cxii
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol H
o
yang dilakukan ditolak atau sebaliknya diterima pada taraf kepercayaan tertentu
a
= 0,05 hipotesis alternative H
a
yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang dijukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan berikut ini:
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Keterampilan Menulis
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis”. Dalam hal ini, yang
akan diuji adalah hipotesis nol H
o
, yang menyatakan “tidak ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis” melawan hipotesis alternatif H
a
, yang menyatakan “ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan keterampilan
menulis.” Analisis regresi linear sederhana antara motivasi belajar dan keterampilan
menulis, diperoleh arah koefisien regresi sebesar 0.53 dan konstanta sebesar -37,09 lihat lampiran 12a. Dengan demikian , bentuk hubungan antara motivasi belajar dengan
keterampilan menulis dapat digambarkan garis regresi, yaitu: Ŷ = -37,09 + 0,54X
1.
Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi sederhana antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis, maka dilakukan uji F seperti tampak pada
tabel berikut ini:
cxiii
Tabel 5. Tabel Anava untuk Regresi Linear Ŷ = -37,09 + 0,54 X
1
Sumber Variansi Dk
JK RJK
F Total
Regresi a Regresi b|a
Sisa 80
1 1
78 132.091,000
122.696,113 4.450,74
4.872,127 4.450,74
62,46 71,26
Tuna Cocok
Galat 37
41 2388,38
2452,7 64,55
59,82 1.08
Keterangan: dk
: derajat kebebasan JK
: Jumlah Kuadrat KT
: Kuadrat Total F
o
: Nilai F hasil penelitian observasi F
t
: Nilai F pada table Bagian atas untuk menguji keberartian regresi
Bagian bawah untuk menguji linearitas regresi
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pengujian keberartian regresi F
o
sebesar 71,26 yang lebih besar dari F
tabel
sebesar 3,96 lihat lampiran 12b, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi antara motivasi belajar dengan keterampilan
menulis adalah sangat signifikan berarti. Hasil pengujian linearitas diperoleh F
o
sebesar 1,08 yang lebih kecil dari F
tabel
sebesar 1,71 lihat lampiran 12b, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis bersifat linear.
cxiv Analisis korelasi sederhana antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis
diperoleh koefisien korelasi r
y1
sebesar 0,69 lihat lampiran 14a Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi resebut, maka dilakukan uji t. Dari hasil
pengujian menunjukan bahwa kekuatan hubungan antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis sebesar 11,00 yang lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,66 lihat lampiran 14d. Maka dari itu, berdasarkan hasil analisis tersebut di atas, dapat dikatakan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis. Dengan demikian hipotesis nol H
o
yang berbunyi “tidak ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis” ditolak. Sebaliknya,
hipotesis alternatif H
a
yang berbunyi “ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan keterampilan menulis” diterima.
2. Hubungan Kemampuan Menyimak dengan Keterampilan Menulis