Struktur Organisasi Unit Usaha

puff maka dalam kurun waktu dua tahun sejak produk snack puff ini diproduksi akhirnya unit usaha CV.”X” ini mampu menghasilkan produk yang cukup diminati oleh konsumen yang memang menjadi sasaran pemasaran produk ini yaitu anak dan remaja. Penerimaan konsumen terhadap produk snack puff yang dihasilkan ternyata mampu menghasilkan jalinan kerjasama terhadap beberapa agen pemasaran produk. Hingga kini unit usaha CV. ”X” masih terus eksis memproduksi snack puff dengan terus melakukan modifikasi terhadap bentuk dan rasa produk. Dan karena melihat adanya peluang pasar terhadap produk snack puff dengan penambahan tepung ikan nila sebagai asupan protein hewani terhadap produk yang dihasilkan, maka mulai tahun 2007 unit usaha CV. ”X” menjalin kerjasama dengan Balai Besar Pengembangan dan Pengendalian Hasil Perikanan BBP2HP Jakarta untuk memproduksi produk nila puff. Sebagai bentuk kepedulian pihak pengelola unit usaha CV. ”X” ini terhadap pentingnya asupan gizi pada produknya sekaligus juga tidak dipungkiri bahwa unit usaha ini melihat adanya peluang pasar yang bisa dimanfaatkan dengan memproduksi produk nila puff ini.

2. Struktur Organisasi Unit Usaha

Struktur organisasi di unit usaha CV. ”X” masih bersifat sederhana. Pemilik, manager dan pelaksana usaha masih dominan berada dalam satu tangan yaitu pimpinan owner unit usaha CV. ”X”. Bagan struktur organisasi unit usaha CV. ”X” dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur organisasi unit usaha CV. ”X” Pemilik Koordinator Supervisor Bagian Promosi Pemasaran Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian Penelitian dan Pengembangan Bagian Produksi Berdasarkan struktur organisasi Swastha dkk, 1994, struktur organisasi perusahaan CV. ”X” termasuk pada bentuk organisasi lini line organization, dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari pimpinan ke kepala bagian dan kemudian diteruskan kepada pegawai-pegawai di bawahnya. Unit usaha CV. ”X” ini dipimpin oleh pemilik perusahaan. Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh pimpinan antara lain menetapkan kebijaksanaan seluruh aktivitas usaha, menetapkan harga jual produk dan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Pimpinan juga turut melakukan pengawasan terhadap mutu produk. Pimpinan usaha dibantu oleh koordinator dan supervisor dalam melakukan kegiatan pengawasan. Perbedaan antara koordinator dan supervisor terletak dalam hal pengawasannya. Koordinator merupakan karyawan yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan yang bertugas mengawasi lingkungan internal perusahaan serta mengatur hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. Supervisor merupakan karyawan yang ditunjuk oleh pimpinan khusus untuk mengawasi kegiatan produksi. Supervisor bertugas melakukan supervisipengawasan pada saat proses pembuatan snack puff. Pengawasan yang dilakukan supervisor meliputi jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dalam pengambilan keputusan perusahaan, selain dilakukan oleh pimpinan perusahaan terlebih dahulu didiskusikan dengan tim inti yang terdiri atas koordinator, supervisor dan beberapa orang yang ditunjuk. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan, yaitu bagian promosipemasaran, bagian administrasi dan keuangan, bagian penelitian dan pengembangan RD serta bagian produksi yang seluruhnya mendapat pengawasan dari koordinator dan supervisor. Penerapan struktur organisasi pada unit usaha CV. ”X ini belum optimal karena uraian tugas dari masing-masing bagian belum cukup jelas. Selain itu pengaruh pimpinan masih mendominasi terutama dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Dengan demikian seringkali terjadi, keputusan-keputusan yang seharusnya dapat diambil oleh level koordinator atau supervisor kerap harus terhambat karena harus menunggu keputusan dari pihak pimpinan perusahaan. Hal ini tentu saja dapat mengganggu kelancaran kegiatan produksi.

3. Karakteristik Responden yang merupakan Konsumen Produk Nila Puff