Karakteristik Pengembangan Suatu Produk

Kerenyahan bahan pangan berkadar air rendah dipengaruhi oleh kandungan air dan akan hilang karena adanya plastisasi struktur fisik oleh suhu atau air. Menurut Nelason dan Labuza 1993 dalam Adawiyah 2006, sereal kering memiliki tekstur yang renyah dalam keadaan gelas, tetapi plastisasi akibat peningkatan kadar air atau suhu menyebabkan terjadinya perubahan material menjadi keadaan karet atau rubbery sehingga produk menjadi lembek sogginess. Aktivitas air a w kritis di mana terjadi kehilangan kerenyahan berbeda-beda untuk produk yang berbeda, pada umumnya terjadi pada a w 0,35 dan 0,50. Hilangnya kerenyahan sebagai akibat transisi gelas terjadi selama penyimpanan ketika kadar air atau a w kritis terlewati dan menurunkan suhu transisi gelas Tg bahan sampai di bawah suhu kamar. Kontak antara produk pangan dengan udara akan mengakibatkan kontaminasi produk oleh mikroba. Banyak diantara mikroba seperti Staphylococcus aureus dan Achromobacter dapat menghidrolisis lemak sehingga menghasilkan asam lemak yang dapat menimbulkan bau dan rasa tengik Ketaren, 1986.

I. Karakteristik Pengembangan Suatu Produk

Produk nila puff disebut produk relatif baru karena baru mulai dikembangkan sehingga belum begitu populer di masyarakat. Menurut Kotler 1991 “Produk baru” dimaksudkan meliputi produk orisinil, produk perbaikan, produk modifikasi, dan merk baru yang dikembangkan oleh perusahaan melalui usaha RD perusahaan dan juga produk yang oleh konsumen dianggap baru. Dalam mengembangkan jenis produk baru, perlu diperhatikan hal-hal yang dapat menggangu keberhasilan pengembangan produk baru tersebut seperti : a. Kurangnya ide untuk pengembangan produk baru dalam beberapa jenis produk. b. Kesalahan dalam melakukan “ positioning” produk baru tersebut. c. Hambatan yang berasal dari pihak masyarakat atau pemerintah. d. Besarnya biaya RD, produksi dan pemasaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menemukan suatu produk yang siap dilempar ke pasaran. e. Penampilan produk yang kurang menarik. f. Kurangnya penelitian terhadap pasar dan kurangnya analisa mengenai daya saing produk tersebut di pasar. g. Advertensi yang tidak cukup menarik minat konsumen untuk membeli produk baru tersebut. h. Produk tidak menjanjikan keuntungan bagi konsumen. i. Kompetitor jauh lebih unggul. Untuk menghindari kegagalan tersebut, maka perusahaan dituntut untuk membentuk suatu organisasi pengelolaan proses pengembangan produk yang efektif, menerapkan konsep dan alat analitik yang baik dalam masing- masing langkah dalam proses pengembangan produk baru. Bisnis memerlukan produk baru untuk bertahan hidup. Mengetahui kemungkinan penyebab kegagalan produk sangatlah penting, lebih penting lagi belajar dari perusahaan yang mempunyai pencapaian yang tinggi atas keberhasilan produk baru secara konsisten. Menurut George 1985 karakteristik sukses yang umum dalam pengembangan suatu produk adalah : a. Komitmen yang jelas dan dukungan yang besar dalam hal uang dan waktu. b. Ditunjukkan dalam “ style” manajemen, prioritas, organisasi profesional, dukungan jasa dari konsultan dan pemasok dari luar dan sebagainya. c. Komunikasi terbuka akan komitmen tersebut antar perusahaan, industri dan pemegang saham. d. Kemajuan karir untuk semangat wiraswasta dan konseptual yang dirangsang untuk meninggalkan jalan prosedur rutin ke dunia pengembangan produk baru yang lebih berisiko dan mungkin lebih menguntungkan Dari uraian tersebut di atas dapat disampaikan bahwa pengembangan produk baru adalah kegiatan yang beresiko tinggi, dikarenakan kegiatan ini melibatkan investasi yang cukup besar, baik dari aspek uang, sumber daya lainnya maupun waktu. Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan proses pengembangan baru memerlukan pengelolaan yang cermat dan profesional agar dapat menghasilkan produk baru yang memiliki keunggulan komparatif. Selain itu termasuk elemen-elemen terpenting dari suatu pengembangan produk baru yang sukses, diantaranya komitmen pimpinan puncak, kemampuan manajemen RD, isu-isu teknologi, isu-isu pemasaran dan kepuasan pelanggan. Di samping itu produk baru adalah sumber kehidupan perusahaan di masa depan. Untuk dapat tumbuh dan bersaing, setiap perusahaan dituntut untuk mengadakan pengembangan produknya, di mana pengembangan produk merupakan salah satu cara untuk memperluas pasar dengan cara memperluas jenis produk yang telah ada.

III. METODE KAJIAN