Picture element piksel Tipe-Tipe Citra Digital

                         1 N 1, fM ... 1,1 fM 1,0 fM . . . . . . 1 N f1, ... f1,1 f1,0 1 N f0, ... f0,1 f0,0 y fx, a b Gambar 2.4 Representasi citra digital. a Piksel-piksel dalam konvensi koordinat, b Piksel-piksel dalam sel-sel matriks

2.2.2 Picture element piksel

Piksel dapat diartikan sebagai salah satu dari komponen gambar yang menentukan resolusi dari gambar tersebut, misalnya sebuah gambar dikatakan memiliki resolusi sebesar 240 x 120, dapat diartikan bahwa banyaknya piksel horizontal adalah 240 dan piksel vertikal adalah 120, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam gambar tersebut terdiri dari 28800 piksel. Dalam masalah pengolahan citra, hubungan antara piksel adalah hubungan yang sangat penting. Sebuah piksel p pada koordinat x,y mempunyai 4 tetangga horizontal dan vertikal yang formatnya sebagai berikut : x+1, y, x-1, y, x, y+1, x, y-1. Kumpulan dari piksel-piksel tersebut disebut 4-neighbours of p dapat dinyatakan sebagai N4p, kecuali px,y posisinya terletak pada garis batas gambar. Sehingga jumlah piksel tetangga terdiri dari 4 tetangga selain 4 tetangga di atas juga 4 tetangga di bawah yaitu : x+1, y+1, x-1, y-1, x-1, y+1, x-1 , y1. Piksel-piksel itu dinyatakan sebagai NDp. Gabungan dari N4p dan NDp didefinisikan sebagai 8 tetangga p dan dinyatakan sebagai NSp.

2.2.3 Tipe-Tipe Citra Digital

Tiga tipe citra digital yang sering digunakan adalah citra intensitas, citra biner, dan citra RGB. Citra intensitas dan citra biner merupakan citra monokrom lebih dikenal dengan citra hitam putih sedangkan citra RGB merupakan citra berwarna. a. Citra Intensitas, merupakan sebuah matriks dua dimensi berukuran mxn yang setiap selnya berisi nilai intensitas antara 0 sampai dengan 255. Intensitas 0 nilai intensitas tiap piksel        T fn jika 1, T fn jika , gn ditangkap sebagai warna hitam pekat, sedangkan intensitas 255 ditangkap sebagai warna putih terang oleh mata manusia. Nilai intensitas yang ada diantaranya merupakan gradasi dari warna hitam ke putih, atau lebih sering disebut warna keabuan grayscale. b. Citra biner, merupakan sebuah matriks dua dimensi berukuran mxn yang setiap selnya berisi kode 0 atau 1 yang merupakan representasi dari nilai logical ”benar” atau ”salah”, disebut juga tipe data boolean. Nilai 0 sering diasosiasikan dengan warna putih terang setara dengan nilai 255 pada citra intensitas sedangkan nilai 1 sering diasosiasikan dengan warna hitam setara dengan nilai 0 pada citra intensitas. Akan tetapi, asosiasi tersebut bisa berubah-ubah tergantung dari asumsi yang digunakan oleh pengguna. Tidak ada ketetapan yang mengatur hubungan nilai 0 dan 1 terhadap warna hitam dan putih. Umumnya, citra biner terbentuk dari citra intensitas yang mengalami proses tresholding. Proses ini sangat sederhana, pertama-tama tetapkan sebuah nilai T yang terletak diantara range nilai intensitas. Ubah nilai intensitas dari setiap piksel dengan mengikuti aturan berikut : c. Citra RGB red, green, blue, merupakan kumpulan dari 3 buah matriks 2 dimensi yang masing-masing memuat nilai intensitas 0 s.d. 255 untuk warna merah, hijau dan biru. Sebuah piksel merupakan komposisi dari ketiga nilai intensitas tersebut triplet. Jika digunakan sebagai input pada sistem monitor berwarna, triplet tersebut akan menghasilkan warna-warna yang unik. Susunan komponen RGB untuk sebuah piksel sehingga menghasilkan citra berwarna dapat diilustrasikan sebagai berikut : Gambar 2.5 Skema susunan komponen RGB untuk sebuah piksel pada citra berwarna           B G R z z z Komponen blue Komponen Komponen red Komposisi ketiga komponen warna untuk sebuah piksel

2.4 Pengenalan Pola