b. Benefit Cost Ratio BC Ratio
Apabila BC Ratio lebih dari satu berarti usaha tersebut layak untuk
dijalankan Rahardi, 2005. Total Penerimaan
BC Ratio =
Total Biaya
Keterangan : BC
Ratio 1 : Layak BC
Ratio = 1 : Layak BC
Ratio 1 : Tidak Layak
C. Aspek Kajian
1. Analisa Kelayakan Usaha
Dalam penelitian ini aspek yang akan dikaji adalah analisa kelayakan usaha. Analisa kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk menilai sejauh
mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usahaproyek. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan usahaproyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti financial keuangan benefit maupun dalam arti
social benefit Ibrahim, 2003. Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun analisa kelayakan usaha antara lain adalah aspek teknis proses
produksi, aspek keuangan, aspek pemasaran ; serta pola pembelian dan perilaku konsumen.
a Aspek Teknis Proses Produksi
Proses produksi dari gagasan usahaproyek yang akan direncanakan perlu diketahui untuk menentukan jumlah biaya investasi, jenis mesin
yang digunakan, serta bentuk bangunan yang diperlukan. Dengan mengetahui kegiatan secara teknis dari proses produksi, penyusunan
analisa kelayakan dapat menghitung biaya yang diperlukan dalam pengadaan mesin-mesin dan gedung-gedung yang diperlukan di samping
peralatan lainnya, karena biaya bangunan dan mesin merupakan biaya
investasi yang perlu diketahui dalam analisa kriteria investasi Ibrahim, 2003. Suatu usahaproyek dapat dinyatakan layak berdasarkan aspek
teknis proses produksi apabila teknologi dan proses produksi efisien dan mampu diimplementasikan oleh tenaga kerja dengan baik Suratman,
2001.
b Aspek Keuangan
Aspek keuangan adalah aspek yang berhubungan dengan bagaimana menentukan kebutuhan dana yang bersangkutan secara
efisien sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor Suratman, 2001. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek
keuangan antara lain : dana investasi, biaya modal kerja, perhitungan labarugi,
Benefit cost Ratio BC Ratio, Break Even Point BEP Ibrahim, 2003.
Dana Investasi
Penentuan jumlah dana investasi secara keseluruhan disesuaikan dengan aspek teknis produksi, yaitu mengenai : tanah, gedung, mesin,
peralatan, biaya pemasangan mesin dan biaya lainnya.
Biaya Modal Kerja
Biaya modal kerja dalam kegiatan usahaproyek terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap fixed cost
adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan, seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan, bunga
bank, asuransi dan lain sebagainya. Biaya tidak tetap variable cost
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahanbahan pembantu, upah tenaga kerja langsung, biaya transportasi, biaya pemasaran dan
lain sebagainya Ibrahim, 2003.
Perhitungan LabaRugi
Laba adalah tujuan utama dalam membuka usahaproyek yang direncanakan. Semakin besar keuntungan yang diterima, semakin layak
pembukaan usahaproyek yang dikembangkan. Perhitungan labarugi dapat dilakukan dengan cara mengurangi total penerimaan total
revenue
yang dihasilkan suatu proyek dengan total biaya yang dikeluarkan total cost, apabila penerimaan lebih besar daripada biaya berarti
usahaproyek mengalami keuntungan, demikian juga sebaliknya Ibrahim, 2003.
Benefit Cost Ratio BC Ratio
Benefit Cost Ratio BC Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan Total
Revenue dengan total biaya Total Cost.
Break Even Point BEP
Break Even Point BEP merupakan nilai di mana hasil penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama
dengan pendapatan.
c Aspek Pemasaran
Meliputi kondisi permintaan, penawaran, harga, persaingan dan peluang pasar, serta proyeksi permintaan pasar.
1. Permintaan