lain
dengan seksama sehingga dapat memahami isi dari pesan tersebut.
b. Tahap-Tahap Menyimak
Menurut Iim Rahmina, Listening in action memberikan tiga penekanan pada kegiatan menyimak. Pertama, listening in action menekankan bahwa menyimak
merupakan proses aktif. Untuk menjadi penyimak yang baik, para pembelajar harus
berpikir aktif selama mereka melakukan kegiatan menyimak. Dengan mengembangkan sikap aktif dan strategi aktif dalam memahami apa yang mereka dengar, kemampuan
menyimak para pembelajar akan dan dapat meningkat. Kedua, listening in action menekankan bahwa menyimak memainkan peranan aktif dalam pembelajaran bahasa.
Menyimak dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran bahasa, baik di dalam maupun di luar kelas. Kemajuan dalam menyimak akan menjadi dasar bagi
pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Dengan menumbuhkan kesadaran para pembelajar tentang adanya hubungan antara menyimak dengan keterampilan berbahasa
lainnya, guru dapat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berbahasa secara menyeluruh. Ketiga, menyimak mengutamakan guru sebagai peneliti aktif tentang
pengembangan kemampuan menyimak. Guru harus berperan aktif tidak hanya dalam merencanakan dan menyiapkan berbagai aktivitas untuk para pembelajarnya, tetapi
berperan aktif juga dalam memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi mereka. Guru
bersama-sama para pembelajar menyelidiki bagaimana keterampilan menyimak para
lx pembelajar
berubah dan
meningkat. http:www.ialf.edukipbipapapers
IimRahmina.doc . diakses 26 Desember 2008.
Menurut Ruth G, Strickland dalam Tarigan. 2008: 31 mengemukakan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang tidak berketentuan sampai pada yang amat
bersungguh-sungguh. Kesembilan tahap itu adalah : 1 Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat anak merasakan keterlibatan
langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya. 2 Menyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapat gangguan dengan
adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan. 3 Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu untuk
mengekspresikan isi hati, mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak.
4 Menyimak serapan karena sang anak keasyikan menyerap atau mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, jadi merupakan penjaringan pasif yang
sesungguhnya. 5 Menyimak sekali-sekali, yaitu menyimpan sebentar-sebentar apa yang disimak
Dengan seksama berganti dengan keasyikan lain, hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara yang menarik hatinya.
6 Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan, yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak memberikan
reaksi terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara. 7 Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat
komentar ataupun mengajukan pertanyaan. 8 Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran
lxi sang pembicara.
9 Menyimak secara aktif, untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara.
Sementara itu menurut Anderson dalam H.G. Tarigan. 2008: 33-34 membedakan tahap-tahap menyimak ditinjau dari perbedaan maksud dan tujuan menjadi:
1 Mendengar benyi kata-kata tetapi tidak memberikan reaksi kepada ide-ide yang diekspresikan.
2 Menyimak sebentar-sebentar; memperhatikan pembicara secara sebentar-sebentar. 3 Setengah menyimak; mengikuti diskusi atau pembicaraan hanya dengan maksud suatu
kesempatan untuk mengekspresikan ide sendiri. 4 Menyimak secara pasif dengan sedikit responsi yang kelihatan.
5 Menyimak secara sempit, dalam hal ini makna atau penekanan yang penting pudar dan lenyap karena sang penyimak menyeleksi butir-butir yang biasa, yang berkenan,
ataupun yang sesuai padanya dan yang dapat disetujuinya. 6 Menyimak serta membentuk asosiasi-asosiasi dengan butir-butir yang ada hubungan
dengan pengalaman-pengalaman pribadi seseorang. 7 Menyimak suatu laporan untuk menangkap ide-ide pokok dan unsur-unsur penunjang,
atau mengikuti petunjuk-petunjuk. 8 Menyimak secara kritis, seorang penyimak akan memperhatikan nilai-nilai kata
emosional dalam suatu iklan advertensi yang disiarkan melalui radio. 9 Menyimak secara apresiatif dan kreatif dengan responsi mental dan emosional sejati
yang matang.
lxii
c. Jenis-jenis Menyimak