Hasil Praproses Prepocessing Hasil Metode Chain code Hasil Ekstraksi Ciri dengan Metode Elliptical Fourier Descriptor

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Citra daun yang digunakan untuk pengenalan varietas kedelai dalam penelitian ini diperoleh dari kebun Balai Besar Biogen. Varietas tanaman kedelai yang digunakan sebagai sampel sebanyak 10 varietas, yakni : G. 6475, 16821248, Lokal Blitar, MLG 2996, M. 3028, M. 3030, AGS 239, LB 72, 124812913921000, dan 30073-2–5. Selanjutnya diambil 30 sampel trifoliate 3 helai daun pada satu tangkai untuk setiap varietas kedelai, yakni 10 trifoliate tangkai bagian atas, 10 trifoliate tangkai bagian tengah dan 10 trifoliate tangkai bagian bawah. Akan tetapi, pada masing-masing trifoliate yang terdiri dari 3 helai daun ruas samping kanan, ruas pusat dan ruas samping kiri hanya digunakan 2 helai daun sebagai citra sampel, yakni ruas samping kanan dan ruas pusat. Sehingga jumlah sampel citra yang digunakan sebanyak 30x2 = 60 citra daun untuk setiap varietas. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan praproses yang bertujuan untuk mendeteksi tepi citra. Selanjutnya koordinat tepian citra biner daun kemudian dikonversi menjadi barisan angka-angka dengan menggunakan metode chain code. Barisan angka-angka yang dihasilkan kemudian dijadikan sebagai input bagi penerapan metode elliptical Fourier Descriptor yang menghasilkan 4 koefisien fourier. Koefisien-koefisien fourier ini digunakan sebagai ciri atau fitur setiap citra daun dan digunakan sebagai pengenal varietas tanaman kedelai.

5.1. Hasil Praproses Prepocessing

Pada tahap praproses ini, ukuran citra distandarisasi ke dalam ukuran 50x50 piksel. Citra daun kedelai yang bersifat jpeg fullcolor 24 bit terlebih dahulu dikonversi menjadi grayscale. Selanjutnya dilakukan proses pendeteksian tepi citra daun dengan menggunakan pendeteksi tepi Canny. Setelah dilakukan pendeteksian edge selanjutnya hasilnya diperhalus dengan morphological closing dan binary area open. Metode ini digunakan untuk menghapus semua objek dari citra binari yang semua komponennya terkoneksi yang lebih kecil dari banyaknya piksel P yang ditentukan. Citra daun 10 varietas kedelai dan hasil deteksi edge dapat dilihat pada Gambar 5.1 : Varietas 1 Varietas 6 Varietas 2 Varietas 7 Varietas 3 Varietas 8 Varietas 4 Varietas 9 Varietas 5 Varietas 10 Gambar 5.1 Hasil deteksi tepi dengan menggunakan pendeteksi Canny dan penghalusan morphological closing dan binary area open Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa metode pendeteksi tepi Canny cukup optimal dalam mendeteksi tepian pada citra daun. Citra biner menunjukkan bentuk dari keseluruhan citra daun dengan jelas. Untuk sampel citra secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.2. Hasil Metode Chain code

Dari hasil deteksi tepi Canny pada Gambar 5.1 di atas, koordinat tepian citra biner daun kemudian dikonversi menjadi barisan angka-angka dengan menggunakan metode chain code. Dengan menggunakan metode chain code, setiap piksel pada tepi objek diwakili oleh suatu angka dari 0 sampai dengan 7 yang didasarkan pada kode berantai Freeman diperoleh barisan angka seperti pada Lampiran 3.

5.3. Hasil Ekstraksi Ciri dengan Metode Elliptical Fourier Descriptor

Pada metode Elliptical Fourier Descriptor dengan menggunakan barisan angka-angka hasil chain code maka akan dihasilkan koefisien a i , b i , c i dan d i untuk koefisien elliptical Fourier yang belum dinormalisasi, dimana : 1 2 2 1 2 2 cos cos 2 K p p p n p p x n t n t T a n t T T                 1 2 2 1 2 2 sin sin 2 K p p p n p p x n t n t T b n t T T                 1 2 2 1 2 2 cos cos 2 K p p p n p p y n t n t T c n t T T                 1 2 2 1 2 2 sin sin 2 K p p p n p p y n t n t T d n t T T                 Hasil koefisien elliptical Fourier yang belum dinormalisasi dari satu citra daun untuk banyaknya harmonik N=16 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.2 Sampel koefisien EFD yang belum dinormalisasi dari satu citra daun kedelai sampel citra 1.jpeg dengan banyak harmonik N=16 Selanjutnya dihasilkan koefisien normalisasi a i , b i , c i dan d i dari koefisien a i , b i , c i dan d i untuk koefisien elliptical Fourier yang belum dinormalisasi 1 1 1 1 cos sin sin cos n n n n n n n n n n a c a c n n b d b d                         dengan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 a b c d arctg a c b d       Koefisien ini dinormalisasi pada rotasi dengan persamaan berikut : 1 1 1 1 cos sin 1 sin cos n n n n n n n n a b a c E c d b d                         dimana sudut 1  diberikan dengan 1  = arctg 1 1 c a dengan a 1 dan c 1 Fourier Descriptor dari harmonik pertama, invariant dengan titik awal. Hasil normalisasi koefisien elliptical Fourier dari satu citra daun untuk banyaknya harmonik N=16 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.3 Sampel koefisien EFD yang ternormalisasi dari satu citra daun kedelai sampel citra 1.jpeg dengan banyak harmonik N=16.

5.4 Hasil Rekonstruksi Elliptical Fourier Descriptor