BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Tanaman Kedelai
Tanaman kedelai Glycine max L. Merill. merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun tanaman ini bukan merupakan
tanaman asli dari Indonesia. Diperkirakan kedelai diperkenalkan oleh pendatang Cina pada permulaan abad 18. Kedelai sudah banyak ditanam di Jawa, Bali dan
pulau-pulau nusantara lainnya. Di Pulau Jawa, ada banyak varietas kedelai lokal yang ditanam. Varietas lokal tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai salah
satu tetua dalam pembentukan varietas unggul. Contoh varietas lokal seperti varietas lokal Cirebon, Brebes, Lumajang, dan lain-lain. Varietas lokal merupakan
varietas kedelai yang telah beradaptasi pada suatu wilayah dalam jangka panjang. Semuanya mempunyai keragaman morfologi yang berbeda-beda. Namun
keragaman secara morfologi belum tentu menunjukkan keragaman genetik yang berbeda karena lingkungan berpengaruh terhadap morfologi Rukmana dan
Yuniarsih 1996. Kedelai memiliki ciri-ciri : 1 daun majemuk dengan susunan anak daun
pinatus dan beranak daun 3 trifoliate leaves, 2 berbeda-beda dalam bentuk, besar, warna dan derajat keluruhannya, 3 bentuk anak daun ada yang berbentuk
bujur telur ovate, ada yang berbentuk mata tombak lanceolate, juga ada yang berbentuk panjang linier
a b
c d
Gambar 2.1 daun kedelai, a daun trifoliate kedelai, b ruas samping kanan daun trifoliate, c ruas tengah daun trifoliate, d ruas samping kiri daun trifoliate
Pada buku nodus pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun
majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun
berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus trichoma pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai
daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
Kedelai juga dikenal dengan nama soybean dan nama-nama ilmiah lainnya, seperti : Dolichos soja, Glycine soja, G. hispida, atau Soja max. Akan
tetapi sekarang lebih dikenal dengan sebutan Glycine max. Kedelai dikenal sejak tahun 4000-5000 SM. Kedelai berasal dari Monsjuria dan Cina bagian Timur,
sebab disana terdapat kedelai liar yang disebut Glycine ussuriens. Kedelai liar dicirikan dengan tumbuh merayap, berumur tahunan, batang kecil dan halus, daun
sempit, polong kecil dan biji kecil-kecil berwarna hitam serta bobot 1000 biji hanya berkisar 10-20 gram saja. G. gracilia adalah jenis perantara dari Glycine
ussuriensis ke G. max, terdapat disekitar Manchuria. Rukmana dan Yuniarsih 1996.
Data botanis
Habitus : tegak dan berbentuk semak, tinggi 30 – 180 cm Umur : semusim 3 – 4 bulan
- Kedelai Genjah 80 hari
- Kedelai Sedang 85-90 hari
- Kedelai dalam 90 hari
Batang : -
Berbulu, ada yang putih dan ada yang coklat -
Bercabang, tegak vertikal; contoh : americana -
Horizontal sejajar tanah; contoh : no.29 -
Bagian atas kotiledon disebut epikotil berwarna ungu atau hijau, dimana warna hipokotil ini dapat sama dengan warna bunganya.
o Bila hipokotil berwarna ungu, bunganya berwarna ungu
o Bila hipokotil berwarna hijau, bunganya berwarna putih
Ada 2 tipe tumbuhan kedelai : -
Tipe pertumbuhan indeterminat o
batang kedelai dengan tipe indeterminat yaitu tidak berakhir dengan sekelompok bunga atau polong. Ujung batang tipe ini
tumbuh memanjang terkadang seperti membelit. o
polong tidak matang serempak jadi dapat dipanen beberapa kali. -
Tipe pertumbuhan determinat o
ujung batang diakhiri bunga, rangkaian bunga atau polong o
polong matang serempak sehingga panen hanya satu kali Daun
- Daun majemuk dengan susunan anak daun pinatus dan beranak daun 3
trifoliate leaves. -
Berbeda-beda dalam bentuk, besar, warna dan derajat keluruhannya. -
Bentuk anak daun ada yang berbentuk bujur telur ovate, ada yang berbentuk mata tombak lanceolate, juga ada yang berbentuk panjang
linier Bunga
- Bunga kedelai sangat kecil, berwarna ungu, putih dan campuran
- Bunga kedelai keluar dari ketiak daun atau buku-buku, berkelompok
clustered -
Jumlah bunga dalam satu kluster ada yang mencapai 13-15 bunga, tetapi kebanyakan jatuh tidak berbentuk polong.
- Bentuk bunga seperti kupu-kupu.
- Benang sari 9+1 menjadi 9 bersatu membentuk mirip tabung yang di
dalamnya terdapat putik. -
Penyerbukan kedelai adalah penyerbukan sendiriself polinate. -
Terdapat penyerbukan silang tetapi sangat sedikit yakni kurang dari 1 0,07 – 0,9 .
Polong -
Buah kedelai disebut polong pod -
Tiap polong berisi 1-5 biji, tetapi kebanyakan berisi 2-3 biji
- Warna hijau pada waktu muda, bila tua berwarna coklat muda atau kuning
jerami dan ada coklat tua yang kehitaman. -
Polong tua ada yang pecah dan tidak pecah. -
Kehilangan biji karena biji pecah dapat mencapai 30-50 -
Kultivar yang mudah dipecah harus dipanen sebelum polong kering atau waktu polong sudah kuning.
Biji -
Besarnya bervariasi tergantung kultivar, dari kecil sampai besar sehingga bobot 100 biji dapat berkisar 5-35 gram
- Bentuk biji ada yang bulat dan ada yang lonjong
- Biji terdiri dari kulit biji seed coatdan keping biji cotyledone serta
lembaganya. -
Keping biji hijau atau kuning saja -
Kulit biji bervariasi bergantung kultivar : kuning, hijau, coklat, hitam atau campuran.
Bulu -
Daun, polong dan batang kedelai berbulu, ada yang coklat dan putih kelabu.
- Sifat berbulu adalah sifat genetik
- Ada juga kultivar yang tidak berbulu, bulu pendek-pendek dan jarang
- Kultivar tidak berbulu, hasilnya rendah, pertumbuhannya kerdil, dan
mudah diserang wereng leaf hopperpenghisap daun. Rukmana R, Yuniarsih Y. 1996
2.2 Content Based Image Retrieval