lxii
c. Jenis-jenis Menyimak
Kemampuan seseorang dalam menyerap hasil simakan berbeda-beda. Aktivitas menyimak tidak selalu menyimak pembicaraan orang lain. Adakalanya seseorang
menyimak apa yang dikatakan dirinya sendiri. Atas dasar suara yang disimak ini, dibedakan orang menyimak interpersonal listening dan intrapersonal listening.
Berdasarkan kemampuan menyimak seseorang, dapat dibedakan beberapa jenis menyimak. Menyimak interpersonal listening terjadi pada saat seseorang mendengar dan
memperhatikan suara-suara yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Kenyataan ini terjadi pada saat mempertimbangkan sesuatu tindakan mana yang perlu dilaksanakan mana yang
tidak, merenung, menyesali nasib, dan sebagainya. Menyimak intrapersonal listening terlaksana pada saat seseorang mendengarkan dan memperhatikan apa yang dibicarakan
oleh orang lain, St.Y Slamet 2008 : 15. Jenis-jenis menyimak menurut Tarigan 1993 : 35 membedakan aktivitas
menyimak berdasarkan cara penyimakannya menjadi 1 menyimak ekstensif dan 2 menyimak intensif. Pada menyimak ekstensif, penyimak memahami isi simakan secara
sepintas saja, misalnya menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak pasif. Pada menyimak instensif, penyimak memahami isi simakan secara
terinci, teliti, cermat, dan mendalam terhadap bahan yang disimaknya. Menyimak instensif ini meliputi, menyimak interogatif, menyimak selektif, dan menyimak kritis.
Demikian juga Green and Petty dalam Slamet, 2008 : 16-17 membedakan hasil simakan menjadi sembilan jenis yaitu:
1 Menyimak tanpa mereaksi, yaitu penyimak mendengar suara tetapi yang bersangkutan tidak memberi reaksi apapun. Suara masuk lewat telinga
lxiii kanan keluar dari telinga kiri.
2 Menyimak pasif, penyimak menyimak secara pasif, hampir sama dengan Menyimak tanpa mereaksi. Dalam hal menyimak pasif ini sudah ada
reaksi tetapi sedikit sekali. 3 Menyimak terputus-putus, penyimak tidak kontinyu menyimak bahan
simakan, sebentar menyimak, sebentar tidak. Pikiran penyimak sering melayang dan bercabang, tidak terpusat pada bahan simakan.
4 Menyimak dangkal, penyimak hanya menangkap sebagian dari isi simakan. Bagian-bagian yang penting tidak disimak, boleh jadi sudah diketahui,
menyetujui, atau menerima. 5 Menyimak terpusat, pikiran penyimak terpusat pada pembicaraan, misalnya
aba-aba, untuk mengetahui bila sesuat untuk dikerjakan. 6 Menyimak untuk membandingkan, penyimak menyimak pesan kemudian
menbandingkan isinya dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penyimak.
7 Menyimak organisasi materi, penyimak berusaha mengetahui bagaimana organisasi materi yang disampaikan oleh pembicara, ide pokok beserta detail
-detail penunjangnya. 8 Menyimak kritis, penyimak menganalisis secara kritis isi simakan yang
disampaikan oleh pembicara. Bila perlu minta data atau keterangan terhadap pernyataan yang disampaikan oleh pembicara.
9 Menyimak kreatif dan aspiratif, penyimak berusaha memberikan respon mental dan fisik yang asli terhadap pembicaraan yang disampaikan oleh si
lxiv pembicara.
Logan et al dalam Slamet, 2008 : 17, jenis menyimak yang memberikan respon mental dan fisik ini perlu dikembangkan melalui pembelajaran bahasa bagi para siswa di
sekolah. Maka Logan membedakan jenis menyimak tersebut sebagai berikut: 1 Menyimak untuk belajar, penyimak mempelajari berbagai hal yang diperlukan.
Seperti pelajaran atau perkuliahan di kampus, pelajaran sesuatu lewat televisi, radio video, dan sebagainya.
2 Menyimak untuk menghibur, penyimak bermaksud untuk mendapatkan hiburan dari kepenatannya. Misalnya menyimak lawakan, certa, drama, dan sebagainya.
3 Menyimak untuk menilai, penyimak memperhatikan dan memahami isi simakan, kemudian menelaah, mengkaji, menguji, membandingkan dengan pengetahuan
dan pengalamannya. 4 Menyimak apresiatif, penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi simakan,
misalnya puisi, cerita, sandiwara, dan sebagainya. 5 Menyimak untuk mengkomunikasikan ide dan perasaan, penyimak memahami,
merasakan ide, gagasan, perasaan, pembicara sehingga terjadi sambung rasa pembicara dan penyimak.
6 Menyimak deskriminatif, penyimak ingin mebemdakan bunyi suara, misalnya dalam belajar bahasa asing.
7 Menyimak pemecahan masalah, penyimak mengikuti uraian pemecahan Masalah yang disampaikan pembicara. Dari sini penyimak mendapat sesuatu
lxv yang bermanfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
d. Tujuan Menyimak